Presiden Targetkan Vaksinasi 70 Persen Penduduk hingga Akhir Tahun
Presiden Jokowi berpesan agar daerah segera menghabiskan stok vaksin Covid-19 dan langsung meminta kembali ke Kementerian Kesehatan. NTB juga diprioritaskan untuk vaksin karena akan mengadakan World Superbike.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
PONOROGO, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menargetkan vaksinasi nasional di akhir tahun 2021 mencapai angka 70 persen. Target tersebut diharapkan dapat dicapai oleh semua provinsi di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat yang akan menjadi tuan rumah perhelatan olahraga skala internasional, World Superbike dan MotoGP.
”Kita inginkan semua provinsi bisa tervaksin minimal 70 persen, itu di akhir tahun ini,” ujar Presiden Jokowi di Pondok Pesantren KH Syamsuddin, Kabupaten Ponorogo, ketika berdialog melalui konferensi video dengan sejumlah perwakilan pondok pesantren dan rumah ibadah di Tanah Air yang melakukan vaksinasi secara serentak, pada Selasa (7/9/ 2021).
Dalam dialog bersama Presiden Jokowi tersebut, perwakilan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat yang sedang menggelar vaksinasi massal di Vihara Giri Ratana Puja, Lombok Utara, menyatakan siap untuk mempercepat proses penyuntikkan vaksin dengan target 15.000 suntikan per hari. ”Semoga dengan kecepatan vaksinasi, penyebaran Covid, penyebaran varian Delta bisa dihentikan,” tambah Presiden Jokowi.
Perwakilan dari NTB juga menyebut target vaksinasi di NTB adalah 70 persen dari total populasi atau sekitar 3 juta orang. Namun, mereka baru bisa menyuntikkan 18,36 persen karena terhambat pasokan vaksin dari Jakarta. Mereka meminta agar Presiden Jokowi memprioritaskan NTB karena beberapa wilayah, seperti Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Mataram, akan segera menggelar beberapa acara internasional.
Perhelatan akbar World Superbike direncanakan akan digelar pada November mendatang. Pada awal Maret 2022, NTB juga akan menjadi tuan rumah MotoGP. ”Kami siap dan berkomitmen, TNI, Polri, pemerintah, batalyon vaksinator, dan lain-lain. 500 fasilitas kesehatan, kami akan bergerak. Kalau 15.000 per hari, satu bulan terpecahkan 70 persen dari populasi,” tambah perwakilan dari Provinsi NTB.
Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), penerapan protokol kesehatan, dan percepatan vaksinasi juga disebut telah berhasil menurunkan kasus harian Covid-19 di NTB. Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) di NTB mencapai 13,37 persen yang merupakan titik terendah di NTB selama penanganan Covid. ”Sudah rendah sekali,” tambah Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi kemudian berpesan bahwa yang terpenting adalah agar daerah segera menghabiskan stok vaksin dan langsung meminta kembali ke Kementerian Kesehatan. ”Saya akan minta Menkes untuk beri prioritas pada NTB karena akan ada perhelatan internasional, November. Tahun depan, juga ada motoGP. Sehingga disekitar venue dan seluruh provinsi bisa tervaksin minimal 70 persen di akhir tahun ini. Syukur sebelum perhelatan, di sekitar venue bisa terselesaikan,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga meminta agar percepatan vaksinasi terus dilakukan agar penyebaran Covid-19 di Indonesia dapat segera dihentikan.
Percepatan vaksinasi
Presiden Jokowi juga meminta agar percepatan vaksinasi terus dilakukan agar penyebaran Covid-19 di Indonesia dapat segera dihentikan. Salah satu perwakilan dari Kota Palangkaraya menyebut percepatan vaksinasi di Provinsi Kalimantan Tengah terus digencarkan dengan membagi tiga zona vaksinasi. ”Ada zona timur di DAS Barito, zona tengah di Palangkaraya sendiri dan sekitarnya, kemudian zona barat di Kotawaringin,” ucap perwakilan dari Kota Palangkaraya.
Perwakilan dari Kota Palangkaraya yang sedang menggelar vaksinasi massal di Katedral Santa Maria Palangkaraya tersebut menyebutkan bahwa capaian vaksinasi di Provinsi Kalimantan Tengah terus meningkat. Pada Selasa (7/9/2021), vaksinasi digelar serentak di 13 kabupaten. Vaksinasi di Kalimantan Tengah menempati urutan kedua tertinggi secara nasional. Dari target sasaran vaksinasi sekitar 1 juta orang, telah tersuntik 927.000.
Menurut dia, capaian vaksinasi ini merupakan hasil dari sinergi dan kolaborasi TNI/Polri dengan para vaksinator. ”Ada dari provinsi, kemudian dari TNI, kemudian dari DPR, dari Binda (Badan Intelijen Negara Daerah), dan juga dari KKP (kantor kesehatan pelabuhan). Ini kami manfaatkan untuk kegiatan vaksinasi yang sifatnya massal,” tambahnya.
Presiden Jokowi juga berdialog dengan ketua Satgas Covid-19 Pondok Modern Darussalam Gontor di Ponorogo yang pada hari itu mendapatkan 4.000 vaksin dari Mabes Polri untuk disuntikkan bagi santri, guru, dosen, serta masyarakat sekitar. Satu pekan sebelumnya, mereka juga memperoleh vaksin dari Kodam Brawijaya sebanyak 4.500 dosis vaksin.
”Ya, mudah-mudahan yang di pondok Gontor segera selesai. Tatap muka kiai dan guru-guru pondok bisa segera dilangsungkan sehingga kegiatan bisa normal kembali,” ujar Presiden Jokowi.