Capaian Masih Rendah, Sultra Kejar Target Vaksinasi Warga Lansia
Hingga tengah September, capaian vaksinasi Covid-19 warga lansia di Sultra baru 13,06 persen atau setengah dari capaian nasional. Upaya maksimal diperlukan agar perlindungan bagi para warga lansia semakin ideal.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 bagi warga lanjut usia di Sulawesi Tenggara terus terkendala meski sudah berjalan sekitar enam bulan. Capaian vaksinasinya baru 13,06 persen atau setengah dari capaian nasional sekitar 26 persen.
Hingga Selasa (14/9/2021), dosis pertama vaksinasi warga lansia di Sultra telah menyasar 20.549 orang. Jumlah ini baru 13,06 persen dari total target yang mencapai 157.296 orang. Capaian dosis kedua bahkan masih 7,32 persen dari total sasaran.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi di Dinas Kesehatan Sultra Kartina Razak, di Kendari, Kamis (16/9/2021), menuturkan, capaian vaksinasi warga lansia memang masih rendah. Kondisi ini, tutur Kartina, dipicu sejumlah kendala, salah satunya animo masyarakat yang rendah.
”Beragam upaya sudah dilakukan. Para tenaga kesehatan sosialisasi hingga mengunjungi langsung kediaman warga. Beberapa daerah bahkan memberikan insentif hingga sembako,” katanya.
Sejumlah instansi, TNI-Polri hingga swasta, juga terus mengupayakan vaksinasi serentak di berbagai lokasi. Para tenaga kesehatan hingga aparat pemerintah juga masih turun ke masyarakat untuk mengajak warga lansia datang ke fasilitas kesehatan.
”Akan tetapi, animo warga lansia menjalani vaksinasi belum juga tumbuh,” ujar Kartina.
Ke depannya, ia melanjutkan, diperlukan upaya serentak dari semua pihak untuk mendekati warga lansia ikut vaksinasi. ”Kami selalu arahkan semua daerah agar melakukan upaya peningkatan vaksinasi warga lansia yang capaiannya memang rendah,” katanya.
Program vaksinasi terhadap warga lansia di Sultra telah dimulai sejak Maret lalu. Saat ini, daerah dengan cakupan vaksinasi warga lansia tertinggi adalah Kendari dengan 53,8 persen dari total 17.040 sasaran. Beberapa daerah masih di bawah 10 persen, seperti Kolaka Utara (7 persen). Daerah dengan capaian vaksinasi warga lansia terendah adalah Buton (2,53 persen).
Kepala Dinkes Kolaka Utara Irham mengatakan, salah satu kendala vaksinasi warga lansia adalah terbatasnya stok vaksin hingga jarak pengambilan di Kendari berjarak sekitar 600 kilometer. ”Dua pekan terakhir, jumlah vaksin yang didistribusikan mulai banyak. Hari ini, kami punya stok 6.000 dosis. Kami mulai upayakan agar semua kategori sasaran bisa tercapai, termasuk warga lansia,” katanya.
Ke depannya, Irham melanjutkan, pemerintah akan membuat program vaksinasi pelayan publik untuk membawa orangtua hingga tetangga. Dengan demikian, vaksinasi bisa berjalan serentak sekaligus menggapai sasaran yang masih minim.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kendari drg Rahminingrum mengatakan, tengah fokus meningkatkan kinerja vaksinasi. Setelah tenaga kesehatan dan pelayan publik di atas 100 persen, vaksinasi warga lansia, pelajar, dan masyarakat rentan terus diupayakan.
Akan tetapi, selain stok dan distribusi vaksin, sejumlah kalangan menilai lambatnya proses vaksinasi warga lansia di Sultra dipengaruhi kinerja pemerintah daerah. Salah satunya, pola pendekatan terhadap warga yang tidak memberikan pemahaman menyeluruh.
Akibatnya, masyarakat enggan ikut vaksinasi. Selain itu, sejumlah kasus vaksinasi yang diikuti dampak hingga meninggal menambah keengganan masyarakat. Tidak hanya itu, pemerintah juga diharapkan melakukan jemput bola terhadap warga lansia yang belum menjalani vaksinasi.