Kluster Pembelajaran Tatap Muka Ditemukan di Jepara
Gubernur Jateng langsung meminta sekolah berkomunikasi dengan Kemenag dan sekolah ditutup. Adapun di Kota Semarang kasus ditemukan pada siswa dan guru dari 4 sekolah berbeda. Di Blora, kasus diketahui saat penapisan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sebanyak 25 siswa dan 3 guru di salah satu sekolah di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19 saat menggelar pembelajaran tatap muka terbatas. Di Kota Semarang juga ditemukan kasus pada siswa dan guru dari empat sekolah berbeda. Sementara di Blora, kasus diketahui saat penapisan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, setelah rapat evaluasi Covid-19 Jateng di Kota Semarang, Selasa (21/9/2021), mengatakan, hal itu menjadi catatan di tengah menurunnya kasus Covid-19. Ia meminta semua memiliki kesadaran mengecek kondisi kesehatan.
”Di MTs (Madrasah Tsanawiyah) Jepara, di Rengging, begitu diketahui ada 28 orang terdeteksi, 25 siswa dan 3 guru, saya minta langsung komunikasi dengan Kemenag. Tutup sekolahnya. Ini menjadi perhatian. Jangan sampai uji coba (PTM) lalu kami beri stempel gagal,” kata Ganjar.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menambahkan, terkait kluster penularan Covid-19 di MTs di Jepara, pihaknya baru akan melakukan penyelidikan epidemiologi. Namun, yang jelas, ke-25 siswa dan 3 guru yang positif berstatus tanpa gejala. Sebagian sudah sembuh.
Mereka yang positif langsung diisolasi, kemudian juga dilakukan pelacakan dan tes. ”Pak Gubernur meminta setiap kasus (dilacak) minimal delapan orang. Memang dalam satu populasi, saat dites, positif pasti ada. Inilah kenapa semua harus memakai masker meski kasus terkendali,” ujar Yulianto.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara, Muhammad Ali, mengatakan, langkah cepat diambil Pemkab Jepara agar kejadian di salah satu MTs tersebut tak terulang di sekolah-sekolah lain. ”Penerapan protokol kesehatan ketat, (dalam) PTM,” katanya.
Kota Semarang
Di Kota Semarang dilaporkan tujuh orang, terdiri dari siswa dan guru, dari empat sekolah, terkonfirmasi positif terkait dengan PTM terbatas. Namun, penularan tidak saling terkait dan diperkirakan merupakan kluster keluarga. Tidak ada sekolah yang ditutup sementara.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri mengatakan, begitu ditemukan, pelacakan dan tes di sekolah langsung dilakukan. ”Yang lain (di sekolah yang sama) hasilnya negatif. Jadi, bukan kluster sekolah. Kemungkinan dari rumah. Hingga saat ini belum ada sekolah yang ditutup,” ujarnya.
Akan tetapi, ia tetap meminta semua Satgas Covid-19 di sekolah untuk terus memantau guru dan siswa yang mengikuti PTM terbatas. Protokol kesehatan juga agar terus diterapkan. Apabila terjadi penularan Covid-19, berdasarkan pelacakan, pihaknya memastikan sekolah akan ditutup sementara.
Seiring menurunnya kasus Covid-19, sejumlah kabupaten/kota di Jateng telah memulai pembelajaran tatap muka secara terbatas sejak beberapa pekan terakhir. Selain penerapan protokol kesehatan, siswa yang hadir juga maksimal 50 persen. Saat ini sudah tak ada daerah di Jateng yang masuk level 4 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Menurut data corona.jatengprov.go.id, per Selasa (21/9/2021) pukul 16.00 terdapat 479.634 kasus positif Covid-19 kumulatif dengan rincian 4.151 dirawat/isolasi mandiri (kasus aktif), 443.612 sembuh, dan 31.871 meninggal. Jumlah kasus aktif menurun dari pekan lalu, 14 September, yakni 5.467 kasus.