Banjir di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, terus meluas. Kini beberapa ruas Jalan Trans-Kalimantan terputus akibat banjir dan menyebabkan ratusan kendaraan putar balik karena tidak bisa melewati jalur tersebut.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
KASONGAN, KOMPAS — Jalur Trans-Kalimantan di wilayah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, terputus akibat banjir yang menggenangi ruas jalan sepanjang lebih kurang 1 kilometer. Ratusan kendaraan pun tidak bisa melewati jalan tersebut dan memilih putar balik.
Banjir di Kalteng terus memburuk seiring dengan tingginya intensitas hujan. Kabupaten Katingan menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling buruk. Saat ini banjir menggenangi ruas Jalan Trans-Kalimantan yang menghubungkan dua provinsi, yakni Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, juga setidaknya lima kabupaten lainnya di Kalteng.
Dari pantauan Kompas, air mulai menggenangi jalan di jalur Kasongan menuju Kereng Pangi. Ketinggian air lebih kurang 60 sentimeter. Di beberapa bagian bahkan lebih tinggi dari itu. Kendaraan pun terlihat berhenti dan menunggu air surut, beberapa di antaranya memilih untuk putar balik menuju Kota Palangkaraya yang berjarak lebih kurang 80 kilometer atau ke Kota Sampit yang berjarak 140 kilometer dari titik banjir di ruas Jalan Trans-Kalimantan.
Sunardi (40), salah satu sopir truk, memarkir kendaraannya di ruas Jalan Trans-Kalimantan sejak Selasa (7/9/2021) malam. Menurut dia, sudah hampir 24 jam jalanan itu tidak bisa dilewati.
”Saya mau ke Sampit untuk mengambil barang-barang toko yang baru masuk dari Surabaya sehingga saya belum ada muatan. Sudah semalaman di sini dan tidur di sini,” kata Sunardi saat ditemui di Kasongan, Rabu (8/9/2021).
Sunardi tak sendiri. Setidaknya terdapat 12 truk dan puluhan kendaraan roda empat juga roda dua lainnya yang memilih menunggu air surut. ”Rumah saya juga di Sampit. Dua hari lalu saat datang dari Sampit jalan sudah tergenang tetapi masih bisa dilewati,” katanya.
Pada Rabu siang, Bupati Katingan Sakariyas bersama jajarannya memantau kondisi banjir yang menggenangi ruas jalan tersebut. Rombongan bupati pun tidak mampu melewati banjir dan kembali.
Sakariyas menjelaskan, selain ketinggian air yang terus meningkat, arus banjir pun kian derasdi wilayah Jalan Trans-Kalimantan tersebut. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan Dinas Perhubungan Kabupaten Kasongan untuk mengatur lalu lintas.
Menurut Sakariyas, jalur Trans-Kalimantan merupakan jalur yang baru selesai dilebarkan. Perawatannya didanai pemerintah pusat. Banjir terjadi di beberapa titik di jalan tersebut, yakni dari Kilometer 8 sampai Kilometer 15. ”Tetapi tidak sepanjang jalan, ada titik-titiknya saja,” ujarnya.
Di Kilometer 14, lanjut Sakariyas, terdapat perbaikan gorong-gorong yang saat ini kondisinya kembali rusak akibat hantaman arus air Sungai Katingan yang meluap. ”Rusaknya gorong-gorong menciptakan lubang sehingga kami imbau untuk tidak dilewati,” katanya.
Banjir tak hanya melanda 13 Kecamatan di Kabupaten Katingan, tetapi juga 10 kabupaten/kota lainnya. Dari data Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, banjir melanda di 23 kecamatan, 123 kelurahan dan desa, dengan jumlah 12.006 keluarga atau 17.759 orang terdampak banjir.
Saat ini terdapat 109 keluarga mengungsi ke posko-posko darurat yang disiapkan pemerintah kecamatan. Walakin, data tersebut masih data sementara yang bisa dihimpun petugas di lapangan karena keterbatasan akses petugas masuk ke lokasi.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBPK Erlin hardi menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mendistribusikan bantuan ke wilayah-wilayah yang terdampak banjir paling buruk. Terdapat dua kabupaten yang sudah lebih dari dua minggu berhadapan dengan banjir, yakni Kabupaten Katingan dan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Rusaknya gorong-gorong menciptakan lubang sehingga kami imbau untuk tidak dilewati.
Bantuan yang dibawa, lanjut Erlin, merupakan bantuan dari pemerintah provinsi berupa kebutuhan pokok, air bersih, dan obat-obatan. Gubernur Kalteng Sugianti Sabran ikut membagikan bantuan tersebut.
”Kami sudah distribusi ke beberapa desa, tetapi masih banyak yang belum dapat dan terus diupayakan agar semua mendapatkan bantuan,” kata Erlin.
Sebelumnya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengungkapkan, pemerintah provinsi dan kabupaten terus berkoordinasi untuk melakukan penanggulangan banjir. Sugianto meminta kepala daerah untuk turun langsung ke lokasi banjir dan melihat kondisi masyarakat.
”Bencana ini ujian yang kita semua berharap untuk cepat berlalu,” katanya.