Baru 20 Persen Pedagang Pasar di Kota Cirebon Divaksin
Cakupan vaksinasi Covid-19 bagi pedagang pasar di Kota Cirebon, Jawa Barat, baru sekitar 20 persen dari 5.000-an pedagang. Salah satu kendalanya, keterbatasan stok vaksin.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, terus meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 bagi pedagang pasar yang baru menyentuh 20 persen. Salah satu kendalanya, pasokan vaksin terbatas.
Upaya memperluas cakupan vaksinasi bagi pedagang, antara lain, dilakukan dengan menggelar vaksinasi massal di Pasar Gunung Sari Trade Center (GTC) dan Pusat Grosir Cirebon, Sabtu (18/9/2021). Total 1.000 dosis vaksin disiapkan di kedua tempat tersebut.
Selain pedagang pasar, masyarakat umum juga memadati kegiatan tersebut. Pendaftaran vaksinasi dibuka langsung di lokasi. Antrean warga pun tak terhindarkan. Petugas satpol PP beberapa kali mengingatkan warga untuk menjaga jarak.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Cirebon Maharani Dewi mengatakan, acara tersebut diharapkan meningkatkan cakupan vaksinasi di pasar. ”Dari sekitar 5.000 pedagang, capaian (vaksinasinya) baru sekitar 1.000 orang atau 20 persen,” katanya.
Jika ditambah vaksinasi Sabtu ini, lanjutnya, cakupannya bisa meningkat hingga 40 persen. Jumlah tersebut belum termasuk pedagang yang sudah divaksin di puskesmas dekat tempat tinggalnya. Tercatat ada sembilan pasar tradisional di Kota Cirebon.
Maharani menilai, kendala vaksinasi bagi pedagang pasar adalah pasokan vaksin. ”Kami sudah mengajukan (permintaan vaksin) ke pemda, Polri, dan TNI. Tapi, sekarang untuk Kota Cirebon, kan, (vaksin) lagi kosong. Vaksin hari ini dari Pemprov Jabar,” ujarnya.
Masalah lain, lanjut Maharani, pedagang berharap vaksinasi dilaksanakan di tempat mereka berjualan. Misalnya, pedagang di Pasar Kramat merasa kesulitan jika harus meninggalkan dagangannya dan mengikuti vaksin di PGC meski jaraknya hanya sekitar 1,5 kilometer.
”Vaksinasi untuk pedagang pasar ini sangat penting. Mereka selalu berinteraksi dengan konsumen. Terus, saat di rumah, mereka biasanya kulakan dan berinteraksi dengan orang lain. Ini dibutuhkan kekebalan,” ungkapnya.
Dalam catatan Satuan Tugas Covid-19 Kota Cirebon, kluster penularan pasar tradisional pernah menyebabkan 15 orang positif Covid-19. Jumlah tersebut 0,12 persen dari total kasus terkonfirmasi positif, yakni 12.775 orang.
Roji (54), penarik becak di sekitar Pasar GTC, berharap vaksinasi dapat melindunginya dari keganasan virus korona baru. ”Vaksinasi ini sesuai anjuran pemerintah, harus diikuti. Saya baru vaksin karena sebelumnya sibuk terus cari makan,” kata warga Bayalangu, Kabupaten Cirebon, itu.
Kami targetkan vaksinasi (dosis pertama) selesai akhir tahun ini. (Bastijan)
Kepala Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Cirebon Bastijan mengatakan, percepatan vaksinasi sangat bergantung pada pasokan vaksin. ”Tim kami sudah siap, tinggal tunggu vaksinnya. Kami targetkan vaksinasi (dosis pertama) selesai akhir tahun ini,” katanya.
Hingga kini, total vaksinasi dosis pertama mencapai 176.544 orang atau 67,33 persen dari target 262.198 warga. Adapun vaksinasi dosis kedua 102.846 orang atau berkisar 39,22 persen dari target.