Presiden Ingatkan DIY Hati-hati Longgarkan Aktivitas Masyarakat
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (10/9/2021). Dalam kunjungan itu, Presiden disebut mengingatkan Pemda DIY untuk berhati-hati saat melonggarkan kembali aktivitas warga.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (10/9/2021). Dalam kunjungan itu, Presiden antara lain meninjau pelaksanaan vaksinasi serta menggelar rapat dengan pemerintah daerah. Saat rapat, Presiden disebut mengingatkan Pemda DIY untuk berhati-hati saat melonggarkan kembali aktivitas masyarakat.
Pada Jumat pagi, Presiden meninjau pelaksanaan vaksinasi di gedung Jogja Expo Center, Kabupaten Bantul, DIY. Dalam kunjungan itu, Presiden didampingi oleh sejumlah pejabat, misalnya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, dan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
"Hari ini, saya bersama Bapak Gubernur DIY dan Bapak Bupati Bantul, meninjau pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan untuk 8.000 orang masyarakat," ujar Presiden dalam keterangan pers yang disiarkan di akun Youtube Sekretariat Presiden.
Presiden menyebut, vaksinasi di Jogja Expo Center itu diikuti oleh penyandang disabilitas, abdi dalem Keraton Yogyakarta, warga lanjut usia, mitra perusahaan Grab, dan masyarakat umum. Vaksinasi itu diharapkan bisa memberikan perlindungan yang maksimal kepada masyarakat di tengah pandemi yang belum usai.
”Vaksinasi ini bisa memberikan perlindungan atau proteksi yang maksimal kepada masyarakat sehingga kita semua bisa beraktivitas seperti biasa,” ujar Presiden.
Presiden menyebut, pemerintah juga terus berupaya memperluas penerima vaksinasi. Bahkan, Presiden menargetkan, pada akhir tahun 2021, lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia telah menjalani vaksinasi Covid-19.
”Perluasan vaksinasi ini sangat-sangat diperlukan dan kita melihat semakin banyak yang sudah divaksinasi di seluruh tanah air Indonesia sehingga kita harapkan di akhir tahun nanti lebih dari 70 persen masyarakat sudah divaksinasi,” ungkap Presiden.
Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah antusias mengikuti vaksinasi. Presiden menyebut vaksinasi sangat penting untuk melindungi masyarakat karena penyakit Covid-19 tidak bisa hilang secara total.
”Ini akan memberikan proteksi atau perlindungan kepada kita semuanya karena Covid-19 tidak mungkin hilang secara total dan cara yang terbaik adalah melindungi diri dengan vaksinasi dan juga melaksanakan protokol kesehatan secara ketat,” kata Presiden.
Setelah meninjau pelaksanaan vaksinasi di Jogja Expo Center, Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar sekolah luar biasa (SLB) yang diselenggarakan di SLB Negeri 1 Bantul. ”Hari ini, saya meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk lebih kurang 375 pelajar SLB yang kita harapkan bisa memberikan perlindungan dan proteksi secara maksimal kepada para pelajar SLB,” kata Presiden.
Perluasan vaksinasi ini sangat-sangat diperlukan dan kita melihat semakin banyak yang sudah divaksinasi di seluruh tanah air Indonesia sehingga kita harapkan di akhir tahun nanti lebih dari 70 persen masyarakat sudah divaksinasi. (Joko Widodo)
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan kebijakan transisi dari pandemi ke endemi sehingga semua pihak harus belajar hidup bersama dengan Covid-19. Di sisi lain, Presiden mengimbau masyarakat agar tidak euforia berlebihan meski kasus Covid-19 di Indonesia saat ini telah menurun.
”Ini penting saya sampaikan agar kita tidak euforia yang berlebihan atau senang-senang yang berlebihan karena kita semua harus sadar bahwa Covid-19 selalu mengintip kita sehingga protokol kesehatan harus terus dilakukan, terutama memakai masker,” kata Presiden.
Rapat
Seisai meninjau vaksinasi di SLB Negeri 1 Bantul, Presiden berkunjung ke kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, untuk menggelar rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DIY. Dalam rapat itu, hadir Gubernur DIY Sultan HB X beserta para bupati dan wali kota di DIY.
Sultan HB X menyatakan, dalam rapat tersebut, Presiden meminta Pemda DIY dan pemerintah kabupaten/kota di DIY untuk mempercepat vaksinasi. Selain itu, Sultan menyebut, Presiden juga meminta Pemda DIY untuk berhati-hati saat melonggarkan aktivitas masyarakat di provinsi tersebut.
”Beliau meminta mempercepat vaksinasi dan hati-hati membuka (aktivitas masyarakat) secara bertahap,” ujar Sultan seusai mengikuti rapat dengan Presiden.
Menurut Sultan, meski kasus Covid-19 di DIY saat ini telah menurun, Pemda DIY tetap akan hati-hati saat melonggarkan aktivitas masyarakat. Kehati-hatian ini penting agar kasus Covid-19 di DIY tidak kembali naik setelah pelonggaran dilakukan.
”Jangan terus dibuka dan akhirnya naik lagi. Jadi, hati-hati saja karena sudah cukup melandai sehingga membukanya hati-hati,” kata Sultan yang juga merupakan Raja Keraton Yogyakarta.
Sultan memaparkan, kehati-hatian dalam melonggarkan aktivitas masyarakat itu mencakup beberapa aspek, termasuk pariwisata. Sultan mengatakan, sampai saat ini, Pemda DIY belum membuka kembali aktivitas pariwisata di provinsi tersebut.
Dalam waktu dekat, Pemda DIY baru berencana melakukan uji coba pembukaan tiga destinasi wisata. ”Wisata kami belum buka, tapi baru ada uji coba tiga tempat wisata,” kata Sultan.
Terkait percepatan vaksinasi, Sultan menambahkan, Pemda DIY menargetkan vaksinasi di provinsi itu bisa mencapai 80 persen pada Oktober 2021. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan di situs vaksin.kemkes.go.id, hingga Kamis (9/9/2021) pukul 18.00, jumlah orang yang menjalani vaksin Covid-19 dosis pertama di DIY mencapai 1.928.754 orang atau 66,98 persen dari target.
Untuk mencapai target tersebut, Sultan berharap jumlah orang yang divaksin di DIY bisa mencapai 20.000 orang per hari. Saat ini, kata Sultan, jumlah orang yang divaksin di DIY baru sekitar 11.000 orang per hari. Oleh karena itu, Sultan meminta pemerintah kabupaten/kota di DIY untuk meningkatkan frekuensi vaksinasi. ”Yang penting pemerintah kabupaten/kota rajin melakukan vaksinasi,” ungkapnya.