Sebanyak 94 persen kasus Covid-19 di Jambi tdiak diketahui dari mana penularannya. Penelusuran kontak dan tes perlu diperkuat untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Sebagian besar daerah di Jambi dinilai belum maksimal melaksanakan penelusuran kontak dan penanganan kasus aktif Covid-19. Pihak-pihak terkait diminta membangun sinergi lebih kuat dan bertindak cepat di lapangan.
Hal itu disampaikan Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam kunjungan ke Jambi, Jumat (17/9/2021).
Sigit menyebut, sebanyak 94 persen kasus Covid-19 di Jambi penularannya tidak diketahui dari mana. Padahal, penelusuran kontak merupakan upaya yang harusnya cepat dilakukan sebagai bentuk antisipasi meluasnya virus korona baru. ”Penelusuran kontaknya perlu diperkuat,” ujarnya dalam dialog interaktif dengan forum komunikasi pimpinan daerah.
Ia pun melihat jumlah laboratorium tes Covid-19 belum merata. Jumlahnya ada enam di Jambi, tetapi lima di antaranya berlokasi di Kota Jambi dan satu laboratorium ada di Kabupaten Tebo. Artinya, ada sembilan wilayah belum miliki laboratorium. ”Idealnya ada laboratorium RT-PCR di setiap kabupaten,” lanjutnya.
Untuk menangani kasus Covid-19, daerah perlu memperkuat penelusuran kontak dan pelaksanaan tes. Hasil tes sebaiknya sudah keluar dalam satu hari. Jika memakan waktu dua atau tiga hari, bisa dibilang terlambat.
Selain itu, di dua daerah juga diketahui stok vaksin masih sangat banyak. ”Kabupaten Batanghari stok vaksinnya masih sampai 34 hari, Kabupaten Kerinci juga masih sampai 30 hari. Sebaiknya segera dihabiskan agar capaian bisa tinggi,” tambahnya.
Kepemimpinan di lapangan harus kuat. (Hadi Tjahjanto)
Hadi juga mengevaluasi penanganan Covid-19 yang berlangsung di Jambi. Ia mengkritisi tiga kabupaten yang tidak melakukan penelusuran kontak sama sekali alias nol, yakni Kota Sungai Penuh, Merangin, dan Sarolangun. ”Mudah-mudahan dandim dan kapolresnya mendengar, dinkesnya juga, supaya harus segera bertindak,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Hadi mendorong agar berlangsung sinergi di lapangan antara Polri, TNI, dan dinas kesehatan. ”Kepemimpinan di lapangan harus kuat,” tambahnya.
Gubernur Jambi Al Haris mengatakan, sasaran vaksinasi di wilayahnya sebanyak 2.686.193 orang. Hingga Rabu, sasaran total vaksinasi pertama mencapai 39,28 persen, sedangkan vaksinasi kedua 20,57 persen.
Sasaran dengan capaian tertinggi menjangkau petugas publik, yakni 107 persen untuk vaksin kedua. Yang terendah adalah vaksinasi remaja, baru mencapai 6,62 persen pada vaksinasi kedua.
Dalam kunjungannya, Kapolri dan Panglima TNI juga memantau pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 di Ratu Convention Center (RCC) Kota Jambi serta meninjau aplikasi Silacak.