Kalbar Kembali Gelar Vaksinasi Massal di Pusat Perbelanjaan
Vaksinasi massal digelar di Mega Mall Pontianak, Kalimantan Barat, agar masyarakat mudah mengakses vaksin. Dengan demikian, diharapkan kekebalan kelompok bisa cepat terbentuk.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 di pusat perbelanjaan kembali digelar di Kalimantan Barat, Rabu (8/9/2021). Antuasias masyarakat yang tinggi ikut vaksinasi ini sejalan dengan turunnya kasus baru dan tempat perawatan di rumah sakit.
Salah satu vaksinasi di pusat perbelanjaan dilakukan di Ayani Mega Mall Pontianak. Lewat program Vaksinasi Merdeka, acara ini diselenggarakan TNI-Polri dengan Pemerintah Provinsi Kalbar. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto ikut meninjau vaksinasi bersama Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo. Target vaksinasi lebih kurang 2.000 dosis.
Pantauan Kompas, masyarakat antusias mengikuti vaksinasi massal tersebut. Pihak penyelenggara telah mengantisipasinya dengan mengatur jarak tempat duduk agar sesuai protokol kesehatan. Masyarakat yang datang juga bersedia mematuhi protokol yang telah disiapkan.
General Manager Ayani Mega Mall Pontianak Hendrawan menuturkan, vaksinasi massal di pusat perbelanjaan sudah dilakukan sejak Juni. Khusus vaksinasi kali ini akan dilakukan tiga hari ke depan dengan target 1.000-2.000 vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson berharap, target itu tercapai karena minat masyarakat terbilang sangat tinggi. Hingga 7 September tercatat 735.217 orang mendapat vaksin pertama atau 18,99 persen. Sementara untuk vaksinasi kedua sebanyak 440.442 orang atau 11,37 persen. Adapun total sasaran vaksinasi di Kalbar 3,8 juta orang.
Cakupan vaksinasi tertinggi ada di Pontianak. Di sana tercatat 42,45 persen untuk vaksinasi pertama dan 27,21 persen untuk vaksin kedua dari total sasaran vaksinasi 473.070 orang.
”Daerah lain harus gencar melaksanakan vaksinasi. Jangan menunggu. Mereka harus turun dalam bentuk vaksinasi massal yang mudah diakses masyarakat. Jika vaksin habis, akan segera dikirim lagi oleh Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Harisson menuturkan, kasus Covid-19 sejauh ini relatif terkendali di Kalbar. Tingkat fatalitas kasus Kalbar sebesar 2,63 persen lebih rendah dibandingkan nasional yang mencapai 3,31 persen.
Adapun tingkat hunian tempat tidur rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19 per tanggal 7 September sebesar 19 persen. Persentasenya sudah menurun jika dibandingkan beberapa bulan lalu yang mencapai 90 persen.
”Meskipun demikian, masyarakat hendaknya tetap menjaga protokol kesehatan agar situasi tetap kondusif,” kata Harisson.