Kiriman Vaksin dari Pusat Menentukan Cakupan Vaksin Kaltim
Pemerintah menargetkan 70 persen masyarakat sudah divaksin akhir 2021. Pemprov Kalimantan Timur berharap kiriman vaksin dari pemerintah pusat terus berjalan lancar agar target itu bisa terpenuhi.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berharap kiriman vaksin dari pemerintah pusat terus berjalan lancar. Tujuannya, mendukung target 70 persen masyarakat Indonesia sudah divaksin akhir tahun 2021.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan vaksinasi nasional di akhir 2021 mencapai angka 70 persen. Target tersebut diharapkan dapat dicapai oleh semua provinsi di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sasaran vaksinasi Kalimantan Timur adalah 2,8 juta penduduk. Pada 16 September pukul 18.00 Wita, dosis pertama baru disuntikkan kepada 34,71 persen target atau sekitar 1,1 juta penduduk. Adapun dosis kedua baru disuntikkan sekitar 19,75 persen sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padilah Mante Runa mengatakan, kiriman vaksin dari pemerintah pusat sempat tersendat Januari sampai awal September. Hal itu menjadi salah satu faktor yang membuat angka cakupan vaksin di Kaltim lambat naik.
”Sudah sekitar seminggu ini (kiriman vaksin) lancar. Sebelumnya, untuk mencapai 1 persen (angka cakupan vaksin) bisa sampai 10-20 hari. Sekarang per 2 hari bisa naik,” kata Padilah, dihubungi dari Balikpapan, Jumat (17/9/2021).
Setelah stok vaksin lancar, tantangan lainnya adalah upaya menjangkau masyarakat prioritas. Warga lanjut usia, misalnya, dari target 189.500 orang, baru sekitar 29,9 persen atau 33.245 warga lansia yang mendapat vaksin. Sejumlah warga lansia tidak bisa mendapatkan vaksin karena terbentur dengan penyakit penyerta, seperti jantung dan hipertensi.
”Warga di atas 60 tahun yang bisa disuntik (vaksin) berkisar 20-30 persen,” ujar Padilah.
Saat ini, sejumlah instansi pemerintah dan swasta juga turut membantu vaksinasi di Kaltim. Untuk mencapai target 70 persen pada akhir 2021, Padilah mengatakan, Pemprov Kaltim menambah tenaga vaksinator. Baru-baru ini, Dinkes Kaltim melatih sekitar 200 vaksinator.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga baru-baru ini menyelenggarakan vaksinasi bagi 1.500 pengusaha kecil dan menengah, pekerja hotel, dan karyawan rumah makan di Balikpapan. Apindo Kaltim berencana melakukan vaksin di beberapa kota lain.
”Kami menunggu sekitar 5.000 vaksin. Nanti, kami bekerja sama dengan OJK dan pemerintah untuk melakukan vaksin di Bontang,” ujar Ketua Apindo Kaltim M Slamet Brotosiswoyo.
Jatah vaksin yang lancar dari pemerintah pusat turut mempercepat vaksinasi. Balikpapan sebagai kota dengan kasus Covid-19 tertinggi di Kaltim sudah menyuntikkan vaksin kepada 55,44 persen dari sasaran vaksin atau sekitar 292.000 warga.
Hal itu terjadi lantaran sekitar 4.000 warga bisa divaksin per hari dalam beberapa hari terakhir. Vaksinasi ini juga dipercepat dengan bantuan dari Badan Intelijen Nasional, Polri, TNI, dan swasta dalam seminggu terakhir.
Adapun warga Balikpapan yang mendapat suntikan vaksin dosis kedua baru 154.582 orang atau sekitar 29,33 persen dari target. Sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebutkan akan mempercepat vaksinasi dengan stok vaksin yang ada dalam seminggu ke depan.
”Kami mengajak para tenaga kesehatan dan vaksinator, mari kita menghimpun semangat agar target pada minggu depan mencapai 50 persen sasaran masyarakat Balikpapan divaksinasi Covid-19,” katanya.