Tabung Oksigen Masih Dibutuhkan, Kadin Sumsel Bantu Rumah Sakit
Walau jumlah kasus Covid-19 di Sumsel sudah menurun, tabung oksigen medis masih sangat dibutuhkan. Ketersediaan oksigen dinilai sangat mendesak karena keterisian di unit gawat darurat masih tinggi.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Jumlah kasus Covid-19 di Sumatera Selatan sudah menurun, tetapi tabung oksigen medis masih sangat dibutuhkan. Ketersediaan oksigen dinilai sangat mendesak karena keterisian di unit gawat darurat masih tinggi.
Direktur Utama RSUP dr Mohammad Hoesin (RSMH), Palembang, Bambang Eko Sunaryanto menuturkan, kebutuhan oksigen pada masa pandemi Covid-19 ini memang meningkat. Dalam satu hari setidaknya pasien membutuhkan oksigen cair sampai 5 ton dan tabung oksigen mencapai 50 tabung setiap hari.
Sementara kapasitas tangki penyimpanan di RSMH hanya sekitar 11 ton. ”Artinya, daya tampung oksigen hanya cukup untuk dua hari beberapa jam saja,” kata Bambang saat menerima bantuan tabung oksigen dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumsel, Kamis (26/8/2021).
Memang, ujar Bambang, pasokan oksigen tidak ada kendala karena produksi oksigen medis Sumsel cukup besar. Hanya saja, penyaluran oksigen masih menjadi kendala. ”Dengan bantuan ini diharapkan kebutuhan tesebut bisa terpenuhi,” ucap Bambang.
Terkait kondisi rumah sakit, dari 320 ruang isolasi Covid-19 di RSMH Palembang, tingkat keterisian hanya 30-35 persen, menurun dibandingkan akhir Juli yang pernah melebihi 80 persen. Walau demikian, keterisian ruang gawat darurat di RSMH masih tinggi, yakni sekitar 90 persen. Karena itu, ketersediaan tabung oksigen masih sangat diperlukan.
Walau demikian, keterisian ruang gawat darurat di RSMH masih tinggi, yakni sekitar 90 persen.
Ketua Kadin Sumsel Dodi Reza Alex mengatakan, walau oksigen di Sumsel terbilang berlimpah, ketersedian tabung oksigennya masih terbatas. Padahal, oksigen sangat dibutuhkan bagi mereka yang terjangkit Covid-19.
Karena masalah itulah, pihaknya berinisiatif untuk memberikan bantuan berupa tabung oksigen. Bantuan ini dihimpun dari sejumlah perusahaan yang beroperasi di Sumsel.
Bantuan berupa 400 tabung oksigen berukuran 6 meter kubik. Bantuan diberikan kepada 10 rumah sakit umum daerah (RSUD) di Sumsel. Penyerahan simbolis dilakukan di RSUP dr Mohammad Hoesin, Palembang.
Memang, saat ini jumlah kasus Covid-19 di Sumsel menurun, tetapi keterisian ruang gawat darurat masih sekitar 90 persen. ”Dengan tabung ini, diharapkan mereka yang berisiko dapat segera mendapatkan pertolongan dan mengurangi angka kematian,” ujarnya.
Pemberian bantuan berupa tabung oksigen itu juga merupakan permintaan dari beberapa RSUD yang memang kesulitan dalam mendapatkan tabung. Padahal, peran RSUD di daerah sangat besar untuk mengurangi beban RSMH yang menjadi rujukan utama Covid-19 di Sumsel.
”Jika kasus Covid-19 bisa diselesaikan di daerah, tentu akan mengurangi beban rumah sakit rujukan utama,” ujarnya.
Dodi memastikan bantuan ini tidak akan berhenti di sini saja, tetapi akan terus berlanjut sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. ”Ke depan, saya akan berusaha untuk menghimpun lagi bantuan dari berbagai perusahaan untuk turut berperan agar Covid-19 di Sumsel dapat segera berakhir,” ucap Dodi yang juga Bupati Musi Banyuasin itu.
September 2021 mendatang, Kdin Sumsel juga akan menyalurkan bantuan 10.000 dosis vaksin di Palembang untuk mempercepat cakupan vaksinasi di Sumsel yang terbilang masih rendah. Nantinya akan disediakan mobil vaksin di 50 lokasi di Palembang yang akan melakukan vaksinasi kepada mereka yang belum pernah divaksin sama sekali.
”Khusus program ini, kami akan menyasar pelaku UMKM informal yang mungkin belum mendapatkan vaksin sama sekali,” ujarnya.
Dengan itu, diharapkan cakupan vaksinasi di Sumsel bisa semakin tinggi mengingat animo masyarakat juga terus meningkat. Hal yang terpenting lagi, lanjut Dodi, adalah memastikan proses vaksinasi tidak menimbulkan kerumunan yang dapat berpotensi memperluas penularan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy mengatakan, pasokan oksigen di Sumsel terbilang melimpah karena produksi oksigen sekitar 33 ton setiap hari. Adapun kebutuhan oksigen saat ini menurun, yakni sekitar 20 ton per hari. Hanya saja, memang Sumsel masih kekurangan tabung oksigen dan tangki penyimpanan sehingga partisipasi semua pihak untuk berperan dalam pemberian bantuan sangat dibutuhkan.