Selesai Isolasi Terpusat, 66 Murid SMPN 4 Mrebet Purbalingga Dipulangkan
Para murid SMPN 4 Mrebet Purbalingga yang telah menjalani isolasi terpusat akibat Covid-19 kini diserahkan kembali kepada orangtua. Kasus ini jadi pembelajaran supaya setiap warga tetap patuh protokol kesehatan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Sebanyak 66 pelajar di SMPN 4 Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Kamis (30/9/2021), dipulangkan seusai menjalani isolasi terpusat selama 10 hari. Para siswa itu sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19. Kluster sekolah ini jadi pembelajaran bersama supaya setiap warga disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
”Ini menjadi pelajaran bagi semuanya. Artinya, bagi seluruh guru sekolah, termasuk kami satgas Covid-19 di kabupaten, jadi pembelajaran untuk ke depannya lebih berhati-hati, semakin memperketat protokol kesehatan, khususnya saat pembelajaran tatap muka,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, di Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis.
Kepada para pelajar yang telah selesai menjalani isolasi dan kepada orangtua yang menjemput anak-anaknya, Pratiwi berpesan agar mereka disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pengalaman tidak bebas selama menjalani isolasi bisa jadi pengalaman bagi anak-anak ini supaya lebih sadar tentang menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker. ”Kepada orangtua, saya juga titip pesan supaya memberi contoh disiplin protokol kesehatan. Kalau keluar rumah pakai masker, jangan maskernya ditinggal,” tuturnya.
Mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka, Pratiwi menyebutkan, pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi pada 4 Oktober mendatang. Salah satu syarat sekolah bisa menjalankan pembelajaran tatap muka adalah minimal 25-30 persen guru dan muridnya telah divaksin. Untuk itu, pemerintah juga terus mempercepat distribusi vaksin yang datang dari pusat.
Pratiwi mengatakan, agar kasus di Mrebet tidak lagi terulang, keaktivan satgas Covid-19 di kecamatan hingga desa perlu ditingkatkan. Operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan akan dilakukan lagi.
”Operasi yustisi akan dijalankan lagi supaya masyarakat disiplin prokes. Nanti kalau ada yang melanggar atau tidak pakai masker, akan langsung dites rapid antigen di tempat,” papar Pratiwi.
Para pelajar yang melakukan isolasi terpusat sebagian besar adalah orang tanpa gejala. Jika ada yang bergejala, itu termasuk gejala ringan seperti batuk. Saat pulang ini, sebagian dijemput orangtua dan lainnya diantar menggunakan mobil kepolisian setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono menyampaikan, atas kasus di sekolah ini, pihaknya sudah melakukan pelacakan kepada keluarga dan hasilnya negatif. Selain di SMPN 4 Mrebet, sebanyak 61 pelajar di SMP N 3 Mrebet juga masih menjalani isolasi terpusat dan akan selesai pada 1 Oktober mendatang.
Hanung menyampaikan, hingga kini cakupan vaksinasi untuk pelajar di Purbalingga baru 3,9 persen atau 3.790 pelajar dari target 95.280 ”Begitu vaksin habis, kita lapor. Mana kala ada, kami bagi ke warga lansia, pelajar, masyarakat rentan, dan guru,” kata Hanung. Adapun capaian total vaksinasi di Purbalingga, lanjut Hanung, sudah mencapai 30,9 persen dari target 778.743 orang.