Dua korban lain dalam peristiwa jatuhnya pesawat ini belum dapat dipastikan kondisinya karena belum dapat dievakuasi. Faktor cuaca dan kondisi geografis menjadi tantangan dalam evakuasi.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim SAR gabungan bersama masyarakat setempat mengevakuasi salah satu jenazah awak pesawat Rimbun Air PK-OTW di sebuah gunung di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021). Sementara dua awak pesawat lain masih terjebak di dalam badan pesawat.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika George Leo Mercy Randang saat dihubungi dari Jayapura terkait upaya evakuasi tiga awak pesawat Rimbun Air.
George mengatakan, tim yang mengevakuasi jenazah salah satu awak pesawat Rimbun Air terdiri dari aparat TNI Polri, petugas SAR Mimika, dan masyarakat setempat. Sementara lokasi jatuhnya pesawat ada di ketinggian sekitar 8.000 kaki atau 2.438 meter di atas permukaan laut.
Tim SAR gabungan telah berada di sekitar lokasi jatuhnya pesawat. Kami akan menuntaskan proses evakuasi para awak pesawat pada hari ini.
Diketahui sebelumnya pesawat Rimbun Air dipiloti Kapten Mirza dengan dua awaknya, yakni Fajar sebagai kopilot dan Iswahyudi sebagai teknisi. Pesawat ini lepas landas dari Nabire pukul 06.40 WIT.
Pesawat lepas landas dari Nabire dengan membawa muatan material bahan bangunan. Pukul 07.37 WIT, petugas Airnav Bandara Sugapa melakukan komunikasi terakhir dengan pilot sebelum pesawat hilang kontak.
”Kami belum dapat menyatakan dua awak lainnya turut meninggal dalam peristiwa kecelakaan ini. Sebab, tim belum dapat mengevakuasi mereka karena masih terjebak di dalam badan pesawat,” ujar George.
Ia menuturkan, kondisi cuaca yang sering hujan dan kondisi jalan yang curam menjadi tantangan terbesar bagi tim SAR gabungan untuk mengevakuasi tiga awak pesawat Rimbun Air
”Tim SAR gabungan terus berupaya mengevakuasi seluruh awak pesawat. Kondisi jalan ke lokasi jatuhnya pesawat yang curam menjadi kendala bagi tim,” ucapnya.
Kapolres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar Sandi Sultan menyatakan, terjadi hujan di Sugapa sejak pukul 09.00 WIT. Hal inilah yang menyulitkan evakuasi semua awak pesawat Rimbun Air.
”Tim SAR gabungan telah berada di sekitar lokasi jatuhnya pesawat. Kami akan menuntaskan evakuasi para awak pesawat pada hari ini,” tambahnya.
Staf Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Perwakilan Papua Norbert Tunyanan mengatakan, pihaknya akan menginvestigasi faktor-faktor yang menyebabkan pesawat Rimbun Air mengalami insiden jatuh di pegunungan dekat
”Sampai saat ini kami masih menghimpun data yang berkaitan dengan pesawat tersebut, misalnya kondisi cuaca saat penerbangan. Tim KNKT dari pusat akan tiba di Sugapa kemungkinan beberapa hari ini,” kata Norbert.
Sebelumnya sebuah pesawat dari maskapai Rimbun Air jatuh di wilayah pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Puncak, 18 September 2019. Tim SAR menemukan badan pesawat empat hari kemudian.
Empat orang di pesawat meninggal dalam insiden ini, yakni Kapten Dasep Sobirin sebagai pilot, Yudha Tutuco selaku kopilot, Ujang sebagai teknisi, dan satu penumpang, Bharada Hadi Utomo, dari satuan Brimob.