Sekolah Tatap Muka di Banten Sudah Dua Pekan, Vaksinasi Belum Rampung
Presiden Joko Widodo bersama Ketua DPR Puan Maharani dalam kunjungan ke Serang, Banten, meminta vaksinasi Covid-19 di Banten dipercepat. Terlebih, capaian vaksinasi di Banten tergolong rendah.
Oleh
Nina Susilo
·4 menit baca
SERANG, KOMPAS — Kendati belum rampung memvaksinasi semua pelajar, pembelajaran tatap muka di Serang, Banten, sudah berlangsung dua pekan.
Presiden Joko Widodo memantau pelaksanaan vaksinasi massal di Provinsi Banten dari SMA Negeri 4 Kota Serang, Selasa (21/9/2021). Hadir pula dalam peninjauan ini Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Wali Kota Serang Syafrudin Syafe’i.
Dalam dialog secara virtual dengan beberapa perwakilan sekolah yang menyelenggarakan vaksinasi massal, terungkap umumnya sekolah sudah menerapkan pembelajaran tatap muka selama dua pekan ini. SMA Negeri 1 Ciomas dan SMK Negeri 1 Cilegon, misalnya, sudah dua pekan memberlakukan pembelajaran tatap muka.
Vaksinasi pelajar belum tuntas dilakukan. SMKN 1 Cilegon, misalnya, menargetkan 1.300 siswanya tuntas divaksin pada Selasa ini. Berbeda dengan penuturan Kepala SMA Negeri 1 Ciomas Ahmad Darmawan yang menyebutkan sebagian besar siswanya sudah divaksin bekerja sama dengan puskesmas setempat. Adapun vaksinasi Selasa ini akan dilakukan pada 307 siswa.
Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, vaksinasi kali ini ada yang dilakukan untuk pemberian dosis pertama dan ada pula untuk dosis kedua.
Presiden Joko Widodo berharap vaksinasi bisa segera dituntaskan kepada semua pelajar, tenaga pendidik, dan masyarakat secara umum. Dengan demikian, pembelajaran tatap muka bisa dilakukan secara aman.
Selain itu, Presiden menanyakan kepada Kepala SMKN 1 Cilegon Widodo mengenai penerapan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka, salah satunya jumlah siswa di dalam satu kelas. Widodo menjawab, setiap kelas hanya diisi 50 persen dari siswa, yakni 18 orang per kelas. Para siswa juga dibatasi maksimal empat jam berada di sekolah.
Sejauh ini, pembelajaran tatap muka diperbolehkan untuk daerah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3. Vaksinasi tidak menjadi persyaratan bagi sekolah yang ingin menggelar pembelajaran tatap muka. Meski demikian, vaksinasi akan memberi kekebalan yang lebih baik kepada siswa ataupun tenaga pendidik.
Selain Presiden, Ketua DPR Puan Maharani turut menekankan pentingnya percepatan vaksinasi Covid-19, salah satunya bagi kelompok usia sekolah, di Banten. Apalagi capaian vaksinasi di Banten masih tergolong rendah. Menurut dia, pelaksanaan program vaksin di Banten harus dilakukan lebih optimal lagi untuk mengatasi ketertinggalan.
”Maka, menjadi tugas negara untuk memastikan bahwa anak-anak kita yang masuk sekolah dapat belajar dengan aman. Karena itu, vaksinasi menjadi penting dan sebuah keharusan,” ucap mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa.
Berdasarkan informasi per 19 September 2021, capaian vaksinasi di Banten sebesar 40,19 persen. Total warga Banten yang telah divaksin 3.709.086 dari sasaran sebanyak 9.229.383 orang.
”Untuk yang sudah divaksin, tolong bantu yakinkan semua anggota keluarga, saudara, dan teman bahwa vaksinasi itu aman,” ujar Puan.
Dalam proses pembelajaran tatap muka, seperti dijelaskan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Selasa (14/9/2021), di Yogyakarta, pemerintah pusat mengatur supaya dalam satu kelas maksimal hanya diisi 18 murid untuk jenjang SD-SMA. Adapun untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) maksimal lima murid per kelas.
Di sisi lain, diingatkan pula pembelajaran tatap muka harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Kantin sekolah juga belum boleh dibuka dan kegiatan ekstrakurikuler masih ditiadakan.
Selain itu, diperlukan izin dari orangtua murid untuk pembelajaran tatap muka. Sekolah juga tidak diperbolehkan memaksa orangtua siswa mengikuti pembelajaran langsung tersebut.
Peninjauan vaksinasi bagi pelajar ini dilakukan Presiden seusai meresmikan pabrik di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Seusai dari SMAN 4, Serang, Presiden juga memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Banten.
Kegiatan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Banten tersebut, seperti disampaikan dalam keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa, sekaligus mengakhiri rangkaian kunjungan kerja Presiden di Provinsi Banten. Presiden bersama rombongan akan kembali ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, melalui Helipad Lapangan Boru, Kota Serang. Kemudian, Presiden dan rombongan menuju Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU.