Antisipasi Banjir, Sungai Cipedes Kota Bandung Butuh Normalisasi
Sebagian wilayah di Bandung Raya diperkirakan menghadapi musim hujan pada September 2021. Karena itu, sejumlah daerah aliran sungai di Kota Bandung menjadi perhatian, terutama daerah yang berpotensi banjir.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Normalisasi sungai di Kota Bandung harus segera dilakukan guna meminimalkan potensi banjir saat musim hujan yang diperkirakan datang pada Oktober 2021. Aliran sungai dengan daya tangkapan air yang besar di hulu menjadi perhatian utama.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, salah satu yang menjadi perhatian adalah anak Sungai Cipedes di Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. ”Kami sudah memetakan strategi pengurangan luapan air, seperti membersihkan sungai dari pohon hingga beton,” ujarnya saat meninjau anak Sungai Cipedes di Kecamatan Sukajadi, Senin (30/8/2021).
Aliran anak Sungai Cipedes melewati sejumlah kelurahan di utara dan barat Kota Bandung. Anak sungai ini kerap meluap saat turun hujan deras di hulu. Sebagian besar alirannya bahkan berada di permukiman padat penduduk.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sebagian kawasan Bandung Raya mulai menghadapi musim hujan pada September 2021. Daerah itu antara lain Bandung bagian barat, utara, dan tengah. Sementara itu, Kota Bandung, sebagian Bandung utara, timur, dan selatan diprediksi menghadapi musim hujan pada Oktober 2021.
”Sebanyak 31 persen wilayah di Jabar akan menghadapi musim hujan pada September 2021. Lalu, 47 persen pada Oktober 2021. Sifat hujan diprakirakan normal meski ada yang dalam kondisi atas normal,” papar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Bogor Hadi Saputra.
Berdasarkan kondisi ini, potensi bencana hidrometeorologis juga meningkat saat puncak hujan, umumnya Januari-Februari 2021 di sebagian wilayah Jabar selatan dan Bandung. BMKG meminta warga mewaspadai cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan deras disertai petir, hingga puting beliung.
Perbaikan drainase
Yana menjelaskan, penanganan Cipedes sebagai anak sungai dilakukan sebagai bagian dari perbaikan Sub-Daerah Aliran Sungai (Sub-DAS) Citepus. Daerah aliran sungai ini kerap meluap dan merendam sebagian Kota Bandung saat musim hujan.
Terakhir, luapan Sungai Citepus membuat sejumlah daerah terendam banjir pada akhir tahun 2020. Hujan deras di hulu berdampak pada meluapnya aliran air di sebagian wilayah Kecamatan Astanaanyar. Pada waktu bersamaan, luapan sungai juga terjadi di Kecamatan Sukajadi yang dilewati Sungai Cipedes.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, Sungai Cipedes membutuhkan normalisasi dengan mengurangi hambatan di penampang sungai. Hal ini dilakukan karena pelebaran drainase sulit dilakukan.
”Sungai ini akan dinormalisasi. Pohon yang menghalangi luas penampang basah akan ditangani. Perluasan drainase itu sulit karena ini merupakan jalan aktif. Jadi, sementara ini kami maksimalkan pembersihan,” ujarnya.
Sejumlah aliran sungai di Kota Bandung, lanjut Didi, memiliki karakter yang mirip dengan Sungai Cipedes. Karena itu, potensi banjir di Kota Bandung perlu diwaspadai saat musim hujan.
”Cipedes termasuk aliran dengan catchment (tangkapan) areanya membesar di hulu. Karena itu, air kerap meluap di bagian hulu meskipun Kota Bandung tidak sedang hujan. Kondisi ini seperti di Sub-DAS Cinambo dan Sub-DAS Cibereum,” paparnya.