Percepatan Vaksinasi di Kawasan Danau Toba, Persiapan Bangkitkan Pariwisata
Percepatan vaksinasi di kawasan Danau Toba disiapkan untuk membangkitkan pariwisata yang terpuruk. Sektor pariwisata diharapkan bisa menggeliat kembali jika kekebalan kelompok terbentuk.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
TOBA, KOMPAS — Percepatan vaksinasi Covid-19 dilakukan di kawasan Danau Toba untuk membangkitkan kembali pariwisata yang terpuruk. Sektor pariwisata diharapkan bisa menggeliat kembali jika kekebalan kelompok di kawasan itu bisa segera dicapai.
”Kami mendukung dan memfasilitasi program vaksinasi di Danau Toba yang merupakan destinasi superprioritas nasional,” kata Direktur Utama Badan Pengelola Otoritas Danau Toba Jimmy Bernando Panjaitan, Sabtu (4/9/2021).
Jimmy mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu program pemerintah untuk menyiapkan masyarakat, pelaku pariwisata, dan ekonomi kreatif di Danau Toba bangkit dari pandemi. Sektor pariwisata di sana sangat terpuruk setelah dilanda pandemi Covid-19 .
Vaksinasi untuk masyarakat dan pelaku pariwisata, kata Jimmy, sekaligus menjadi promosi kembali pariwisata Danau Toba. Vaksinasi mengusung konsep ”Vaccine With The View”. Para pesertanya mengikuti vaksinasi sambil menikmati panorama alam Danau Toba di kawasan Toba Caldera Resort, di Kabupaten Toba.
Selain di Toba Caldera Resort, vaksinasi juga dilakukan di seluruh kabupaten kawasan Danau Toba. Daerah itu adalah Kabupaten Samosir, Toba, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Simalungun, Karo, dan Kabupaten Dairi.
Koordinator Komunitas Pelaku Pariwisata Samosir Ombang Siboro mengatakan, pariwisata di destinasi superprioritas nasional Danau Toba semakin terpuruk selama pandemi Covid-19. Banyak toko suvenir yang sudah berbulan-bulan tutup, keterisian hotel di bawah 20 persen, serta pengusaha dan pekerja pariwisata beralih menjadi petani.
Percepatan vaksinasi menjadi salah satu upaya agar sektor pariwisata bergerak kembali. ”Sebagai destinasi superprioritas, seharusnya memang ada upaya khusus menangani pandemi di kawasan Danau Toba,” kata Ombang.
Ombang, pengusaha destinasi Pantai Batu Hoda, menyebutkan, pada hari biasa hampir tidak ada wisatawan datang destinasi wisata di Samosir. Akibatnya, banyak usaha pariwisata tutup sementara dan hanya dibuka jika ada wisatawan yang datang. Menurut Ombang, jika dibiarkan terus tanpa penanganan khusus, pariwisata di Danau Toba bisa tutup permanen.
Ombang berharap, pariwisata bisa tetap hidup dengan protokol kesehatan ketat. Di destinasi Pantai Batu Hoda, misalnya, Ombang menerima pengunjung maksimal 25 persen atau 150 orang dari kapasitasnya 600 orang per hari. Namun, pengunjung tidak pernah mencapai angka itu meski di akhir pekan. Di hari biasa, pengunjung Pantai Batu Hoda hanya sekitar 30 orang.
Leston Butar Butar (40), warga Toba peserta vaksinasi, mengatakan, mereka berharap vaksinasi bisa membangkitkan kembali sektor pariwisata di Danau Toba. ”Semoga vaksinasi bisa segera mengembalikan perekonomian kami,” katanya.