Pemkot Batu Berharap Tambahan Vaksin untuk Pemulihan Ekonomi
Cakupan vaksinasi di Batu masih cukup sedikit. Padahal, untuk vaksinasi menjadi salah satu cara untuk peningkatan ekonomi sebuah daerah, khususnya yang menggantungkan dari sektor pariwisata.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BATU, KOMPAS — Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur, berharap pemerintah pusat menambah alokasi vaksin Covid-19 untuk mempercepat pemulihan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Bantuan sosial hingga peningkatan kualitas pelayanan pariwisata setelah pandemi juga sangat diperlukan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dalam diskusi virtual ”Sinergi Peran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Mengembangkan Ekonomi Kota Wisata Batu”, Kamis (26/8/2021). Hadir juga dalam diskusi virtual itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Menurut Dewanti, cakupan vaksinasi di Batu masih 30 persen atau 32,96 persen dosis pertama dan 21,93 persen dosis. ”Tidak usah 70 persen, 50 persen itu sudah luar biasa. Tetapi, kalau ternyata bisa 70 persen sebelum akhir tahun, kami sangat senang,” ujarnya.
Dewanti memaparkan, sebelum pandemi, pertumbuhan ekonomi Batu mencapai 6,4 persen dan angka rasio gini 0,29. Hal itu menandakan aktivitas ekonomi berjalan hampir merata. Di Batu tercatat ada 92 destinasi dan desa wisata di Batu. Selain itu, juga tersedia 77 jasa wisata, 95 industri wisata, 828 akomodasi wisata dari hotel hingga homestay, dan hampir 100 buah restoran dan tempat kuliner.
Akan tetapi, semuanya berubah saat pandemi. Pertumbuhan ekonomi minus 6,7 persen dan pendapatan asli daerah juga terkoreksi 35 persen. Tahun 2019, PAD Batu tercatat Rp 184,490 miliar dan hanya Rp 119,352 miliar tahun 2020. ”Tingkat pengangguran sebelum pandemi tidak sampai 3 persen dan sekarang hampir 6 persen,” katanya.
Selain vaksin, Dewanti berharap ada program bantuan sosial bagi pelaku serta karyawan pariwisata dan ekonomi kreatif, kemudahan sertifikasi clean health safety environment (CHSE) untuk usaha. Peningkatan sumber daya manusia melalui sertifikasi serta promosi/pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif ke tingkat nasional juga sangat diperlukan.
Sandiaga Uno mengatakan, vaksinasi menjadi kunci pemulihan. ”Soal vaksin bisa menjadi prioritas setelah itu baru bantuan sosial, CHSE, peningkatan SDM melalui sertifikasi akan coba didorong dengan pendekatan lebih komprehensif, serta pemasaran akan dikoordinasikan,” ucapnya.
Desa wisata, Sandiaga mengatakan, akan menjadi unggulan untuk program pemerintah ke depan. Pihaknya akan membantu memberikan fasilitas agar desa-desa yang semula masih rintisan bisa naik peringkat hingga menjadi mandiri. Di Batu ada 15 desa wisata dari rintisan-mandiri yang menjadi bagian dari Jejaring Desa Wisata.