Longsor Timbun Rumah di Karo, 3 Orang Meninggal dan 2 Orang Masih Hilang
Hujan deras menyebabkan bencana di sejumlah wilayah di Karo. Di Kabanjahe, 3 orang meninggal dan 2 orang masih hilang tertimbun longsor. Kafe di Gundaling Karo juga ambles. Lahar hujan Gunung Sinabung meluap ke jalan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
KABANJAHE, KOMPAS — Empat rumah tertimbun longsor di Gang Lau Bawang, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (26/8/2021) malam. Tiga orang ditemukan meninggal pada Jumat pagi dan dua orang lagi hilang, diduga masih tertimbun material longsoran.
”Kami masih terus mencari dua korban longsor yang diduga tertimbun material,” kata Sariman S Sitorus dari bagian Humas Kantor SAR Medan, Jumat (27/8/2021).
Sariman mengatakan, pencarian dilakukan sejak longsor terjadi pada Kamis sekitar pukul 21.00. Operasi pencarian dan pertolongan itu pun dilakukan bersama tim SAR gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Polri, TNI, dan masyarakat. Sejumlah alat berat pun dikerahkan ke lokasi bencana.
Dua korban meninggal ditemukan pada pukul 05.00, yakni Tia Monika Silitonga (28) dan Kasih Karolina br Tarigan (3). Sekitar pukul 09.00, tim kembali menemukan satu korban meninggal, yakni Anjel br Tarigan (5).
”Dua korban yang masih hilang diduga tertimbun longsor, yakni Bumi Riski Aditia (2) dan Dewi Marpaung (48),” kata Iman.
Iman mengatakan, empat penghuni rumah-rumah itu berhasil menyelamatkan diri saat terjadi longsor, yaitu Tutri br Silitonga (26), Aktavius Taringan (33), Dedi Simbolon (30), dan Rudi Silalahi (30).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karo Natanail Peranginangin mengatakan, longsor terjadi pada Kamis malam setelah hujan deras turun dalam beberapa hari belakangan. Empat rumah tersebut berada tepat di bawah perbukitan yang longsor.
”Daerah itu memang wilayah perbukitan dan saat ini sudah dibuat menjadi permukiman,” kata Natanail.
Material longsor berupa tanah pun menimbun rumah hingga roboh. Tanah pun menumpuk di permukiman di sekitar rumah tersebut. Material longsor juga masuk ke dalam rumah.
Natanail mengatakan, saat ini mereka berfokus melakukan tindakan tanggap darurat, yakni pencarian korban. Selain itu, rumah warga yang berada di sekitar lokasi longsor pun diminta dikosongkan, mengingat masih ada potensi longsor susulan.
”Warga di sekitar lokasi longsor itu mengungsi ke rumah keluarga masing-masing,” kata Natanail.
Selain longsor di Kabanjahe, kata Natanail, bencana lain akibat hujan deras juga terjadi di Karo. Di kawasan wisata Gundaling, Kafe Tamara ambles.
”Tidak ada korban karena ketika hujan deras turun kafe itu langsung dikosongkan,” kata Natanail.
Di kawasan lingkar Gunung Sinabung, lahar hujan juga terjadi hingga meluap ke permukiman warga di Desa Sigarang-Garang dan Sukatendel. Material berupa batang pohon, batu, dan lumpur sempat menimbun jalan. Warga pun membersihkan jalan agar bisa dilalui kendaraan secara darurat.
Lahar hujan tersebut meluap dari sungai atau jalur lahar setelah hujan deras turun. Tidak ada korban akibat luapan lahar itu.
Prakirawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan Budi Prasetyo pun mengingatkan potensi hujan deras hingga lebat di sejumlah wilayah dalam beberapa hari ini.
”Potensi hujan sedang hingga lebat berada di wilayah pegunungan, lereng barat, dan lereng timur, terutama pada sore hingga malam hari,” kata Budi.