Kegiatan di Semau, Kabupaten Kupang, dalam Pemantauan Satgas Covid-19
Kegiatan pengukuhan tim percepatan akses keuangan daerah di Pantai Otan, Pulau Semau, Kabupaten Kupang, oleh Pemprov NTT, melanggar protokol kesehatan atau tidak, itu hak Satgas Covid-19. Mereka yang memastikan.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Kegiatan pengukuhan tim percepatan akses keuangan daerah di Pantai Otan, Pulau Semau, Kabupaten Kupang, oleh Pemprov NTT, melanggar protokol kesehatan atau tidak, itu hak Satgas Covid-19. Mereka yang memastikan. Kegiatan pengukuhan tim percepatan akses keuangan daerah itu untuk meningkatkan ekonomi warga.
Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur Messerasih Ataupah di Kupang, Selasa (3/8/2021), mengatakan, kelihatan yang viral di media sosial itu sangat bertentangan dengan situasi langsung di lapangan. Jumlah peserta yang hadir dalam acara pengukuhan tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) itu sekitar 250 orang.
Dia memastikan, kegiatan tersebut apakah melanggar protokol kesehatan atau tidak yang menentukan adalah Satgas Covid-19. ”Saya tidak mendahului satgas. Kegiatan itu di pantai terbuka sehingga kelihatan banyak manusia,” katanya.
Bahkan, menurut dia, semua peserta yang hadir telah menjalani vaksinasi, termasuk 1.250 warga setempat yang telah melakukan vaksinasi satu hari sebelum kegiatan itu berlangsung.
Para bupati yang hadir pun telah menjalani tes antigen dari daerah asal masing-masing sebelum tiba di Kupang atau Pulau Semau. Warga yang hadir, yakni pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pun sudah divaksin.
Saya juga kadang-kadang lupa mengenakan masker dengan benar. (Messerasih Ataupah)
Mengenai tampilan di video yang viral, sejumlah pejabat tidak mengenakan masker atau salah mengenakan masker, Ataupah mengatakan, itu tugas Satgas Covid-19 untuk menegur. Tetapi, saat itu satgas tidak berperan. Mereka diam. ”Saya juga kadang-kadang lupa mengenakan masker dengan benar,” katanya.
Terkait kegiatan di Semau, Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang akan terus melakukan pemantauan setelah satu atau dua pekan kegiatan, apakah ada kluster baru penyebaran Covid-19 di Pulau Semau dan peserta yang hadir atau tidak sebagaimana dikhawatirkan sejumlah pihak.
Dari sebanyak 28.900 warga lokal di Semau, sekitar 2.500 orang sudah divaksin, sisa 400 warga dalam waktu dekat akan diberi divaksin. Tingkat vaksinasi warga di NTT saat ini 18 persen. Sampai akhir tahun 2021 seharusnya 70 persen warga sudah dapat divaksin. Hanya Kota Kupang dengan tingkat vaksinasi warga mencapai 56 persen atau 193.079 warga.
Tiga wilayah di NTT tingkat vaksinasinya 8-11 persen, yakni Sabu Raijua, Manggarai Timur, dan Ngada. ”Kita dorong agar pemerintah pusat menambahkan kuota vaksin ke NTT terutama bagi tiga kabupaten itu,” ujarnya.
Semau termasuk zona hijau, Kabupaten Kupang masuk level 3 Covid-19, sehingga Dinas Kesehatan memberi izin kegiatan tersebut. Masyarakat di pulau itu pun diberi kebebasan untuk melakukan aktivitas ekonomi sehari-hari, tentu dengan mengikuti protokol kesehatan. Hanya Kota Kupang dan Kabupaten Sumba Timur yang masih masuk level 4.
Soal penggandaan data kasus Covid-19 di NTT beberapa waktu lalu sempat ramai dibicarakan berbagai pihak, ia mengatakan, sedang dalam proses perbaikan. Itu data lama. Ada pendobelan angka. ”Kalau sudah dibersihkan, beberapa kabupaten/kota di NTT akan turun level Covid-19, misalnya Kota Kupang bisa turun level 3 bahkan level 2,” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT Prisila Q Pareira mengatakan, kegiatan pengukuhan TPAD di Pulau Semau merupakan kelanjutan dari upaya pemerintah mendorong percepatan UMKM di semua kabupaten/kota termasuk NTT.
Kegiatan itu merupakan salah satu langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengonsolidasikan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka pemberdayaan UMKM di masing-masing daerah.
Dikatakan, TPAD hadir untuk mengatasi rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat NTT, rendahnya penyerapan pembiayaan terhadap sektor UMKM. Apalagi, hingga sekarang belum ada satu forum di daerah itu untuk melakukan koordinasi dan implementasi dalam rangka mempercepat akses keuangan daerah.
Ia menambahkan, TPAKD dibentuk untuk mendorong ketersediaan akses keuangan daerah yang luas dalam masyarakat dalam rangka mendukung perekonomian daerah. Mendorong lembaga jasa keuangan untuk mendukung ekonomi daeah, mencari terobosan dalam membuka akses keuangan daerah, menggali potensi ekonomi daerah, dan optimalisasi potensi sumber dana di daerah.
Ini juga terkait pengembangan UMKM, usaha rintisan termasuk startup business, dan membiayai pembangunan sektor prioritas. Mendukung program pemerintah dalam mendukung indeks inklusi keuangan daerah.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Rishian Krisna Budhyaswanto mengatakan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait menyangkut kegiatan pengukuhan TPAD di Pulau Semau.
Sesuai video yang viral di media sosial, Gubernur Viktor Laiskodat, Wakil Gubernur Joseph Nae Soi, para bupati/wali kota se-NTT, Sabtu (28/8/2021), mengadakan kegiatan yang menyerupai sebuah pesta di Pantai Otan, Pulau Semau.
Bahkan, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo bernyanyi riah di atas panggung dan peserta lain ikut bernyanyi dan menari. Video itu telah menuai kecaman dan protes dari berbagai kalangan termasuk anggota DPRD NTT, tokoh agama, dan mahasiswa Kupang.
Mereka menilai, masyarakat kecil dipaksa menjalankan protokol kesehatan ketat, sampai yang melanggar diberi sanksi push up bahkan sampai penganiayaan. Tetapi, pejabat bertindak sesuka hati melanggar protokol kesehatan itu.
Perahu yang bersandar di pantai Kupang ini biasanya mengangkut warga dari Semau ke Kupang atau sebaliknya dengan waktu tempuh 15-20 menit, Minggu (29/8/2021).