Ganjar Pranowo: Percepat Vaksinasi Warga Lansia Berkomorbid dengan Data BPJS
Setiap daerah di Jawa Tengah diminta mempercepat vaksinasi untuk warga lansia dengan komorbid. Kelompok lansia patut diperhatikan karena berisiko tinggi tertular Covid-19. Untuk mengejar mereka, data BPJS bisa diakses.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Gubernur Jawa Tengah meminta setiap daerah di Jawa Tengah segera mempercepat vaksinasi bagi kelompok lanjut usia atau lansia, terutama dengan penyakit penyerta. Demi ketepatan dan kecepatan vaksinasi warga lansia, pemetaan target sasaran bisa dilakukan dengan memanfaatkan data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan.
”Dengan memanfaatkan data di BPJS dan menempatkan mereka sebagai prioritas untuk mendapatkan vaksinasi, kita bisa membantu menyelamatkan para lansia dengan komorbid, yang memang termasuk sebagai kelompok berisiko tinggi tertular Covid-19,” ujar Ganjar Pranowo saat ditemui dalam kegiatan vaksinasi massal di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Rabu (8/9/2021).
Vaksinasi warga lansia berkomorbid dengan memanfaatkan data BPJS ini sudah dilakukan di Kota Semarang dan Kabupaten Banyumas. Hal serupa diharapkan bisa segera dilakukan di daerah-daerah lain.
Sebagai bagian upaya mempercepat vaksinasi terutama untuk kelompok lansia, Ganjar mengatakan, mulai pekan ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengoperasikan dua mobil vaksin keliling. Mobil ini nantinya akan bergerak memberikan layanan vaksinasi di daerah pinggiran serta terisolasi (remote area) yang warganya sulit menjangkau layanan vaksinasi.
”Daerah pinggiran yang dituju sebagai sasaran layanan vaksinasi keliling, antara lain, daerah yang terpetakan memiliki angka kasus Covid-19 cukup tinggi atau daerah yang warga lansia di sana belum banyak tersentuh vaksinasi,” ujarnya.
Bergerak mulai dari Magelang, mobil ini nantinya akan memberikan layanan vaksinasi ke daerah-daerah lain yang sebelumnya dipetakan membutuhkan layanan vaksinasi. Ganjar mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pihak kolaborator mana pun yang membantu mempercepat vaksinasi melalui program vaksinasi massal. Namun, dia pun berharap, kegiatan vaksinasi tersebut bisa benar-benar diselesaikan dalam waktu singkat.
”Dengan mempercepat penuntasan vaksinasi dan melaporkannya kepada pemerintah pusat, maka akan semakin cepat pula tambahan pasokan vaksin yang kita terima,” ujarnya.
Ganjar juga berharap, alokasi vaksin untuk Jawa Tengah yang semula hanya berkisar 1 juta-1,5 juta dosis vaksin per minggu bisa ditambah menjadi 2,5 juta dosis per minggu. Hanya dengan penambahan pasokan vaksin itu, vaksinasi untuk seluruh warga Jawa Tengah bisa tuntas akhir 2021.
Pariwisata
Sementara itu, terkait operasional tempat wisata, Ganjar mengatakan, semua pengelola destinasi yang akan kembali membuka kunjungan diminta terlebih dahulu melakukan persiapan, termasuk uji coba terlebih dahulu. Hal terpenting yang harus dilakukan pengelola destinasi wisata adalah terlebih dahulu melaporkan rencana pembukaan kunjungan kepada pemerintah daerah setempat.
”Jika nekat membuka tanpa melapor, dan ketahuan kunjungan wisatanya sulit diatur dan dikendalikan, destinasi wisata tersebut akan langsung ditutup,” kata Ganjar.
Saat ini, menurut Ganjar, salah satu destinasi yang dinilai paling siap kembali membuka kunjungan adalah Taman Wisata Candi Borobudur. Namun, sebelum resmi ada izin pembukaan kembali, pengelola Taman Wisata Candi Borobudur diminta untuk menahan diri terlebih dahulu.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengatakan, seiring penurunan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari level 4 menjadi level 3, pihaknya langsung berupaya melakukan simulasi pembukaan kunjungan di dua destinasi wisata, yaitu Taman Kyai Langgeng dan Gunung Tidar. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah.
Kendati demikian, Aziz mengingatkan, seluruh warga agar tetap berhati-hati dan tidak terbawa euforia terlalu dini. ”Di tengah situasi sekarang, kita tetap harus hati-hati dan menjalankan segala sesuatu sesuai protokol kesehatan,” ujarnya.