Surabaya Mulai Berikan Vaksin Moderna untuk Masyarakat
Surabaya berupaya memperluas cakupan vaksinasi untuk penanganan pandemi Covid-19 melalui pemberian vaksin Moderna untuk masyarakat dari sebelumnya khusus bagi tenaga kesehatan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, mulai memberikan vaksin Moderna kepada tenaga kesehatan dan masyarakat umum, Kamis (26/8/2021).
Vaksinasi Moderna itu dilaksanakan di Atrium lantai 1 Ciputra World, Kamis mulai pukul 10.00 dan selesai dalam sehari. Vaksinasi akan dilanjutkan untuk sasaran lainnya jika sudah mendapat kiriman lagi dari pemerintah pusat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, vaksin Moderna dosis pertama untuk masyarakat saat ini tersedia 2.000 dosis. Masyarakat menerima vaksin setelah mendaftar pada laman http://bit.ly/PendaftaranD1Moderna26agt.
”Karena jumlahnya terbatas, penerima vaksin adalah warga yang telah mendaftar, hanya untuk yang ber-KTP Surabaya, serta berusia di atas 18 tahun,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, vaksin Moderna juga diberikan sebagai dosis ketiga atau peningkat imun bagi tenaga kesehatan tertentu. Vaksinasi dosis ketiga ini diberikan kurun 25-28 Agustus 2021 di Atlas Sport Center Surabaya.
”Sasarannya tenaga kesehatan di klinik, apotek, laboratorium, atau praktik mandiri. Tenaga kesehatan rumah sakit, puskesmas, dan layanan vaksinasi telah diberikan terlebih dahulu di fasilitas masing-masing,” kata Febria.
Di tempat terpisah, vaksinasi bagi pelajar SD dan SMP juga terus diberikan. Di SMP Negeri 21 Surabaya, misalnya, diadakan pemberian vaksin dosis kedua bagi siswa dan siswi setempat.
”Semoga setelah vaksin kedua ini, pembelajaran tatap muka bisa segera diadakan,” ujar Edward Parahita (14), siswa Kelas IX SMP Negeri 21, seusai menerima vaksin dosis kedua, Kamis.
Berdasarkan laman resmi https://vaksin.kemkes.go.id/, sampai Kamis siang 1,767 juta jiwa atau 80 persen dari sasaran telah menerima vaksin dosis pertama. Yang telah menerima vaksin dosis kedua 1,233 juta jiwa atau 56 persen dari sasaran.
Surabaya kini berada di level 3 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Level 3 berarti situasi risiko penularan Covid-19 di Surabaya dalam kategori sedang atau zona oranye. Surabaya diperkenankan mengadakan pembelajaran tatap muka, tetapi secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.
Meski demikian, Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya berusaha mengejar penurunan status risiko menjadi level 2 sekaligus memperluas cakupan vaksinasi. Hal ini bisa dilaksanakan seiring persiapan pembelajaran tatap muka.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Surabaya Irvan Widyanto, akan diterapkan sistem level pada skala kelurahan. Tujuannya, mempercepat penurunan status risiko penularan ke zona kuning atau level 2.
”Di kelurahan akan didorong penanganan dan antisipasi yang lebih masif. Jika berhasil, skala level akan dibawa ke tingkat kecamatan dan terakhir se-Surabaya,” ujar Irvan.
Di setiap kelurahan akan diadakan penilaian dengan melihat situasi transmisi atau jumlah kasus per 100.000 penduduk per minggu. Jika kasus konfirmasi di atas 150, kelurahan itu masuk kategori level 4 atau risiko tinggi (zona merah). Jika kasus 50-150 masuk level 3. Level 2 berarti kasus 20-50, sedangkan level 1 jika kasus di bawah 20.
”Respons terhadap situasi di kelurahan akan terus dipantau agar penurunan risiko bisa dipercepat,” kata Irvan.