Bangun Dinding Penahan Longsor, Tiga Pekerja Tewas Tertimbun
Material longsor menimbun empat pekerja yang sedang membangun dinding penahan longsor di Desa Sugihen, Kabupaten Karo. Satu korban dalam pencarian.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
KABANJAHE, KOMPAS — Material longsor menimbun empat pekerja yang sedang membangun dinding penahan longsor di Desa Sugihen, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tiga ditemukan, seorang lagi masih dalam pencarian. Pemerintah daerah diingatkan agar melakukan mitigasi longsor.
”Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian satu korban lainnya yang diduga masih tertimbun. Kami terkendala medan yang sangat terjal dan berada di jurang yang dalam,” kata Sariman Sitorus dari bagian Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Medan, Senin (27/9/2021).
Longsor terjadi pada Minggu sore saat pekerja sedang mengerjakan dinding penahan longsor di bawah jalan. Dinding itu dibangun karena daerah itu sudah beberapa kali longsor. Kemiringannya pun hampir 90 derajat. Saat sedang bekerja, material longsor dari atas menimbun mereka.
Sariman menyebut, tim SAR gabungan yang terdiri dari Kantor SAR Medan, kepolisian,TNI, dan masyarakat langsung melakukan operasi pencarian dan pertolongan pada Minggu sore. Satu orang pekerja pun langsung ditemukan, yakni Agus (22).
Pencarian pun dilanjutkan pada Senin pagi dan berhasil menemukan dua korban lainnya, yakni Reza (19) dan Rehan (19). ”Seorang lagi masih dalam pencarian, yakni Rian (21),” kata Sariman.
Sariman mengatakan, mereka melakukan pencarian dengan menggunakan tali menuruni dinding bukit yang sangat terjal dengan kedalaman hingga 50 meter. Evakuasi korban juga dilakukan dengan mengikatkannya ke tali. Pencarian pun dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari longsor susulan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo Natanail Peranginangin mengatakan, para pekerja tertimbun material longsor berupa tanah dan rumpun bambu di atas mereka. ”Dinding penahan longsornya kondisinya baik dan tidak ikut longsor,” katanya.
Menurut Natanail, longsor terjadi karena tanah yang labil. Beberapa hari ini terjadi hujan di Karo, tetapi saat kejadian sedang tidak turun hujan.
Rawan longsor
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari mengatakan, Kabupaten Karo termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 17 kecamatan punya risiko tersebut, termasuk Dolat Rayat.
”Luas bahaya longsor di sejumlah kecamatan itu mencapai 104.800 hektar. Mitigasi risiko longsor harus dilakukan,” kata Muhari.
Pantauan peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) juga menyebutkan, wilayah Sumut berpeluang hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada 27-28 September 2021. Di tingkat kecamatan, wilayah Dolat Rayat masih berpotensi hujan ringan hingga sedang pada Senin (27/9/2021) siang dan hingga malam.
Muhari pun mengingatkan agar masyarakat di daerah rawan longsor di Sumut tetap waspada. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan perlu untuk ditingkatkan, khususnya saat musim hujan.