Tempat Isolasi Terpusat di Pantura Jateng Berangsur Kosong
Pasien-pasien Covid-19 di wilayah pantura barat Jateng berangsur-angsur sembuh hingga membuat sejumlah tempat isolasi terpusat kosong. Masyarakat diminta tidak euforia dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Sebulan terakhir, sejumlah tempat isolasi terpusat di wilayah pantura barat Jawa Tengah berangsur kosong seiring penurunan kasus Covid-19 di wilayah tersebut. Meski demikian, tempat isolasi terpusat belum ditutup sebagai bentuk antisipasi dan kewaspadaan.
Di Kabupaten Tegal, dua tempat isolasi terpusat yang disediakan pemerintah adalah Rumah Susun RSUD Suradadi dan Balai Latihan Kerja Purwahamba. Dua tempat isolasi berkapasitas 188 tempat tidur tersebut sudah kosong sejak awal Agustus.
Kosongnya tempat isolasi terpusat terjadi seiring penurunan jumlah kasus Covid-19 baru di wilayah tersebut. Sejak awal Agustus, rata-rata kasus baru sekitar 12 orang per hari. Jumlah itu turun hampir sembilan kali lipat dari jumlah kasus harian akhir Juni-awal Juli sekitar 100 orang per hari.
”Kendati saat ini sudah kosong, tempat isolasi terpusat belum kami tutup untuk berjaga-jaga. Sebab, pandemi belum berakhir. Kita masih harus tetap waspada sambil terus memperketat penerapan protokol kesehatan dan menggenjot vaksinasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji, Rabu (8/9/2021).
Hingga Rabu, jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal sebanyak 13.338 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 86 orang adalah kasus aktif yang terdiri dari 60 orang isolasi mandiri dan 26 orang dirawat.
Tempat isolasi terpusat yang berangsur kosong juga terjadi di Kota Tegal. Rumah Susun Sewa Tegalsari yang selama ini menjadi lokasi isolasi terpusat sudah kosong sepekan terakhir. Belasan tenaga kesehatan dari sejumlah puskesmas yang semula ditugaskan di tempat isolasi berkapasitas 75 tempat tidur itu dikembalikan ke instansi asal mereka.
”Area Rusunawa Tegalsari, termasuk alat-alat kesehatan yang digunakan selama ini, sudah kami sterilkan. Kami berharap semoga tidak ada penambahan kasus baru. Kalaupun ada dan perlu diisolasi di tempat isolasi terpusat, kami siap,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari.
Jumlah kasus Covid-19 baru di Kota Tegal, Rabu ini, sebanyak dua orang. Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus Covid-19 aktif di Kota Tegal menjadi 40 orang dari total keseluruhan kasus konfirmasi, yakni 4.783 orang.
Adapun di Kota Pekalongan, tempat isolasi terpusat di Gedung Pendidikan dan Pelatihan juga kosong sejak sepekan terakhir. Saat puncak kasus bulan Juli lalu, pemerintah setempat menambah kapasitas tempat isolasi dari 24 tempat tidur menjadi 50 tempat tidur karena penuh.
”Tren penurunan tempat tidur tidak hanya terjadi di tempat isolasi terpusat, tetapi juga rumah sakit. Di Rumah Sakit Umum Bendan, yang merupakan rumah sakit rujukan Covid-19, tingkat keterisiannya pada Rabu ini 14,54 persen dari total kapasitas 61 tempat tidur,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto, Rabu malam.
Menurut Slamet, ada 15 pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di wilayahnya. Dari jumlah tersebut, hanya seorang yang menjalani isolasi di rumah sakit.
Sepanjang pandemi, jumlah kasus Covid-19 di Kota Pekalongan sebanyak 5.614 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 320 orang meninggal dan 5.279 lainnya sembuh.