Sumbar Genjot Capaian Vaksinasi Covid-19 Lewat Gebyar Vaksinasi
Gebyar vaksinasi atau acara vaksinasi massal menjadi strategi Sumbar dalam menggenjot capaian vaksinasi Covid-19. Saat ini, capaian vaksinasi di Sumbar masih timpang.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Capaian vaksinasi Covid-19 di Sumatera Barat masih rendah dan jauh di bawah rata-rata nasional. Gebyar vaksinasi atau acara vaksinasi massal diandalkan menjadi salah satu strategi Sumbar menggenjot capaian itu.
Data Dinas Kesehatan Sumbar menyebutkan, hingga 14 September 2021, jumlah capaian vaksinasi suntikan pertama mencapai 832.998 orang (18,81 persen) dari total sasaran 4.408.509 orang. Capaian itu masih jauh dari rata-rata nasional 36,08 persen.
Rinciannya capaian vaksinasi di Sumbar, yaitu SDM kesehatan sebanyak 40.342 orang atau 124,55 persen, petugas publik (320.634 orang atau 76,17 persen), dan warga lansia (35.155 orang atau 7,18 persen). Selain itu, ada masyarakat rentan (410.596 orang atau 14,18 persen) dan remaja (26.271 orang atau 4,45 persen).
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi, Rabu (15/9/2021), mengatakan, gebyar vaksinasi Covid-19, menjadi salah satu strategi mempercepat cakupan vaksinasi. Saat ini, kata Arry, Sumbar tengah mengadakan gebyar vaksinasi pelajar di sekolah-sekolah. Sejumlah perguruan tinggi juga sudah memulai vaksinasi terhadap mahasiswa.
“Kelompok-kelompok terorganisasi kami coba kejar, supaya banyak orang datang. Kalau menunggu di puskesmas, warga tidak kunjung tiba. Jadi, dibuatkan kegiatan, baru masyarakat tertarik datang ,” kata Arry, Rabu.
Selain itu, lanjut Arry, Gubernur Sumbar Mahyeldi juga sudah meminta bupati dan wali kota di 19 kabupaten/kota di Sumbar untuk memetakan proses vaksinasi. Dari semua kategori sasaran, perlu dipetakan capaian dan permasalahannya.
“Mungkin bisa dibuat zona-zona, ada yang masih rendah, ada yang bagus. Masing-masing daerah yang tahu kondisinya. Ini akan memudahkan mencari solusinya,” ujar Arry.
Adapun, terkait ketimpangan capaian vaksinasi antardaerah di Sumbar, Arry mengatakan, dinkes bakal memprioritaskan dan mendukung daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah.
Gubernur Sumbar Mahyeldi, dalam rapat koordinasi dengan para kepala daerah di Sumbar, Selasa kemarin, meminta kabupaten dan kota memetakan kendala yang dihadapi. Kendala itu akan dicarikan solusinya bersama untuk meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 di Sumbar.
“Peningkatan capaian vaksinasi penting untuk mempercepat kekebalan komunal agar berbagai sektor bisa kembali normal. Kita carikan solusi bersama untuk kendala vaksinasi di daerah," kata Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan, berdasarkan data hingga Selasa (14/9), masih ada 300.000 dosis vaksin Covid-19 yang sudah didistribusikan ke kabupaten/kota dan belum digunakan. Sementara itu, di gudang penyimpanan Dinkes Sumbar, juga masih tersisa 99.000 dosis.
“Kami berharap, bupati dan wali kota terus mengupayakan peningkatan capaian vaksinasi di daerah," ujarnya.
Kerja sama
Di Dharmasraya, upaya percepatan vaksinasi tidak hanya menjadi tanggung jawab dinkes. Semua organisasi perangkat daerah (OPD) juga dilibatkan menggalakkan vaksinasi. Langkah ini bakal relatif membantu tugas dinkes.
Dharmasyara menjadi kabupaten dengan capaian vaksinasi tertinggi di Sumbar dari total 12 kabupaten di Sumbar. Sementara itu, di tingkat Sumbar secara umum, Dharmasraya berada di posisi keempat capaian vaksinasi Covid-19 tertinggi dari total 19 kabupaten/kota di Sumbar.
Capaian vaksinasi Dharmasraya 35,47 persen dari total target 179.257 orang. Di atas Dharmasraya, ada tiga kota, yaitu Padang Panjang (49,82 persen), Bukittinggi (43,88 persen), Solok (35,76 persen).
Pelaksana tugas Kepala Dinkes Dharmasraya Yosta Defina mengatakan, pemerintah daerah dan anggota forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) giat mendukung vaksinasi. Di awal, bupati dan jajarannya serta para anggota forkopimda merupakan deretan pertama yang divaksinasi.
Anggota forkopimda juga aktif mengadakan kegiatan vaksinasi massal. Yang terbaru, Senin (13/9), Badan Intelijen Negara (BIN) daerah, mengadakan vaksinasi massal. Jumlah warga yang divaksinasi sekitar 1.900 orang. Target keseluruhan BIN daerah di Dharmasraya, yaitu masyarakat umum sebanyak 1.500 orang dan lansia serta 4.000 orang pelajar usia 12-17 tahun.
Selanjutnya, selain dinkes, OPD yang ada di Dharmasraya juga antusias mendukung vaksinasi. Kata Yosta, tiap kecamatan ada OPD yang ditunjuk bupati untuk bertanggung jawab memantau, membina, dan mengedukasi masyarakat untuk ikut vaksinasi Covid-19.
“Misalnya, pimpinan menugaskan, OPD ini bertanggung jawab terhadap daerah ini, ini, dan ini. OPD itu yang memantau serta memberikan edukasi dan pembinaan ke masyarakat di sana. Kami dinkes secara teknis saja melakukan vaksinasi. Jadi, terlibat semua dari forkopimda hingga pemda,” kata Yosta.
Selain itu, gebyar vaksinasi serentak masyarakat dan warga lansia di setiap kecamatan yang dilakukan beberapa waktu lalu, kata Yosta, juga membantu menggenjot capaian vaksinasi di kabupaten ini. Tiap-tiap nagari mesti menyediakan sasaran sekitar 200 orang. Dalam sehari, saat itu, bisa 2.000 orang yang disuntik.
”Dari segi kesadaran masyarakat, peran kita semua meyakinkannya sangat dibutuhkan. Kadang-kadang karena hoaks, terkalahkan kita. Tapi kita tidak mau, tidak bisa menyerah. Paling tidak 70 persen warga kita divaksinasi," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Audy Joinaldy tidak membantah, capaian vaksinasi antardaerah di 19 kabupaten/kota di Sumbar masih timpang, terutama ketimpangan antara kota dibandingkan kabupaten. Menurut Audy, capaian vaksinasi di tiap kabupaten/kota tergantung kemauan kepala daerah masing-masing.
”Kalau kepala daerah mau menggerakkan anggotanya, biasanya lebih bagus. Contoh Dharmasraya, bupatinya aktif sekali, vaksinasinya tinggi. Wilayah Dharmasraya luas, banyak lokasi terpencil, tapi dia sudah bisa sampai 40-an (35,47) persen. Jadi, willingness kepala daerah ini penting,” kata Audy, Selasa.