KKB Bakar Puskesmas, Bank, hingga Sekolah di Pegunungan Bintang
Kelompok kriminal bersenjata membakar sejumlah fasilitas publik di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Status keamanan di Kiwirok saat ini Siaga Satu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata membakar puskesmas, pasar, sekolah dasar, dan kantor Bank Papua di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021). Seorang anggota TNI AD, yakni Prajurit Dua Ansar, terluka saat terlibat kontak tembak dengan kelompok tersebut.
Data TNI AD dan polisi menyebutkan, aksi KKB pimpinan Lamek Taplo itu terjadi pukul 09.30 WIT. Para pelaku membakar puskesmas, kantor Bank Papua perwakilan Distrik (Kecamatan) Kiwirok, sekolah, pasar dan sejumlah rumah tenaga kesehatan. Sejauh ini, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Warga Kiwirok tetap berada di rumahnya masing-masing.
Komandan Distrik Militer 1715/Yahukimo Letnan Kolonel (Inf) Christian Ireeuw saat dihubungi membenarkan insiden tersebut. Kabupaten Pegunungan Bintang masuk dalam wilayah teritorial Kodim 1715/Yahukimo.
Christian menuturkan, Prada Ansar terluka karena terkena peluru panas di lengan kanan akibat kejadian itu. Ansar adalah anggota Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 403/Wirasada Pratista. Menurut rencana, Ansar akan dievakuasi dengan pesawat ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis.
Ia menduga aksi tersebut terkait penangkapan dua anggota Lamek. Kedua anggota Lamek itu membawa lima pucuk senjata api dan 37 butir amunisi. ”Saya telah menginstruksikan seluruh anggota TNI di Kiwirok untuk Siaga Satu,” kata Christian.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal menyesalkan aksi KKB yang telah membakar sejumlah fasilitas publik di Kiwirok. Padahal, fasilitas ini berfungsi untuk pelayanan publik bagi masyarakat setempat.
Kami telah menerjunkan sekitar 8.000 personel gabungan Polri dan TNI untuk mengamankan 44 arena PON 2020. (Ahmad Mustofa Kamal)
”Tim kami bersama TNI bersinergi untuk mengamankan Kiwirok. Kami akan mengirim tambahan pasukan dari Jayapura menggunakan pesawat ke Kiwirok,” kata Ahmad.
Ia menambahkan, aksi ini sama sekali tidak akan mengganggu pelaksanaan PON Papua 2020 di Papua dalam beberapa pekan ke depan. ”Kami telah menerjunkan sekitar 8.000 personel gabungan Polri dan TNI untuk mengamankan 44 arena PON 2020,” katanya.
Sepanjang Januari hingga September 2021, KKB telah melakukan 28 aksi penyerangan di Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, Puncak, dan terakhir di Maybrat. Akibatnya, 13 aparat keamanan dan 13 warga sipil meninggal. Selain itu, 20 aparat keamanan dan tiga warga terluka karena terkena tembakan.