Mendorong Percepatan dan Pemerataan Vaksinasi di DIY
Vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta telah mencapai 68,45 persen. Namun, upaya percepatan dan pemerataan vaksinasi di DIY harus terus dilakukan.
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (10/9/2021) lalu. Salah satu yang menjadi perhatian Presiden dalam kunjungan itu adalah bagaimana mempercepat vaksinasi Covid-19 di DIY. Meski vaksinasi dosis pertama di DIY telah mencapai 68,45 persen, upaya percepatan dan pemerataan vaksinasi harus terus dilakukan.
Kunjungan kerja Presiden ke DIY diawali dengan meninjau vaksinasi yang digelar di gedung Jogja Expo Center, Kabupaten Bantul, DIY. Dalam kunjungan tersebut, Presiden melihat langsung proses vaksinasi untuk penyandang disabilitas, abdi dalem Keraton Yogyakarta, warga lanjut usia, mitra perusahaan Grab, dan masyarakat umum. Total sasaran vaksinasi itu sebanyak 8.000 orang.
Di sela-sela kunjungan, Presiden menyatakan, pemerintah terus berupaya memperluas penerima vaksinasi. Bahkan, Presiden menargetkan, pada akhir tahun 2021, lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia telah menjalani vaksinasi Covid-19.
”Perluasan vaksinasi ini sangat-sangat diperlukan dan kita melihat semakin banyak yang sudah divaksinasi di seluruh tanah air Indonesia sehingga kita harapkan di akhir tahun nanti lebih dari 70 persen masyarakat sudah divaksinasi,” ungkap Presiden dalam keterangan pers yang disiarkan di akun Youtube Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Presiden Ingatkan DIY Hati-hati Longgarkan Aktivitas Masyarakat
Presiden menyebut, vaksinasi sangat penting untuk melindungi masyarakat karena penyakit Covid-19 tidak bisa hilang secara total. Oleh karena itu, Presiden mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah antusias mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19.
”Ini akan memberikan proteksi atau perlindungan kepada kita semuanya karena Covid-19 tidak mungkin hilang secara total dan cara yang terbaik adalah melindungi diri dengan vaksinasi dan juga melaksanakan protokol kesehatan secara ketat,” papar Presiden.
Baca Juga: 13.000 Ibu Hamil di DIY Jadi Sasaran Vaksinasi
Setelah meninjau pelaksanaan vaksinasi di Jogja Expo Center, Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar Sekolah Luar Biasa (SLB) yang diselenggarakan di SLB Negeri 1 Bantul. Sesudah itu, Presiden berkunjung ke kantor Gubernur DIY untuk menggelar rapat dengan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X beserta para bupati dan wali kota di DIY.
Menurut Sultan HB X, dalam rapat tersebut, Presiden antara lain meminta Pemerintah Daerah DIY untuk mempercepat vaksinasi. Selain itu, Presiden juga meminta Pemda DIY untuk berhati-hati saat melonggarkan aktivitas masyarakat di provinsi tersebut.
”Beliau meminta untuk mempercepat vaksinasi dan hati-hati untuk membuka (aktivitas masyarakat) secara bertahap,” ujar Sultan seusai mengikuti rapat dengan Presiden.
Sultan memaparkan, Pemda DIY menargetkan vaksinasi Covid-19 di provinsi itu bisa mencapai 80 persen pada Oktober 2021. Untuk mencapai target tersebut, Sultan berharap, jumlah orang yang divaksin di DIY bisa mencapai 20.000 orang per hari.
Oleh karena itu, Sultan meminta pemerintah kabupaten/kota di DIY untuk lebih giat melakukan vaksinasi. ”Vaksinnya ada. Yang penting pemerintah kabupaten/kota rajin melakukan vaksinasi,” ungkapnya.
Capaian vaksinasi
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan di situs Vaksin.kemkes.go.id, hingga Sabtu (11/9/2021) pukul 18.00, jumlah orang yang menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama di DIY mencapai 1.971.128 orang atau 68,45 persen dari target. Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, jumlah orang yang divaksin itu meningkat 25.319 orang.
Artinya, pada Sabtu lalu, jumlah orang yang menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama di DIY mencapai 25.319 orang dalam sehari sehingga sudah melebihi target yang disebut Sultan HB X. Namun, jumlah orang yang divaksin di DIY itu tidak selalu sama setiap hari. Pada Jumat (10/9), misalnya, jumlah orang divaksin dosis pertama di DIY hanya 18.215 orang.
Baca Juga: Pemda DIY Siap Vaksinasi Warga yang Belum Miliki NIK
Bahkan, pada Minggu (5/9), jumlah orang yang disuntik vaksin dosis pertama di DIY hanya 11.621 orang. Akan tetapi, pada Kamis (9/9), jumlah orang yang divaksin dosis pertama di DIY jauh lebih banyak, yakni 37.100 orang.
Merujuk ke data situs Vaksin.kemkes.go.id, pada periode 1-11 September 2021, rata-rata orang yang menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama di DIY mencapai 27.726 orang. Artinya, pada September ini, rata-rata jumlah orang yang divaksin di DIY setiap hari sudah memenuhi harapan Sultan HB X.
Hari ini, kita baru 51,4 persen dari 823.000 masyarakat yang akan kita vaksin
Meski begitu, upaya percepatan dan pemerataan vaksinasi di DIY harus terus dilakukan. Sebab, capaian vaksinasi Covid-19 di sejumlah kabupaten/kota di DIY ternyata belum merata. Dari lima kabupaten/kota di DIY, Kota Yogyakarta menjadi wilayah dengan capaian vaksinasi tertinggi. Selisih capaian vaksinasi di Kota Yogyakarta dengan empat kabupaten lain di DIY pun tergolong tinggi.
