Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Intan Jaya, Empat Tim Evakuasi Dikerahkan
Pesawat Rimbun Air dengan nomor registrasi PK-OTW hilang kontak sebelum mendarat di Bandara Bilorai Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Tim gabungan TNI-Polri sedang mencari pesawat ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pesawat jenis twin otter dari maskapai Rimbun Air hilang kontak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Rabu (15/9/2021) pukul 07.37 WIT. Pesawat yang dipiloti Kapten Mirza ini dalam perjalanan dari Nabire ke Intan Jaya.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, membenarkan informasi pesawat Rimbun Air dengan nomor registrasi PK-OTW hilang kontak pada Rabu pagi.
Ahmad menuturkan, pesawat Rimbun Air dipiloti Kapten Mirza dengan dua awaknya, yakni Fajar sebagai kopilot dan Iswahyudi sebagai teknisi. Pesawat ini lepas landas dari Nabire pukul 06.40 WIT.
”Pesawat ini lepas landas dari Nabire dengan membawa muatan material bahan bangunan. Pukul 07.37 WIT, petugas Airnav Bandara Sugapa melakukan komunikasi terakhir dengan pilot sebelum pesawat hilang kontak,” papar Ahmad.
Ia menuturkan, pesawat Rimbun Air tidak membawa penumpang, tetapi hanya bahan bangunan dari Nabire ke Sugapa. ”Hingga kini tim gabungan TNI-Polri masih berupaya menemukan pesawat tersebut di sekitar wilayah Sugapa,” kata Ahmad.
Sementara itu, Kapolres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar Sandi Sultan mengatakan, diperkirakan pesawat hilang kontak ketika mau memasuki Bandara Bilorai Sugapa. ”Masyarakat mengaku melihat pesawat di daerah Homeyo sebelum mendekati Bandara Bilorai,” tutur Sandi.
Pukul 07.37 WIT, petugas Airnav Bandara Sugapa melakukan komunikasi terakhir dengan pilot sebelum pesawat hilang kontak. (Ahmad)
Sandi mengatakan, total empat tim gabungan aparat TNI-Polri diterjunkan untuk mengevakuasi pilot beserta dua awak pesawat. Satu tim berjumlah 10 orang.
”Tim masih mengumpulkan informasi dari pihak bandara untuk mengetahui titik koordinat lokasi terakhir pesawat. TNI AU juga menerjunkan satu helikopter untuk mencari pesawat ini,” tambahnya.
Melacak keberdaan
Anggota Staf Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Perwakilan Papua, Norbert Tunyanan, mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Airnav dan tim SAR untuk melacak keberadaan pesawat tersebut.
”Sampai saat ini kami masih menghimpun data yang berkaitan dengan pesawat tersebut, misalnya kondisi cuaca saat penerbangan. Tim KNKT dari pusat akan tiba di Sugapa setelah pesawat ditemukan,” tutur Norbert.
Sebelumnya, sebuah pesawat dari Maskapai Rimbun Air jatuh di wilayah pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Puncak, 18 September 2019. Tim SAR menemukan badan pesawat empat hari kemudian.
Empat orang di pesawat meninggal dalam insiden ini, yakni Kapten Dasep Sobirin sebagai pilot, Yudha Tutuco selaku kopilot, Ujang sebagai teknisi, dan satu penumpang, Bharada Hadi Utomo, dari satuan Brimob.