Diduga Rem Blong, Kecelakaan Truk Pengangkut Batu di Sleman Tewaskan 5 Orang
Sebuah truk pengangkut batu mengalami kecelakaan tunggal di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/8/2021) malam. Akibat kecelakaan itu, lima orang meninggal dan enam lainnya luka-luka.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Sebuah truk yang mengangkut batu mengalami kecelakaan tunggal di dekat obyek wisata Tebing Breksi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/8/2021) malam. Dalam insiden itu, lima orang meninggal dan enam lainnya luka-luka.
Kecelakaan terjadi di Dusun Gunungsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman. ”Kecelakaan ini melibatkan truk yang mengangkut batuan. Kecelakaan ini adalah kecelakaan tunggal,” kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Sleman Iptu Galan Adi Darmawan saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat malam.
Galan menjelaskan, truk tersebut mengangkut batu-batu yang diambil dari Dusun Groyokan, Desa Sambirejo. Area pengambilan batu berada di wilayah perbukitan sehingga jalan di sekitarnya cukup terjal. Setelah selesai mengambil batu, truk tersebut hendak kembali dan melintasi turunan.
Akan tetapi, saat menuruni jalan, truk tersebut diduga mengalami rem blong sehingga tidak bisa dikendalikan. ”Pada saat jalan menurun, pengemudi truk tidak bisa mengendalikan kemudi karena rem blong, menurut informasi sementara,” ujar Galan.
Galan memaparkan, setelah hilang kendali, truk kehilangan keseimbangan sehingga terguling dan melorot di jalanan menurun tersebut. Truk kemudian menabrak pagar rumah warga yang terbuat dari batu dan semen. Setelah menabrak pagar, truk masih meluncur turun hingga akhirnya terhenti di dekat gapura di wilayah tersebut.
Akibat kejadian itu, lanjut Galan, lima orang meninggal di lokasi kejadian. Selain itu, enam lainnya menderita luka-luka. Dari enam orang yang luka-luka itu, dua orang dalam kondisi kritis.
Saat menurun, truk tersebut diduga mengalami rem blong sehingga tidak bisa dikendalikan.
Galan mengatakan, berdasarkan informasi sementara, para korban itu adalah warga yang bergotong royong mengambil batu dari Dusun Groyokan untuk dibawa ke wilayah Kabupaten Bantul, DIY. Batu-batu itu rencananya akan dipakai untuk membuat taman di wilayah Bantul.
Seusai bergotong royong mengambil batu, sejumlah warga tersebut kemudian ikut naik ke dalam truk untuk kembali menuju wilayah Bantul. Namun, di tengah perjalanan, justru terjadi kecelakaan.
Menurut Galan, sebagian besar korban meninggal adalah warga yang menumpang di dalam bak truk. Sementara itu, sopir dan kenek truk dilaporkan luka-luka sehingga belum bisa dimintai keterangan. ”Banyaknya korban meninggal karena banyak warga yang menumpang di atas bak kendaraan yang penuh muatan batu tersebut,” ujarnya.
Bahkan, Galan menyebut, saat truk menabrak pagar rumah warga, ada dua penumpang yang terlempar hingga akhirnya meninggal di depan pagar. ”Tiga korban lainnya meninggal karena luka berat di kepala akibat benturan saat terempas dari truk dan terkena batuan,” ujarnya.
Banyaknya korban meninggal karena banyak warga yang menumpang di atas bak kendaraan yang penuh muatan batu tersebut. (Galan Adi Darmawan)
Menurut Galan, para korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY, sedangkan korban luka-luka dirawat di dua rumah sakit di Sleman, yakni RS Panti Rini dan Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan. ”Anggota kami masih proses olah TKP (tempat kejadian perkara) dan proses identifikasi di tiga rumah sakit itu,” katanya.
Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Yuliyanto mengatakan, truk tersebut mengalami kerusakan di sejumlah bagian, misalnya bemper depan ringsek, kaca depan pecah, dan bagian as roda patah. Pada Jumat malam, truk yang mengalami kecelakaan itu sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke kantor Kepolisian Sektor Prambanan. Kerugian material dalam kecelakaan itu diperkirakan sekitar Rp 50 juta.