Turun Jadi PPKM Level 2, Kota Pekalongan Fokus Pulihkan Ekonomi
Penurunan level PPKM dari level 3 ke level 2 akan dimanfaatkan Kota Pekalongan, Jateng, untuk memulihkan perekonomian masyarakat. Selama pembatasan, perekonomian masyarakat melesu.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEKALONGAN, KOMPAS — Seiring dengan melandainya jumlah kasus Covid-19, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, yang sebelumnya menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3, mulai menerapkan PPKM level 2 pada Selasa (31/8/2021). Selama masa PPKM level 2, pemerintah setempat akan berfokus pada pemulihan ekonomi masyarakat.
Pemerintah kembali memperpanjang penerapan PPKM level 4-1 hingga Senin (6/9/2021). Kebijakan itu, antara lain, dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 38 Tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Wilayah Jawa-Bali. Dalam Inmendagri tersebut, Kota Pekalongan yang sebelumnya masuk sebagai daerah yang menerapkan PPKM level 3 menjadi daerah yang menerapkan PPKM level 2.
Penurunan dari PPKM level 3 ke PPKM level 2 itu disebut Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid terjadi karena jumlah kasus dan tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di wilayahnya terus melandai. Kendati demikian, Afzan meminta masyarakat untuk tidak melonggarkan penerapan prokes dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, tren penurunan kasus yang terjadi saat ini bisa terus dipertahankan.
Afzan menuturkan, selama masa PPKM level 2, pihaknya akan berfokus pada pemulihan ekonomi masyarakat. Sebab, selama masa PPKM darurat, PPKM level 4, dan PPKM level 3, perekonomian masyarakat sangat terdampak, terutama para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah serta pelaku usaha pariwisata.
”Kemarin-kemarin kita sudah berjuang untuk menggenjot penanganan dari sektor kesehatan. Jadi, banyak masyarakat yang terdampak perekonomiannya. Karena sekarang ini sektor kesehatan sudah mulai kondusif, kita akan coba fokus menggenjot sektor ekonominya,” ujar Afzan, Selasa petang.
Menurut Afzan, upaya menggenjot perekonomian masyarakat, antara lain dilakukan dengan pelatihan pemasaran digital. Melalui kegiatan tersebut, pelaku usaha diharapkan bisa memperluas pasarnya dan menjangkau lebih banyak pembeli.
Afzan menambahkan, pihaknya juga sedang mempersiapkan acara yang ditujukan untuk membangkitkan perekonomian pelaku usaha batik. Konsep acara yang rencananya digelar secara virtual itu masih akan dimatangkan.
Selain itu, Afzan juga mengaku sudah berkomunikasi dengan pelaku usaha wisata dan pengelola mal terkait rencana operasionalisasi terbatas. Pembukaan terbatas diharapkan bisa memicu pergerakan roda ekonomi di dua tempat tersebut.
”Saya sedang mengomunikasikan kepada pelaku usaha wisata dan pengelola mal, supaya vaksinasi menjadi syarat masyarakat beraktivitas di dua lokasi tersebut. Pengunjung juga saya minta dibatasi, yang masih berusia di bawah 12 tahun tidak boleh masuk dulu,” katanya.
Hingga Selasa, jumlah kasus Covid-19 di Kota Pekalongan 5.608 orang. Dari jumlah tersebut, 32 orang merupakan kasus aktif dan 319 orang meninggal.
Protokol kesehatan
Saat Kota Pekalongan turun level, Kabupaten Brebes masih harus menerapkan PPKM level 3. Menurut Bupati Brebes Idza Priyanti, wilayahnya belum bisa turun ke PPKM level 2 lantaran kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan masih rendah.
”Mengapa PPKM level 3 di Kabupaten Brebes belum turun? Saya sampaikan kepada Bapak dan Ibu sekalian karena masyarakat di Brebes masih belum disiplin, (masih) belum melaksanakan protokol kesehatan,” kata Idza saat meninjau Vaksinasi Kebhinekaan di Aula Kecamatan Bumiayu, Selasa siang.
Idza meminta, masyarakat di wilayahnya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan apapun, terutama saat di luar rumah. Penerapan protokol kesehatan yang ketat diharapkan mampu menekan risiko penularan Covid-19.
Selain mendisiplinkan warga dalam penerapan protokol kesehatan, Brebes juga disebut Idza masih memiliki pekerjaan rumah lain, yakni menggencarkan vaksinasi. Hingga hari terakhir Agustus, capaian vaksinasi di Brebes 14,72 persen atau yang paling rendah di Jateng.
”Untuk itu, saya minta Bapak dan Ibu yang ikut vaksinasi hari ini untuk mengajak keluarganya, temannya, dan kerabat lainnya yang usianya di atas 12 tahun untuk vaksinasi. Tolong beri tahu mereka bahwa vaksinasi itu sehat, biar si Covid-19 mental,” imbuh Idza.