Stok vaksin Covid-19 di Jawa Barat berjumlah 5,22 juta dosis. Namun, stoknya di 27 kabupaten/kota sangat timpang. Capaian vaksinasi yang ditargetkan rampung pada akhir Desember 2021 berpotensi tidak merata.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Stok vaksin Covid-19 di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat timpang. Kondisi ini berpotensi membuat capaian vaksinasi yang ditargetkan rampung pada akhir Desember 2021 tidak merata.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan melalui situs Vaksin.kemkes.go.id, Minggu (19/9/2021) pukul 17.00, stok vaksin Covid-19 di Jabar saat ini berjumlah 5,22 juta dosis. Mengacu pada rata-rata penyuntikan vaksin minggu lalu sebanyak 275.000 dosis per hari, stok tersebut diestimasikan akan habis dalam 19 hari ke depan.
Akan tetapi, stok vaksin di tingkat kabupaten/kota sangat timpang. Di Kabupaten Bandung Barat, misalnya, stok vaksin mencapai 421.131 dosis. Dengan kecepatan vaksinasi sekitar 6.457 dosis per hari, stoknya cukup untuk dua bulan.
Sementara stok vaksin di Kabupaten Indramayu tinggal 20.256 dosis. Stok itu diperkirakan akan habis digunakan dalam lima hari dengan kapasitas vaksinasi 4.434 dosis per hari.
Secara keseluruhan, dari target 37,9 juta sasaran, capaian vaksinasi di Jabar mencapai 13,43 juta orang (35,4 persen) untuk dosis pertama dan 6,86 juta orang (18,1 persen) untuk dosis kedua. Cakupan tertinggi berada di Kota Bandung yang mencapai 77 persen untuk dosis pertama dan 50 persen untuk dosis kedua.
Stok 328.000 dosis vaksin di Kota Bandung diperkirakan cukup untuk dua pekan ke depan. ”Ketersediaan vaksin aman, khususnya pelajar sudah dialokasi Kemenkes sesuai permohonan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara.
Berbeda jauh dengan Kota Bandung, capaian vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya baru mencapai 16 persen untuk dosis pertama dan 6,9 persen untuk dosis kedua. Ketimpangan cakupan vaksinasi yang sangat besar ini disebabkan berbagai faktor, salah satunya dukungan fasilitas dan tenaga kesehatan.
Secara keseluruhan, dari target 37,9 juta sasaran, capaian vaksinasi di Jabar mencapai 13,43 juta orang (35,4 persen) untuk dosis pertama dan 6,86 juta orang (18,1 persen) untuk dosis kedua.
Rata-rata kapasitas vaksinasi di Kota Bandung pekan lalu sekitar 25.000 dosis per hari. Sementara di Kabupaten Tasikmalaya hanya 3.658 dosis per hari.
Dalam beberapa kesempatan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pasokan vaksin ke kabupaten/kota sudah ditentukan oleh pemerintah pusat melalui Kemenkes. Pihaknya berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, di antaranya TNI, Polri, perguruan tinggi, pelaku usaha, dan komunitas.
Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Dedi Supandi mengatakan, untuk mengejar target pada akhir 2021, pihaknya membutuhkan suplai 15 juta dosis vaksin per bulan dari pemerintah pusat. ”Jika itu terpenuhi, kami optimistis target bisa tercapai,” katanya.
Sebab, saat Gebyar Vaksinasi pada 28 Agustus lalu, sasaran vaksinasi melebihi 420.000 orang. Selain di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit, vaksinasi juga dilakukan di sentra-sentra lainnya di lapangan terbuka, sekolah, kawasan industri, dan pusat perbelanjaan.
Upaya meningkatkan cakupan vaksinasi di Jabar juga dilakukan oleh Kodam III Siliwangi. Tidak hanya di Kota Bandung dan sekitarnya, penyuntikan vaksin juga dilakukan di kawasan selatan Jabar, seperti di Kabupaten Pangandaran, Ciamis, dan Garut.
Panglima Kodam III Siliwangi Mayor Jenderal Agus Subiyanto menargetkan penyuntikan 35.000 dosis vaksin per hari. Untuk di daerah terpencil, jika tidak bisa diakses dengan kendaraan roda empat, petugas vaksinasi akan menjangkaunya dengan kendaraan roda dua, perahu, dan berjalan kaki.