Berdasarkan data di situs Vaksin.kemkes.go.id, capaian vaksinasi dosis pertama di Kota Yogyakarta telah mencapai 171,90 persen dari target. Sementara itu, capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Sleman sebesar 63,35 persen, disusul Kabupaten Kulon Progo 63,15 persen, Kabupaten Gunungkidul 53,76 persen, dan Kabupaten Bantul 48,08 persen.
Melihat kondisi tersebut, perhatian khusus tampaknya perlu diberikan kepada Kabupaten Bantul. Sebab, jika merujuk data di situs vaksin.kemkes.go.id, Bantul menjadi satu-satunya kabupaten/kota di DIY dengan capaian vaksinasi di bawah 50 persen. Namun, data tersebut ternyata berbeda dengan pernyataan Pemerintah Kabupaten Bantul.
Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo menyatakan, vaksinasi Covid-19 di Bantul telah mencapai 51,4 persen dari sasaran yang ditetapkan. Sementara itu, jumlah orang yang menjadi sasaran vaksinasi di Bantul sekitar 823.000 orang.
”Hari ini, kita baru 51,4 persen dari 823.000 masyarakat yang akan kita vaksin,” tutur Joko saat ditemui di sela-sela kegiatan vaksinasi yang digelar atas kerja sama PT Kalbe Farma Tbk, Kompas Gramedia, dan Pemkab Bantul, Jumat pagi, di rumah dinas Bupati Bantul.
Baca Juga: Capaian Baru 51 Persen, Pemkab Bantul Bersinergi Percepat Vaksinasi
Joko memaparkan, untuk mempercepat proses vaksinasi, Pemkab Bantul terus melakukan vaksinasi di puskesmas, rumah sakit, dan sentra-sentra vaksinasi. Selain itu, Pemkab Bantul juga menjalin sinergi dengan berbagai pihak untuk melakukan vaksinasi. Salah satu pihak yang digandeng itu adalah pengurus organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
”PKK DIY bekerja sama dengan PKK Kabupaten Bantul melakukan vaksinasi dengan sasaran ibu hamil, penyandang disabilitas, dan ibu-ibu,” ujar Joko. Pemkab Bantul juga bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), kepolisian, serta perusahaan swasta untuk menggelar vaksinasi.
Pekerjaan rumah
Di sisi lain, meski capaian vaksinasi dosis pertamanya sudah mencapai 171,90 persen, Pemerintah Kota Yogyakarta juga masih memiliki pekerjaan rumah. Berdasarkan data di situs Vaksin.kemkes.go.id, jumlah orang yang telah menjalani vaksinasi di Kota Yogyakarta sebanyak 509.537 orang. Namun, sebagian besar orang yang menjalani vaksinasi di Kota Yogyakarta itu ternyata warga dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) luar kota.
Kondisi tersebut terjadi karena proses vaksinasi memang dilakukan tanpa memandang KTP warga. Selain itu, banyak warga dengan KTP luar kota yang sehari-hari tinggal dan beraktivitas di Kota Yogyakarta sehingga wajar jika mereka menjalani vaksinasi di kota tersebut.
Baca Juga: Pengunjung Balai Kota Yogyakarta Wajib Vaksinasi Covid-19
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengakui, lebih dari 60 persen warga yang menjalani vaksinasi di Kota Yogyakarta merupakan warga dengan KTP luar kota. ”Memang 60 persen lebih yang kita vaksin itu warga luar kota. Bagi saya, ini tidak apa-apa,” ujarnya saat ditemui usai mengikuti rapat dengan Presiden Joko Widodo di kantor Gubernur DIY, Jumat siang.
Menurut Haryadi, warga Kota Yogyakarta yang menjadi sasaran vaksinasi sekitar 300.000 orang. Dari jumlah itu, masih ada sekitar 125.000 orang yang belum menjalani vaksinasi sama sekali. Oleh karena itu, ke depan, Pemkot Yogyakarta akan lebih fokus untuk melakukan vaksinasi terhadap warga dengan KTP Kota Yogyakarta.
Haryadi menyebut, untuk memaksimalkan vaksinasi terhadap warga KTP Yogyakarta, Pemkot Yogyakarta akan melakukan jemput bola dengan vaksinasi di kampung-kampung. Vaksinasi jemput bola itu akan dilakukan dengan fasilitas mobil vaksinasi yang dimiliki Pemkot Yogyakarta. Dengan begitu, proses vaksinasi bisa dilakukan secara berkeliling ke berbagai wilayah.
”Kita akan gencarkan vaksin untuk warga dalam kota dengan cara jemput bola dan vaksin mobile (berkeliling) dan sebagainya,” ungkap Haryadi.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Krisnadi Setyawan mengatakan, harus ada pembagian tugas dalam pelaksanaan vaksinasi di Kota Yogyakarta. Krisnadi mencontohkan, rumah sakit-rumah sakit besar di Kota Yogyakarta bisa saja melakukan vaksinasi tanpa memandang KTP warga. Sementara itu, puskesmas dan sentra vaksinasi milik Pemkot Yogyakarta bisa fokus pada vaksinasi warga dengan KTP Kota Yogyakarta.
Krisnadi menambahkan, Pemkot Yogyakarta juga harus memanfaatkan mobil vaksin untuk melakukan vaksinasi di kampung atau kelurahan. Hal ini penting agar warga Kota Yogyakarta yang belum divaksin bisa mendapat kesempatan vaksinasi secara mudah. ”Mobil vaksin itu harus secepatnya dioperasionalkan. Harusnya mobil itu melakukan jemput bola dengan berkeliling,” ujarnya.