Tim operasi Satgas Nemangkawi menangkap Senat Soll pada Kamis pagi. Senat adalah pelaku utama pembunuh anggota staf KPUD Yahukimo bernama Hendry Jovinsky.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim Operasi Satgas Nemangkawi bersama Polres Yahukimo menangkap Senat Soll, pelaku pembunuhan anggota staf Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Yahukimo bernama Hendry Jovinsky, Kamis (2/9/2021) pagi, di Distrik Deikai, Yahukimo. Direncanakan, Senat akan dibawa ke Polda Papua di Jayapura.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faisal Ramadhani saat ditemui di Jayapura membenarkan informasi penangkapan Senat Soll di rumah warga di Deikai.
Ia mengatakan, penangkapan Senat dipimpin Kapolres Yahukimo Ajun Komisaris Besar Deni Herdiana dan Ajun Komisaris Febian dari Satgas Nemangkawi sekitar pukul 05.00 WIT.
Diketahui, Senat bersama rekannya bernama Temiamus Magayang membunuh anggota staf KPUD Yahukimo, Papua, Hendry Jovinski di Jalan Gunung Kali, Distrik Dekai, Yahukimo, pada 11 Agustus 2020. Temianus masih buron hingga kini.
”Saat melintasi jembatan, Hendry ditikam dengan menggunakan parang yang digunakan Senat. Korban pun meninggal di tempat,” kata Faisal yang juga Kepala Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi.
Saat penangkapan, Senat sempat memberikan perlawanan pada aparat keamanan. Aparat pun terpaksa melumpuhkan Senat dengan melepaskan tembakan ke kaki bagian kanan.
Ia pun memaparkan, Senat juga terlibat sejumlah kasus selain pembunuhan Hendry, antara lain penjualan 155 butir amunisi pada 10 September 2018, pembakaran kantor Bank BRI di Yahukimo pada 1 Desember 2019, dan pembunuhan Muhammad Toyib pada 20 Agustus 2020.
Masyarakat di pedalaman Yahukimo merindukan fasilitas jalan yang memadai. Sebab, masyarakat kami selama ini lebih dominan menggunakan moda transportasi udara.
”Tim telah membawa Senat ke Jayapura untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara. Senat adalah mantan anggota TNI AD yang desersi tahun 2018,” katanya, menambahkan.
Dukungan
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli menyatakan dukungan penuh bagi kepolisian untuk menangkap setiap pihak yang terlibat dalam aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB). Didimus menilai, aksi tersebut dinilai program 100 hari kerja yang dicanangkannya sejak dilantik pada 4 Mei 2021.
”Saya bersama Wakil Bupati Esau Miram telah mencanangkan program 100 hari kerja dengan visi Yahukimo cerdas sehat, maju dan mandiri di sektor ekonomi. Sayangnya upaya ini terhambat dengan aksi KKB,” ujar Didimus.
Ia mengungkapkan, pembangunan Jalan Trans-Papua di Yahukimo masih terhenti hingga kini. Padahal, pembangunan jalan tersebut menghubungkan Deikai, ibu kota Yahukimo, ke 20 distrik (kecamatan) serta dua kabupaten, yakni Jayawijaya dan Yalimo.
”Masyarakat di pedalaman Yahukimo merindukan fasilitas jalan yang memadai. Sebab, masyarakat kami selama ini lebih dominan menggunakan moda transportasi udara,” kata Didimus.
Diketahui dari catatan Kompas dan data dari Polda Papua, dari Januari hingga Agustus tahun 2021, KKB telah melakukan 26 aksi penyerangan di Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, dan Puncak.
Akibat aksi KKB, sembilan aparat keamanan dan 13 warga sipil meninggal dunia. Sementara itu, 17 aparat keamanan dan tiga warga terluka karena terkena tembakan.