RS Hasan Sadikin Bandung Mulai Menyuntikkan Moderna sebagai Vaksinasi Pertama
Vaksin Covid-19 Moderna mulai disuntikkan kepada warga Bandung, Jawa Barat. Vaksin berbasis mRNA ini hanya untuk dosis pertama dan kedua, bukan sebagai dosis ketiga atau ”booster” untuk nontenaga kesehatan.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 produksi Moderna, Amerika Serikat, kepada masyarakat umum, Senin (6/9/2021). Vaksin berbasis mRNA ini diberikan kepada warga yang belum divaksin sama sekali alias sebagai vaksinasi pertama.
Ini merupakan pertama kalinya RSHS menyuntikkan vaksin Moderna kepada masyarakat umum. Sebelumnya, vaksin jenis ini hanya diberikan untuk dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan (nakes).
Koordinator Pelayanan Medik RS Hasan Sadikin, Zulvayanti, mengatakan, sasaran vaksinasi Moderna di rumah sakit itu sekitar 3.000 orang. Penyuntikan vaksin dosis pertama dilakukan di Gedung Anggrek, lantai enam RS Hasan Sadikin, dengan kapasitas 200-250 orang per hari.
”Kami merencanakan dalam September ini pemberian vaksin (terhadap 3.000 sasaran) bisa selesai untuk dosis pertama,” ujar Zulvayanti di Bandung.
Vaksin Moderna diberikan kepada warga berusia 18 tahun ke atas yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 jenis apa pun. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman bit.ly/modernarshs.
Jadwal vaksinasi akan diinformasikan melalui pesan Whatsapp. Calon peserta wajib menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan bukti pendaftaran berupa pesan Whatsapp tersebut.
Zulvayanti menuturkan, tidak ada persiapan khusus bagi warga untuk mengikuti vaksinasi itu. Namun, ia menyarankan untuk tidak beraktivitas fisik yang berat menjelang disuntik vaksin.
Menurut dia, berdasarkan sejumlah laporan, kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) vaksin Moderna cenderung lebih banyak, di antaranya, demam serta nyeri otot serta nyeri di area penyuntikan dan persendian. ”Jadi, bagi masyarakat yang hobinya berolahraga, disarankan beberapa saat sebelum divaksin tidak berolahraga berat dahulu,” katanya.
Kesehatan penerima vaksin akan terus dipantau. Oleh sebab itu, peserta vaksinasi mendapat kartu vaksin yang disertai nomor kontak nakes untuk berkonsultasi jika terjadi KIPI.
Berbeda dengan vaksin Sinovac yang berbasis virus inaktivasi, vaksin Moderna berbasis mRNA atau berasal dari komponen virusnya. Vaksin Moderna membutuhkan tempat penyimpanan lebih dingin hingga minus 20 derajat celsius.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Dewi Sartika mengatakan, pada Agustus lalu pihaknya telah menerima 12.700 vial vaksin Moderna. Satu vial berisi 14 dosis vaksin.
Dewi menyebutkan, vaksin Moderna diberikan dua dosis dengan rentang waktu satu bulan. ”Hanya digunakan untuk vaksin pertama dan kedua. Tidak ada vaksin ketiga selain untuk para nakes,” ujarnya.
Capaian vaksinasi Covid-19 di Jabar masih jauh dari target. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan melalui laman vaksin.kemkes.go.id, hingga Senin pukul 12.00, dari 37,9 juta sasaran, baru 10,7 juta orang atau 28,2 persen menerima dosis pertama. Sementara sebanyak 5,59 juta orang atau 14,7 persen disuntik dosis kedua.
Vaksinasi ditargetkan rampung akhir 2021 agar kekebalan kelompok atau herd immunity dapat segera terbentuk. Namun, terbatasanya suplai vaksin dari pemerintah pusat masih menjadi kendala untuk mencapai target tersebut.