Wapres Amin meminta semua elemen masyarakat berperan aktif mempercepat vaksinasi, mengendalikan penularan Covid-19, dan menerapkan protokol kesehatan. Dengan demikian, kekebalan komunal dapat tercapai.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan semua masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menjaga protokol kesehatan kendati tren penambahan kasus Covid-19 menurun. Ancaman Covid-19 dinilai belum berakhir.
Imbauan ini disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat meninjau Sentra Vaksinasi Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) di Masjid Al-Jabbar Bandung, Rabu (29/9/2021). Layanan vaksinasi dosis kedua ini dilaksanakan Dewan Ketahanan Nasional, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta para mitra pendukungnya.
”Ancaman Covid-19 belum berakhir, karena itu harap tetap berhati-hati dan waspada, disiplin menjaga protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi,” tutur Wapres Amin dalam kunjungan kerjanya ke Bandung.
Protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan tetap perlu dijalankan kendati vaksinasi sudah diterima masyarakat. Hal ini perlu diterapkan untuk mencegah kemungkinan penularan, apalagi masih ada risiko varian baru virus SARS-CoV-2.
Dalam keterangan pers yang disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Selasa (28/9/2021) secara virtual, varian R1 disebutkan sudah diidentifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Januari 2021 di Jepang. Varian ini diketahui telah menyebar ke beberapa wilayah di Amerika Serikat. Kendati menilai masyarakat tidak perlu takut berlebihan, Wiku juga mengingatkan masyarakat untuk tetap konsisten dengan protokol kesehatan.
Selain itu, pemerintah tetap menetapkan batasan-batasan mobilitas warga. Anak-anak berusia di bawah 12 tahun, misalnya, sementara waktu tidak diperkenankan melakukan perjalanan dalam negeri atau melintas batas wilayah administrasi provinsi dan kabupaten/kota. Setiap pelaku perjalanan dalam negeri juga wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
Kasus aktif di Indonesia, Selasa (28/9/2021), tercatat 38.652, sedangkan penambahan kasus baru 2.057, pasien meninggal 124 orang, dan 3.551 orang sembuh.
Namun, vaksinasi juga masih relatif jauh dari target. Pemerintah menargetkan 208,265 juta orang mendapatkan vaksinasi. Sampai Selasa (28/9/2021), baru 88,531 juta orang yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Adapun warga yang sudah mendapatkan dosis kedua atau lengkap 49,655 juta orang saja.
Dari 1,6 juta tenaga kesehatan yang semestinya mendapatkan penguat vaksin dosis ketiga pun, sejauh ini, realisasi baru 917.545 orang.
Untuk itu, Wapres Amin meminta semua elemen masyarakat berperan aktif dalam mengendalikan penularan Covid-19, menerapkan protokol kesehatan, serta mempercepat vaksinasi.
”Saya minta peran aktif semua pihak untuk bersama-sama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat, serta menjadi role model perubahan perilaku hidup sehat di masyarakat,” kata Wapres Amin.
Apresiasi juga disampaikan kepada Wantannas dan Pemprov Jawa Barat serta para mitra yang mendukung percepatan program vaksinasi Covid-19.
”Hal ini sangat penting, mengingat vaksinasi sebagai salah satu bentuk ikhtiar kita dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan untuk mewujudkan kekebalan komunal (herd immunity),” ucap Wapres saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Sentra Vaksinasi Wantannas di Masjid Al-Jabbar Bandung.
Sentra Vaksinasi Wantannas yang digelar di Area Masjid Al-Jabbar Bandung ini menyasar 10.409 orang untuk menerima suntikan vaksinasi. Mereka terdiri dari pekerja industri, pekerja konstruksi Masjid Al-Jabbar, pelajar yang berusia 12-17 tahun beserta keluarga, serta masyarakat sekitar. Setiap hari, vaksinasi dilakukan untuk sekitar 1.300 orang.
Penyuntikan vaksin dosis pertama telah dilaksanakan pada 23-29 Agustus 2021, sedangkan penyuntikan dosis kedua dilaksanakan pada 23-29 September 2021.
Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac dan Sinopharm. Kegiatan ini juga melibatkan 59 vaksinator yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Perawat Jabar, IDI Jabar, dan Apoteker Jabar. Selain itu, pendukung terdiri dari 47 sukarelawan Pramuka dan organisasi kemasyarakatan Jabar serta 16 panitia dari Wantannas.