Vaksinasi Covid-19 Sasar Pekerja Pelabuhan dan Pelajar di Cirebon
Vaksinasi Covid-19 di Kota Cirebon, Jawa Barat, tidak hanya menyasar pelajar, tetapi juga pekerja di pelabuhan. Vaksinasi untuk ribuan orang tersebut digelar pada Senin-Rabu (1-3/9/2021).
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, bersama Polri dan TNI menggelar Gebyar Vaksinasi Covid-19 pada Senin-Rabu (1-3/9/2021). Selain ribuan pelajar, imunisasi juga menyasar pekerja pelabuhan di Cirebon.
Gebyar Vaksinasi untuk pelajar Kota Cirebon dilaksanakan di SMPN 1 dengan kuota 1.591 dosis vaksin, SMPN 11 (2.217 dosis), dan SMPN 8 (1.791 dosis). Kegiatan itu juga diikuti pelajar dari SMPN 2, SMPN 16, SMPN 12, SMPN 17, SMPN 9, dan SMPN 18.
Vaksinasi di Pelabuhan Cirebon menyiapkan 3.000 dosis untuk pekerja di pelabuhan, nelayan, serta masyarakat umum di sekitar pelabuhan. Warga dapat mendaftar melalui tautan vaksinasi.cirebonkota.go.id.
Pada hari pertama vaksinasi, ratusan orang memadati Kantor Kesyahbandaran Otoritas Kelas II Pelabuhan Cirebon. Antrean pun sempat terjadi. Humas KSOP Kelas II Cirebon Dany Jaelani mengatakan, awalnya vaksinasi hanya untuk pekerja pelabuhan dan nelayan.
”Besok, baru masyarakat umum. Tapi, antusiasme warga tinggi sekali. Jadi, sekarang masyarakat juga ikut,” katanya. Ia memprediksi, kuota 3.000 dosis vaksin akan ludes karena tingginya minat warga divaksin.
”Vaksinasi bagi pekerja pelabuhan sangat penting karena kapal yang bongkar muat di sini dari berbagai wilayah. Vaksinasi ini untuk meningkatkan kekebalan pekerja dari Covid-19,” ungkapnya.
Selama ini, lanjutnya, awak kapal dari luar Cirebon wajib menunjukkan surat negatif Covid-19 berdasarkan tes antigen atau tes reaksi rantai polimerase (PCR). Adapun kartu vaksin belum digunakan sebagai syarat masuknya Pelabuhan Cirebon.
Menurut dia, jumlah kapal yang bersandar di Pelabuhan Cirebon tidak lebih dari 30 unit. Kapal tongkang pengangkut batubara mendominasi bongkar muat kapal di pelabuhan. ”Paling banyak 50 kapal per bulan yang datang ke sini,” katanya.
Juandi (46), pekerja di perusahaan galangan kapal di Pelabuhan Cirebon, mengapresiasi vaksinasi tersebut. Selama ini ia tidak sempat mengikuti vaksin di puskesmas. ”Saya kerja dari pukul 08.00 pagi. Selesai bisa sampai pukul 22.00 malam,” kata warga Cangkol ini.
Awalnya ia juga ragu divaksin karena mendengar isu vaksin berbahaya. ”Tapi, ini keputusan pemerintah. Mau tidak mau harus divaksin. Vaksin penting untuk kita semua agar mencegah penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Kita akan berikan peluang untuk bangkitnya lagi ekonomi di Kota Cirebon. Namun, syaratnya, segera divaksin. (Nashrudin Azis)
Nono (35), pekerja lainnya di pelabuhan, juga baru kali pertama divaksin. ”Di puskesmas, jatah (vaksin) Senin-Kamis. Saya pernah ke sana hari Jumat, tidak ada vaksin. Keluarga belum divaksin karena kehabisan vaksin,” kata warga Kaliwedi tersebut.
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan, pemkot terus berkolaborasi dengan TNI, Polri, dan instansi lainnya untuk meningkatkan vaksinasi. Hingga kini cakupan vaksinasi dosis pertama di Cirebon mencapai 58,1 persen dari target 262.198 orang.
Dengan kecepatan vaksinasi sekitar 4.000 dosis per hari, Azis optimistis vaksinasi tuntas akhir tahun ini. ”Kita akan berikan peluang untuk bangkitnya lagi ekonomi di Kota Cirebon. Namun, syaratnya, segera divaksin,” ucapnya.