Jabar Siap Tuntaskan Vaksinasi Akhir 2021, Emil Minta Suplai Vaksin Memadai
Delapan bulan berjalan, capaian vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat masih jauh dari target. Keterbatasan suplai vaksin dari pemerintah menjadi salah satu kendalanya. Jabar membutuhkan 15 juta dosis vaksin per bulan.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Capaian vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat baru 25 persen untuk dosis pertama dan masih 13 persen untuk dosis kedua. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan siap menuntaskan target vaksinasi terhadap 37,9 juta orang pada akhir 2021. Namun, ia meminta suplai vaksin memadai dari pemerintah pusat sebanyak 15 juta dosis per bulan.
Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan sanggup meningkatkan kapasitas vaksinasi menjadi 400.000-an dosis per hari. Jika kapasitas ini terpenuhi sampai akhir tahun, ia yakin target vaksinasi akan tercapai.
”Vaksinasi di Jabar pecah rekor, kemarin 420.000 dosis per hari. Ini membuktikan Jabar bisa. Sistemnya sudah siap. Tinggal suplai vaksinnya ada. Itu poin saya kepada pemerintah pusat,” ujarnya di Kota Bandung, Senin (30/8/2021).
Sebelumnya, rata-rata kapasitas vaksinasi di Jabar masih 200.000-an dosis per hari. Bahkan, tiga bulan lalu hanya 50.000-an dosis per hari.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan melalui laman vaksin.kemkes.go.id, hingga Senin pukul 12.00, cakupan vaksinasi dosis pertama di Jabar baru menjangkau 9,52 juta orang atau 25,11 persen dan 5,05 juta orang atau 13,3 persen.
Untuk meningkatkan kapasitas vaksinasi harian, Jabar menggelar penyuntikan vaksin massal secara serentak, Sabtu (28/8/2021). Lokasinya tersebar di lebih dari 900 titik di seluruh Jabar.
Selain di fasilitas kesehatan, vaksinasi juga dilakukan di pesantren, industri, pusat perbelanjaan, masjid, dan kantor desa. Selain itu, sentra vaksinasi di lapangan terbuka dan gedung pertemuan juga digelar di sejumlah kabupaten/kota.
Kami membutuhkan suplai vaksin sampai akhir Desember sekitar 62,1 juta dosis.
Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Dedi Supandi menjelaskan, untuk mengejar herd immunity atau kekebalan kelompok pada akhir 2021, Jabar mesti memvaksin 461.000 orang setiap hari.
”Kami membutuhkan suplai vaksin sampai akhir Desember sekitar 62,1 juta dosis. Harus ada kesamaan target di kabupaten/kota,” ujarnya.
Sementara itu, Emil menuturkan, pembelajaran tatap muka (PTM) akan dimulai awal September 2021. Namun, kebijakan ini hanya diterapkan di daerah berstatus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Subang, Majalengka, dan Kabupaten Garut.
”Tatap muka kegiatan sekolah di empat wilayah sudah bisa dilakukan, khususnya di PPKM level 2. Tentu dengan prokes (protokol kesehatan) yang ketat,” ujarnya.
Meskipun keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 (BOR) Jabar turun menjadi 17 persen, Emil mengimbau masyarakat tetap disiplin menjalankan prokes. Mobilitas warga saat pelonggaran aktivitas perlu diwaspadai.
”Warga jangan euforia. Kemarin di Puncak (Kabupaten Bogor) terpantau sangat padat. Saya meminta masyarakat menahan diri,” ucapnya.
Hingga Senin sore, kasus Covid-19 di Jabar berjumlah 689.291 kasus. Sejumlah 651.098 orang sembuh, 24.802 orang masih dirawat atau diisolasi (kasus aktif), dan 13.391 orang meninggal.