Dari kunjungan kerja ke sejumlah daerah, Presiden Jokowi terus mendorong penanganan Covid-19. Namun, warga pun mengingatkan agar pasokan vaksin Covid-19 juga diperlancar.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
Percepatan vaksinasi terus didorong pemerintah. Presiden Joko Widodo pun tak henti memantau langsung program vaksinasi di berbagai daerah.
Setiap kunjungan kerjanya pasti diisi dengan peninjauan vaksinasi. Bahkan, dalam satu kunjungan kerja, peninjauan program vaksinasi bisa mencapai dua, tiga, bahkan empat titik lokasi.
Dalam kunjungan kerja sehari ke Provinsi Lampung, Kamis (2/9/2021), Presiden memantau pelaksanaan vaksinasi di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Tanjung Karang, Kabupaten Lampung Selatan; SMA Negeri 2 Kota Bandar Lampung; dan SMP Negeri 1 Pesawaran, Kabupaten Pesawaran.
Di lokasi pertama, vaksinasi diberikan kepada 100 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Adapun di dua lokasi terakhir, pelajar dan tenaga pendidik yang menjadi sasaran vaksinasi.
Dua hari sebelumnya, Selasa (31/8/2021), dalam kunjungan kerja ke Cirebon dan Kabupaten Kuningan, Presiden juga meninjau program vaksinasi dari rumah ke rumah, vaksinasi pelajar di SMA Negeri 1 Beber Cirebon, serta vaksinasi untuk para santri di Pondok Pesantren Miftahul Falah Kuningan.
Dalam setiap kunjungan kerja, pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga dilangsungkan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin menjelaskan, perhatian utama Presiden memang ada pada penanganan Covid-19. Karenanya, dalam setiap kunjungan kerja, agenda utama tak pernah lepas dari penanganan Covid-19. Peninjauan vaksinasi, pengarahan kepada Forkopimda setempat tentang penanganan Covid-19 selalu dilakukan terlebih dahulu.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin menjelaskan, perhatian utama Presiden memang ada pada penanganan Covid-19. Karenanya, dalam setiap kunjungan kerja, agenda utama tak pernah lepas dari penanganan Covid-19.
Setelahnya, kata Bey, baru dilanjutkan kegiatan lainnya, misalnya pemantauan pembangunan infrastruktur, pertanian, dan lainnya
Dialog juga selalu dilakukan Presiden Joko Widodo saat meninjau vaksinasi. Seperti dalam peninjauan di SMA Negeri 2 Bandar Lampung, Presiden berinteraksi dengan pelaksana vaksinasi di belasan titik di Lampung.
Perwakilan Puskesmas Satelit Bandar Lampung menjelaskan, sebanyak 31 puskesmas di Bandar Lampung setiap hari menjalankan program vaksinasi. Setiap puskesmas bisa menyuntikkan vaksin ke 150-200 orang per hari. Karenanya, saat ini capaian vaksinasi di Bandar Lampung sudah 62 persen.
”Ini akan lebih cepat lagi bila vaksin lancar, Pak,” tutur perwakilan Puskesmas Satelit tersebut.
Presiden Jokowi pun menanyakan kecukupan vaksin yang dijawab terkadang kurang. Karenanya, Presiden berjanji akan memerintahkan Menteri Kesehatan untuk memperbanyak pasokan vaksin ke Lampung.
Presiden Jokowi pun menanyakan kecukupan vaksin yang dijawab terkadang kurang. Karenanya, Presiden berjanji akan memerintahkan Menteri Kesehatan untuk memperbanyak pasokan vaksin ke Lampung.
Masukan supaya distribusi vaksin lebih lancar dan lebih cepat sesungguhnya kerap disampaikan kepada Presiden. Saat kunjungan kerja ke Kalimantan Timur, 24 Agustus lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kutai Barat Ritawati Sinaga juga meminta supaya pasokan vaksin ditambah. Penambahan vaksin diperlukan karena antusiasme masyarakat sangat tinggi.
Saat Presiden memantau program vaksinasi dari Madiun, 19 Agustus lalu, secara daring Bupati Gowa Adnan Purichta Ischan Yasin Limpo juga memohon supaya stok vaksin dikirim selalu ke Gowa. Dia menyebutkan warga bersemangat untuk divaksin.
Umumnya, Presiden Jokowi menjanjikan akan segera meminta Menteri Kesehatan mengirimkan vaksin. Percepatan vaksinasi memang perlu didukung distribusi vaksin yang juga lancar dan cepat serta ketersediaan vaksinator yang memadai.
Selain itu, Presiden Jokowi pun meminta supaya semua pelajar maupun warga yang sudah divaksin mengajak teman-teman, tetangga, saudara untuk mengikuti program vaksinasi.
Kendati demikian, setelah vaksinasi, semua diminta tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan setelah beraktivitas. Menghindari kerumunan juga sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19.
Sebab, menurut Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, vaksinasi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan adalah kunci dalam memutus rantai penularan Covid-19. Vaksinasi saja tidak cukup, tetapi perlu dibarengi dengan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun.