Pemprov Kalteng Terima Bantuan Oksigen, Kebutuhan Pun Terpenuhi
Kebutuhan oksigen di Kalimantan Tengah mulai stabil seiring dengan meningkatnya angka kesembuhan dibandingkan dengan angka terkonfirmasi positif Covid-19. Pemerintah mendapatkan banyak bantuan dari pihak swasta.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Kebutuhan oksigen di Kalimantan Tengah saat ini sudah mulai stabil. Selain mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak swasta, saat ini pengiriman oksigen pun mulai stabil dari penyedia.
Sebelumnya, kekurangan oksigen terjadi karena tingginya angka terkonfirmasi positif, juga pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Kondisi itu membuat pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah kesulitan mendapatkan pasokan oksigen karena terbatasnya persediaan di distributor.
Kini kondisi mulai membaik. Pemerintah dua kali mendapatkan bantuan dari Sinar Mas Group melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Pada tahap pertama, perusahaan swasta tersebut memberikan 18.000 liter oksigen cair yang diserahkan langsung kepada Wakil Gubernur Kalteng Edi Pratowo.
HUMAS DAN PROTOKOL PROVINSI KALTENG
Bantuan oksigen cair dan tabung untuk Provinsi Kalteng dari Sinar Mas Group, Sabtu (28/8/2021).
Pada tahap kedua, lebih kurang 18.000 liter oksigen cair juga diberikan kepada Pemerintah Provinsi Kalteng yang diterima Penjabat Sekretaris Daerah Nuryakin pada Sabtu (28/8/2021). Menurut rencana, perusahaan tersebut bakal memberikan bantuan dengan total 54.000 liter oksigen cair.
Ketua Tim CSR Sinar Mas Group Au Rizky Djaya mengatakan, pihaknya masih akan memberikan bantuan oksigen satu tahap lagi dalam waktu dekat. Ia menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung Pemprov Kalteng dalam penanganan Covid-19.
”Dalam waktu dekat kami juga akan melakukan vaksinasi lebih kurang 500.000 dosis vaksin yang bakal kami lakukan sekitar 18 September 2021 nanti,” kata Rizky saat dihubungi dari palangkaraya, Minggu (29/8/2021).
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng Nuryakin mengungkapkan, bantuan tersebut merupakan bentuk komitmen kolaborasi atau dukungan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam percepatan pengendalian Covid-19. Bantuan langsung didistribusikan ke fasiltas kesehatan yang membutuhkan, seperti rumah sakit dan puskesmas.
”Kondisi kebutuhan oksigen semakin terpenuhi, ini banyak faktor, salah satunya ya bantuan-bantuan ini yang sangat membantu,” kata Nuryakin.
Dari data yang dikumpulkan Kompas di Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, Sinar Mas Group setidaknya memiliki 170.464,25 hektar kebun sawit yang tersebar di 14 kabupaten dan kota di Kalteng. Mereka sudah beroperasi selama belasan tahun melalui beberapa anak perusahaan dari Sinar Mas Group tersebut.
HUMAS DAN PROTOKOL PROVINSI KALTENG
Wakil Gubernur Kalteng Edi Pratowo menerima bantuan Sinar Mas Group berupa oksigen cair dan tabung pada Jumat (20/8/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul menjelaskan, kebutuhan total penggunaan oksigen cair di Kalteng mencapai 6.300 meter kubik per hari dengan total kebutuhan oksigen tabung sebanyak 2.700 meter kubik per hari. Saat ini ketersediaan oksigen untuk yang cair cukup untuk 5,6 hari atau 135 jam dan untuk oksigen tabung mencapai 3,6 hari atau 86,4 jam.
”Saat ini sudah stabil (kebutuhan oksigen), distribusi juga sudah lancar dari penyuplai. Bantuan ini menambah pasokan kami hingga beberapa hari ke depan,” kata Suyuti.
Saat ini, lanjut Suyuti, kebutuhan oksigen menurun sehubungan dengan tingkat pemakaian tempat tidur (BOR) yang semakin membaik. ”Angka kesembuhan juga semakin tinggi,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus, Yayu Indriaty. Ia menjelaskan, oksigen menjadi kebutuhan utama di tengah tingginya angka terkonfirmasi positif Covid-19. ”Dalam dua minggu ini terjadi penurunan angka kasus kematian dan yang dirawat,” ujarnya.
Data Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng pada Minggu pagi menunjukkan, tambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 166 kasus sehingga total kasus mencapai 43.744 kasus. Kabar baiknya, kasus sembuh lebih banyak daripada terkonfirmasi positif hingga mencapai 358 kasus sehungga total mencapai 38.208 kasus. Sementara pasien yang dirawat juga berkurang dalam 24 jam terakhir hingga mencapai 201 orang sehingga total pasien yang dirawat mencapai 3.051 orang.
”Saat ini kebutuhan tempat tidur sudah normal meski beberapa kamar sudah terisi, tetapi mereka yang sudah pulih langsung dipulangkan,” kata Yayu.