Pemkab Cirebon Antisipasi Potensi Penyebaran Covid-19
Berbagai kegiatan yang digelar di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dapat memicu kerumunan. Kegiatan itu meliputi pembelajaran tatap muka, pemilihan kepala desa, hingga seleksi calon aparatur sipil negara.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pembukaan pembelajaran tatap muka, pemilihan kepala desa, hingga seleksi calon aparatur sipil negara berpotensi memicu kerumunan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pemkab Cirebon menyiapkan langkah antisipasi demi mencegah penularan Covid-19.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan, penanganan Covid-19 di Cirebon semakin membaik. Indikatornya, 373 desa termasuk zona hijau, 50 desa zona hijau, dan satu desa zona oranye. Saat iniCirebon menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga.
”Tetapi, kita tetap harus waspada karena Covid-19 ini bisa menyerang saat kita lengah. Kalau kita lupa protokol kesehatan, kasus bisa naik lagi,” katanya di Cirebon, Jumat (3/9/2021). Apalagi, terdapat berbagai agenda yang dapat memicu kerumunan ke depannya.
Pemilihan kuwu (kepala desa), misalnya, berlangsung di 135 desa pada 21 November mendatang. Adapun jumlah pemilih diperkirakan 500.000 orang. Pemkab tengah menyiapkan vaksinasi untuk daerah pemilihan kuwu.
Agenda lainnya adalah seleksi calon aparatur sipil negara yang digelar di Universitas Muhammadiyah Cirebon pada 14 September-10 Oktober nanti. Jumlah pesertanya sekitar 15.000 orang. Mereka berasal dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Dua kegiatan tersebut bisa memicu kerumunan di tengah pandemi. Selain menyiapkan pengawasan protokol kesehatan, Pemkab Cirebon juga akan memprioritaskan vaksinasi untuk peserta pemilihan kuwu dan calon ASN.
Vaksinasi tersebut belum termasuk kebutuhan siswa yang wajib menjalaninya. Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon mencatat, sebanyak 84.000 siswa SMP dan 23.000 siswa SD yang berumur 12 tahun perlu divaksin.
Vaksinasi massal itu ditargetkan berlangsung pada 7 September mendatang sebelum pembukaan pembelajaran tatap muka. Meski demikian, belum ada kepastian vaksin untuk PTM. Begitu pula dengan pemilihan kuwu dan seleksi CASN.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon telah menerima permintaan vaksin untuk pembukaan sekolah, pemilihan kuwu, dan seleksi CASN. ”Semuanya ini prioritas divaksin. Kami sedang memetakan kebutuhan vaksin ini dengan Polri dan TNI,” kata Kadinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni.
Mudah-mudahan, September dan Oktober distribusi vaksin sudah banyak seperti yang dikatakan Kementerian Kesehatan. Vaksinator kami sudah siap. (Eni Suhaeni)
Akan tetapi, pasokan vaksin di Pemkab Cirebon sangat terbatas. Seharusnya, keperluan vaksin per hari lebih dari 30.000 dosis untuk menuntaskan vaksinasi akhir tahun ini. Namun, ketersediaan vaksin dari Pemerintah Provinsi Jabar hanya sekitar 3.800 dosis.
”Puskesmas hanya memvaksin 50 sampai 60 orang per hari. Mudah-mudahan, September dan Oktober distribusi vaksin sudah banyak seperti yang dikatakan Kementerian Kesehatan. Vaksinator kami sudah siap,” ujarnya.
Hingga kini, cakupan vaksinasi di Kabupaten Cirebon 425.025 orang atau sekitar 23,8 persen dari target 1,7 juta sasaran. Vaksinasi dosis kedua untuk kelompok warga lanjut usia, remaja, dan masyarakat masih tercatat di bawah 5 persen.