Pemprov Kaltara Terkendala Vaksinasi Warga di Pedalaman
Cakupan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Utara untuk dosis 1 dan 2 belum mencapai 50 persen. Banyaknya wilayah pedalaman yang sulit dijangkau menjadi salah satu kendala vaksinasi.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Cakupan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Utara untuk dosis 1 dan 2 belum mencapai 50 persen. Banyaknya wilayah pedalaman yang sulit dijangkau menjadi salah satu kendala vaksinasi.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kaltara, Agust Suwandi, menjelaskan, dari 700.000 warga Kaltara, sebanyak 545.000 warga menjadi target vaksinasi. Dari target tersebut, pada Kamis (16/9/2021) pukul 12.00 Wita, tercatat penyuntikan dosis 1 baru 32,16 persen dan dosis 2 baru 15,51 persen.
Jika dirinci lebih jauh, cakupan vaksin terbanyak didapatkan pejabat publik. Dari target 60.229 pejabat publik, 118,82 persen sudah disuntik vaksin dosis 1 dan 52,53 persen dosis 2. Adapun warga lanjut usia masih di bawah 50 persen. Dari target 33.254 lansia, baru 26,96 persen yang mendapat suntikan vaksin dosis 1 dan 17,44 persen dosis 2.
”Di Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan banyak wilayah yang sulit diakses. Sejumlah desa juga memiliki sarana transportasi terbatas. Ada yang perlu naik perahu, bahkan pesawat, untuk menjangkaunya,” ujar Agust dihubungi dari Balikpapan.
Bagi daerah yang sulit dijangkau, Pemprov Kaltara membuat program mengantar vaksin ke daerah tersebut. Pada Agustus 2021, kata Agust, Pemprov Kaltara bekerja sama dengan TNI AL dan Polri menjangkau warga di Kecamatan Krayan, Nunukan, dengan pesawat. Sebanyak 1.000 warga menjadi target vaksinasi.
Agust menjelaskan, jika distribusi vaksin lancar, Pemprov Kaltara menargetkan 80 persen warga sasaran bisa divaksin pada akhir 2021. Pemerintah setempat bekerja sama dengan tokoh masyarakat di daerah pedalaman untuk sosialisasi vaksin dan penyuntikan vaksin.
Di Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan banyak wilayah yang sulit diakses. Sejumlah desa juga memiliki sarana transportasi terbatas. Ada yang perlu naik perahu, bahkan pesawat, untuk menjangkaunya.
Sementara itu, sebagai salah satu daerah yang beberapa wilayahnya sulit dijangkau, Kabupaten Nunukan baru menyuntikkan vaksin dosis 1 kepada 29,82 persen target. Dosis 2 vaksin baru disuntikkan kepada 11,75 persen dari target.
Kabupaten Nunukan memiliki wilayah yang cukup luas sekitar 14.200 kilometer persegi. Daerah ini berbatasan langsung dengan wilayah darat dan laut negara Malaysia. Untuk menjangkau sejumlah wilayah di sana, perlu mengarungi sungai dan atau naik pesawat perintis.
”Desa di Kecamatan Lumbis Ogong dan Kecamatan Krayan banyak yang sulit dijangkau. Vaksin dari Nunukan diantar menggunakan pesawat untuk dikirim ke puskesmas,” kata Nurmia dari Bagian Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Nunukan.
Daerah-daerah itu berada di pedalaman sehingga sulit mengakses internet. Akibatnya, komunikasi dengan warga juga sulit. Nurmia menjelaskan, petugas puskesmas harus memastikan terlebih dulu berapa penerima vaksin di daerah tersebut.
Itu dilakukan agar vaksin yang dibawa tidak berlebihan sebab vaksin harus dijaga di suhu tertentu supaya vaksin tetap steril. Untuk itu, komunikasi dengan warga sekitar menjadi penting di tengah akses internet yang sulit.
Nurmia menjelaskan, selama ini ada dua metode vaksinasi di daerah pedalaman. Pertama, vaksinasi dilakukan di pusat kecamatan. Kedua, vaksinator membuka posko di satu tempat di desa-desa yang sulit dijangkau.
”Tahun ini distribusi vaksin sudah baik. Kita mengikuti target pemerintah pusat, yakni cakupan vaksin mencapai 70 persen di akhir tahun,” ujar Nurmia.