Universitas Airlangga Sosialisasi Vaksinasi di Pulau Madura
Sosialisasi Covid-19 dan vaksinasi untuk penanganan pandemi terus digencarkan termasuk di Pulau Madura yang tertinggal dibandingkan daerah lain di Jawa Timur.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Cakupan vaksinasi di Pulau Madura yang terdiri atas empat kabupaten, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan, masih di bawah 7 persen untuk dosis 1 dan dosis 2 atau komplet. Sosialisasi dan dorongan perlu lebih digencarkan agar penanganan dan vaksinasi di Pulau Madura tidak tertinggal dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur.
Terkait dengan itu, Universitas Airlangga, Surabaya, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, meminta Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga menjalakan misi Madura Sadar Covid-19. Misi ini telah dimulai dengan keberangkatan kapal pinisi yang membawa 25 tenaga kesehatan dan 6 kru untuk mengunjungi pulau-pulau kecil dan wilayah terluar Madura dengan sasaran edukasi warga tentang bahaya Covid-19.
”Kami telah berangkatkan Ksatria Airlangga dalam misi Madura Sadar Covid-19 untuk mendorong percepatan penanganan pandemi dan perluasan vaksinasi di sana,” kata Rektor Unair M Nasih di Surabaya, Senin (6/9/2021).
Ksatria Airlangga akan menjungi Kalianget, Arjasa, Kangayan di Sumenep. Selain itu, pulau-pulau terpencil di Sumenep yakni Sapudi, Raas, Pagerungan Besar, Pagerungan Kecil, Sapeken, Sepanjang, Gili Raja, Gili Genting, Gili Iyang, Masalembu, Masakambung, dan Karamian. Dalam perjalanan misinya, tim Ksatria Airlangga akan memberikan layanan kesehatan, riset kondisi masyarakat dalam konteks Covid-19, dan sosialisasi.
”Jika dimungkinkan akan dilaksanakan vaksinasi, tetapi karena pertimbangan sosial kemasyarakatan, misi ini dimulai dengan edukasi Covid-19 kepada masyarakat,” ujar Direktur RSTKA Agus Harianto secara terpisah ketika dihubungi.
Di Madura, masih ada kalangan yang menolak fakta sedang terjadi pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 dan hingga kini belum mereda. Penolakan itu membawa kalangan warga Nusa Garam, julukan Madura, enggan menerapkan disiplin protokol kesehatan guna mencegah penularan.
Kurun Juni-Juli, pulau ini termasuk yang terserang ledakan kasus dari varian Alpha, Beta, Gamma, Delta meski sejak Agustus situasi berangsur membaik dan saat ini keempat kabupaten berada di level 2 atau risiko rendah (zona kuning).
Jika dimungkinkan akan dilaksanakan vaksinasi, tetapi karena pertimbangan sosial kemasyarakatan, misi ini dimulai dengan edukasi Covid-19 kepada masyarakat (Agus Harianto)
Menurut Agus, vaksinasi di Madura secara umum juga sulit sehingga hingga kini cakupannya rendah. Kendala vaksinasi di sana bukan karena warga takut jarum suntik melainkan terpengaruh informasi sesat. Misalnya kandungan vaksinasi yang tidak halal atau vaksin mengandung peralatan mikroskopik. ”Inilah yang kemudian membentuk perilaku masyarakat menolak vaksinasi,” katanya.
Berdasarkan laman resmi https://vaksin.kemkes.go.id/, Senin ini, di Sampang, baru 32.574 jiwa warga yang sudah menerima vaksinasi dosis 1 dan dosis 2. Jumlah itu cuma 4,4 persen dari sasaran. Di Sumenep ada 45.039 jiwa yang sudah vaksinasi komplet atau cakupan 5 persen. Di Pamekasan, cakupan 6,3 persen atau 40.980 jiwa telah vaksinasi dosis 1 dan dosis 2. Sebanyak 55.993 jiwa warga Bangkalan telah vaksin komplet sehingga cakupan 6,8 persen.
Secara terpisah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, berterima kasih atas peran kampus dalam mendorong sosialisasi Covid-19 dan vaksinasi. ”Vaksinasi penting untuk penanganan pandemi,” katanya yang juga Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga itu.
Masih terkait vaksinasi, Kelompok Kompas Gramedia dan PT Kalbe Farma akan mengadakan vaksinasi bagi ibu hamil, pelajar, penyandang disabilitas, dan masyarakat. Vaksinasi diadakan di kompleks PT Petrokimia Gresik, Selasa (7/9/2021), dengan target 1.000 sasaran.
Kegiatan ini juga merupakan kolaborasi Pemerintah Kabupaten Gresik, Petrokimia Gresik, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat, dan IKA Universitas Airlangga dan Pemerintah Provinsi Jatim.
Ketua Panitia Vaksinasi M Taufiq Zuhdi mengatakan, target 1.000 orang telah terpenuhi yang mayoritas adalah warga Gresik. ”Situasi pandemi sedang menurun, tetapi tidak boleh lengah sehingga digencarkan vaksinasi dan sosialisasi protokol kesehatan,” katanya.
Taufiq melanjutkan, Gresik menjadi lokasi pilihan vaksinasi karena sebagai salah satu kawasan industri terkemuka Jatim dan penyangga Surabaya. Cakupan vaksinasi di Gresik masih rendah untuk dosis 1 dan dosis 2 alias komplet di mana baru 17,3 persen atau 174.925 orang. Bandingkan dengan Surabaya, ibu kota Jatim, yang cakupannya telah 61,3 persen atau 1,359 juta jiwa.
Ketua Forum Komunikasi Daerah Kompas Gramedia Jatim Agnes Swetta Pandia mengatakan, selain vaksinasi akan diadakan penyaluran bantuan sosial dari pembaca harian Kompas oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas. Sasaran bantuan ialah warga terdampak pandemi Covid-19 di sekitar lokasi vaksinasi.
Selain itu, Kompas akan mendonasikan buku-buku bagi perpustakaan binaan Petrokimia. Donasi buku untuk mendukung gerakan literasi #akubaca. ”Sentra vaksinasi dan bantuan sosial masyarakat ini sekaligus bagian dari Sentra Peduli Kita Bangkit KG Media,” katanya.