Aparat TNI Tangkap Anggota KKB, Lima Senpi dan Puluhan Butir Amunisi Disita
Anggota TNI AD dari Koramil 1715-05 Batom bersama masyarakat menangkap dua anggota KKB pimpinan Lamek Taplo di Distrik Oksibil, Pegunungan Bintang. Aparat menyita lima pucuk senjata api dan 37 butir amunisi.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Prajurit TNI AD dari Koramil 1715-05 Batom beserta petugas Linmas menangkap dua anggota kelompok kriminal bersenjata pimpinan Lamek Taplo di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (7/9/2021). Dari kedua orang itu, aparat menyita lima pucuk senjata api dan 37 butir amunisi.
Berdasarkan keterangan dari Penerangan Komando Resor Militer 172/Praja Wira Yakhti, kedua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang ditangkap ini adalah Yulian Uropmabin (36) dan Kapol Uropmabin (42). Penangkapan keduanya dilakukan berdasarkan informasi dari warga di Kampung Abukerom.
Warga melihat Yulian dan Kapol sedang dalam perjalanan menggunakan perahu motor melintasi sungai menuju markas mereka di daerah Mongham. Namun, perahu motor yang ditumpangi keduanya mengalami kerusakan di Kampung Muara.
Masyarakat pun melaporkan hal ini kepada pihak Koramil 1715-05 Batom. Empat anggota koramil bersama sejumlah petugas Linmas kemudian menindaklanjuti informasi ini dan menuju Kampung Muara.
Anggota TNI bersama petugas Linmas pun mengepung perahu Yulian dan Kapol. Keduanya kemudian berhasil dibekuk. Dari hasil interogasi dan pemeriksaan barang bukti di perahu, aparat menemukan lima pucuk senjata api dan 37 butir amunisi.
Kelima pucuk senjata ini terdiri dari tiga senjata organik dan dua pucuk senjata laras panjang rakitan. Tiga pucuk senjata organik yang disita itu meliputi dua pucuk senjata M-16 dan satu senjata jenis double loop.
Saya mengapresiasi keberhasilan penangkapan dua anggota Lamek Taplo.
Anggota TNI bersama warga lalu membawa kedua anggota Lamek Taplo ini ke Markas Koramil 1715-05 Batom. Keduanya kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan dan langsung ditahan.
”Untuk 37 butir amunisi yang ditemukan di perahu motor Yulian dan Kapol meliputi 35 butir amunisi kaliber 5,56 milimeter dan dua amunisi pelontar granat lontar monser atau disebut GLM,” ujar Komandan Korem 172/Praja Wira Yakhti Brigadir Jenderal (TNI) Izak Pengemanan.
Izak menuturkan, pihaknya juga menemukan sejumlah barang bukti lain, di antaranya, enam senjata tajam, dua tiket pesawat, satu bendera bintang kejora, satu tenda, dua telepon genggam, dan satu ketapel. ”Saya mengapresiasi keberhasilan penangkapan dua anggota Lamek Taplo. Hal ini menunjukkan sinergi antara jajaran Koramil 1715-05 Batom bersama masyarakat setempat dalam menjaga keamanan di wilayahnya,” tuturnya.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Sebby Sambom menegaskan, pihaknya tidak akan menghentikan aksi serangan, baik kepada masyarakat yang bukan warga setempat maupun aparat keamanan, meskipun Pemerintah Indonesia menambah jumlah pasukan ke Papua.
Kelompok Lamek Taplo diketahui terlibat penyerangan truk pekerja Jalan Trans-Papua ruas Yahukimo-Pegunungan Bintang di Distrik Oksop pada 2 Maret 2020. Tiga pekerja terluka dalam insiden ini.
Mereka juga menembaki pesawat TNI AU jenis CASA CN-2909 pada 22 Maret 2020 sebelum mendarat di Bandara Oksibil. Terdapat tujuh lubang tembakan di badan pesawat. Namun, tujuh awak pesawat tidak terluka.
Kemudian, kelompok itu menyerang sejumlah anggota TNI AD yang sedang berpatroli di Distrik Serambakon pada 29 Maret 2020. Satu anggota TNI, yakni Sersan Dua Irfan Setiawan, cedera di kaki saat mencoba menghindari tembakan KKB dari atas bukit.
Kelompok Lamek Taplo juga menyerang Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan dari Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam di Serambakon pada 20 Oktober 2020. Tiga anggota TNI terluka dalam insiden ini.
Terakhir, kelompok ini menyerang 12 anggota TNI AD saat melintas Kampung Seramkatop, Distrik Serambakon, pada 18 Mei 2021. Empat anggota TNI terluka dalam insiden ini.