KKB Bakar Dua Ekskavator, Pengerjaan Trans-Papua di Pegunungan Bintang Terhenti
Kelompok kriminal bersenjata menganggu pembangunan jalan Trans-Papua ruas Oksibil-Towe di Kabupaten Pegunungan Bintang. Kelompok ini membakar dua alat berat dan satu truk yang biasanya digunakan para pekerja.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
KOMPAS/DOKUMENTASI POLRES PEGUNUNGAN BINTANG
Tampak salah satu dari dua alat ekskavator yang dibakar anggota kelompok kriminal bersenjata di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Rabu (8/9/2021).
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata kembali mengganggu pembangunan Jalan Trans-Papua. Kelompok ini membakar satu truk dan dua alat berat ekskavator milik PT Wijaya Karya di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Rabu kemarin.
Kepala Polres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito saat dihubungi dari Jayapura pada Kamis (9/9/2021) membenarkan insiden pembakaran dua ekskavator dan satu truk di Kampung Mangabid.
Cahyo mengatakan, aksi pembakaran dua alat ekskavator dan satu truk terjadi pada Rabu pukul 06.30 WIT. Tak ada pekerja yang menjadi korban dalam insiden ini.
Diketahui para pekerja dari PT Wijaya Karya sedang membangun Jalan Trans-Papua dengan ruas Oksibil-Towe Hitam sepanjang 10,30 kilometer. Ruas jalan ini akan menghubungkan Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Keerom.
KOMPAS/DOKUMENTASI POLRES PEGUNUNGAN BINTANG
Tampak sebuah truk yang dibakar anggota kelompok kriminal bersenjata di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Rabu (8/9/2021). Para pekerja Jalan Trans-Papua biasanya menggunakan truk ini untuk mengangkut material, seperti batu.
Ia pun mengaku belum mengetahui kelompok kriminal bersenjata manakah yang terlibat dalam aksi ini. ”Diduga aksi ini terkait penangkapan dua anggota KKB pimpinan Lamek oleh anggota Koramil 1715-05 Batom pada Selasa (7/9/2021),” kata Cahyo. Diperkirakan jumlah anggota KKB yang terlibat dalam aksi di atas 10 orang.
Ia mengatakan, Polres Pegunungan Bintang telah menerjunkan 30 personel ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi para pekerja ruas jalan tersebut. Perjalanan darat dari ke Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang, ke lokasi kejadian memakan waktu sekitar satu jam.
”Tim kami yang diterjunkan ke lokasi kejadian di Kampung Mangabib terdiri dari jajaran Polres Pegunungan Bintang dan Brimob Polda Papua. Total sekitar 70 pekerja PT Wijaya Karya di sana,” kata Cahyo.
Saat ini pekerjaan Jalan Trans Papua untuk sementara dihentikan demi keselamatan para pekerja.
Ia menambahkan, para pekerja masih bermukim di Kampung Mangabib setelah kejadian pembakaran alat berat dan truk tersebut. Sebab, seluruh masyarakat Kampung Mangabib menjamin keselamatan para pekerja.
KOMPAS/DOKUMENTASI POLRES PEGUNUNGAN BINTANG
Jalan Trans-Papua ruas Oksibil-Towe. Pembangunan ruas Jalan Oksibil-Towe untuk menghubungkan Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Keerom.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Wilayah V Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena Ovide Mangontan mengakui terjadi aksi pembakaran alat untuk pengerjaan Jalan Trans-Papua ruas Oksibil-Towe. Diketahui wilayah Pegunungan Bintang dan Yahukimo masuk dalam area Satuan Kerja Wilayah V Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena.
”Saat ini pekerjaan Jalan Trans-Papua untuk sementara dihentikan demi keselamatan para pekerja. Kami masih menunggu informasi kondisi terkini dari pihak keamanan sebelum pengerjaan ruas jalan tersebut kembali dilanjutkan,” kata Ovide.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM), Sebby Sambom, menyatakan, pihaknya terlibat dalam aksi pembakaran dua ekskavator dan satu truk di Kampung Mangabib. Aksi ini dipimpin langsung oleh Lamek Taplo, selaku pimpinan OPM di Pegunungan Bintang.
”Aksi ini sebagai peringatan bagi para pekerja untuk menghentikan pembangunan jalan Trans Papua. OPM menolak pelaksanaan semua proyek infrastruktur dari pemerintah,” tegas Sebby.