Baru-baru ini, Presiden Jokowi memberi peringatan atas melonjaknya kasus Covid-19 di Nusa Tenggara Timur. Jumat (27/8/2021), para pejabat se-NTT menghadiri acara yang melibatkan kerumunan serta bernyanyi dan berjoget.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
Jumat (27/8/2021) pagi, jalur penyeberangan Tenua, Kota Kupang, ke Pulau Semau, Kabupaten Kupang, ramai. Feri dan perahu motor kayu penuh dengan penumpang dan kendaraan. Siang hingga malam nanti, para pejabat di Nusa Tenggara Timur akan berkumpul di sana.
Tiba di pesisir Semau, kendaraan melaju melewati jalanan aspal rusak dan berdebu. Di sisi kiri dan kanan jalan, pohon-pohon meranggas akibat musim kemarau berkepanjangan. Daerah itu tengah mengalami kekeringan ekstrem.
Rumah-rumah penduduk berdiri di sisi jalan. Berjauhan. Tampak warga yang beraktivitas di luar rumah tidak mengenakan masker. Pulau yang dicapai dari Kota Kupang dengan waktu tempuh sekitar 15 menit itu masuk zona hijau Covid-19.
Mobil terus melaju menuju pesisir barat hingga tiba di Pantai Otan. Di tepi pantai berpasir putih itu, sebuah panggung raksasa berdiri. Panggung dengan panjang belasan meter serta lebar sekitar 10 meter itu lengkap dengan lampu sorot. Di depan panggung berjejer puluhan meja bundar masing-masing dikelilingi lima kursi.
Mobil para bupati bersama rombongan, pimpinan organisasi perangkat daerah Provinsi NTT, pimpinan lembaga vertikal sudah terparkir. Jumat siang, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubenur NTT Josef Nai Soi tiba. Mereka lalu berkumpul dalam aula.
Dalam pertemuan itu, mereka mendengar paparan dari sejumlah lembaga vertikal, seperti pimpinan Pertamina dan PLN. Semua perserta mengenakan masker, tetapi ada yang mengenakannya tidak sempurna. Masker hanya menutup dagu, bukan mulut dan hidung.
Banyak dari mereka pun duduk berimpitan, tanpa menjaga jarak aman paling dekat 1,5 meter sebagaimana protokol Covid-19. Mereka terus mengobrol sambil berhadapan. Belum lagi, pelaku usaha kecil dan menengah yang ikut pameran di dalamnya. Aula penuh sesak.
Menjelang pukul 15.00 waktu setempat, mereka keluar dari aula dan mengisi tempat duduk di hadapan panggung. Sore itu, dilaksanakan pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah semua kabupaten/kota. Pengukuhan oleh Viktor.
Selesai acara seremoni dilanjutkan dengan acara bebas. Artis lokal yang didatangkan mulai bernyanyi dan meminta semua yang hadir ikut berteriak. Bupati Sikka F Roberto Diogo ikut menyumbang lagu. Di depan panggung, ada pejabat yang bernyanyi sambil melompat-lompat.
Malam pun tiba, para pejabat tadi masih lanjut mengobrol menunggu makan malam, kemudian menikmati alunan musik dan lagu. Mereka bubar lewat dari pukul 00.00, Sabtu (28/8).
Masyarakat kecewa
Sejumlah masyarakat lokal yang menonton acara itu dari kejauhan kecewa. Mereka kecewa lantaran daerah mereka yang masuk zona hijau didatangi ribuan orang dari zona merah. Di sana protokol kesehatan tidak diterapkan secara ketat.
Mereka juga kecewa lantaran para pejabat itu menggelar acara, sementara masyarakat dilarang. Bagi mereka, para pejabat tidak memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Perilaku para pejabat ini menjadi preseden buruk.
Mereka lalu membandingkan acara itu dengan kegiatan peribadatan. ”Padahal, kalau di gereja ada pemeriksaan suhu dan duduk juga berjarak. Di gereja tertib, tetapi sampai sekarang gereja belum dibuka,” kara Naldo (40), warga.
Padahal, baru-baru ini, dalam rapat bersama anggota kabinet dan para kepala daerah, Presiden Joko Widodo secara khusus memberi peringatakan kepada NTT. Itu setelah Presiden menemukan lonjakan kasus yang signifikan di NTT.
”Hati-hati NTT. Tanggal 1 Agustus sebanyak 886 kasus, 2 Agustus 410 kasus, 3 Agustus 608 kasus, 4 Agustus 530 kasus, dan 6 Agustus naik menjadi 3.598 kasus,” kata Presiden dalam rapat virtual terbatas, mengevaluasi pelaksanaan PPKM level 4, Jumat (6/8/2021).
Hingga Jumat (27/8/2021), jumlah kasus Covid-19 di NTT sebanyak 58.566 orang dengan angka kesembuhan 52.733 dan meninggal 1.139 orang. Kasus terbanyak berada di wilayah perkotaan.
Wakil Gubernur Josef yang hendak dimintai komentarnya malah pergi. Josef yang pernah terpapar Covid-19 itu memilih pulang lebih awal, sesaat setelah selesai acara seremonial.