Hobi Layang-layang Rawan Ganggu Pasokan Listrik untuk Penanganan Pandemi
Musim bermain layang-layang tiba seiring datangnya musim kemarau. Namun, jika tak hati-hati, itu berpotensi mengganggu pasokan listrik ke sejumlah obyek vital, seperti RS rujukan Covid-19, hingga proses produksi oksigen.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Hobi sebagian warga bermain layang-layang rentan memicu gangguan pasokan listrik pada sejumlah obyek vital di Jawa Timur. Salah satu yang terdampak adalah beragam layanan kesehatan dalam masa pandemi ini.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jatim mencatat, 43 kejadian layang-layang tersangkut di sekitar jaringan listrik, seperti saluran udara tegangan menengah (SUTM), dalam beberapa waktu terakhir. Mayoritas layang-layang berbahan campuran kawat besi sehingga mampu menghantarkan listrik.
”Saat layang-layang menempel pada salah satu jaringan listrik, terjadi hubungan arus pendek atau korsleting. Kinerja jaringan dalam memasok aliran listrik pun menjadi terganggu, bahkan mati,” ujar Senior Manager Distribusi PLN UID Jatim Adriansyah, Kamis (26/8/2021).
Adriansyah mengatakan, kasus gangguan listrik akibat layang-layang yang terbaru terjadi di SUTM Penyulang Nglames, Kabupaten Madiun, Selasa lalu. Sebelumnya, layang-layang tersangkut pada ruas penghantar SUTM Penyulang Kaligondo di Banyuwangi, Rabu (18/8/2021). Petugas dari PLN Unit Layanan Pelanggan Genteng UP3 Banyuwangi bahkan harus membersihkan sisa layang-layang untuk menormalisasi fungsi Penyulang Kaligondo.
Adriansyah menambahkan, 43 kasus itu mengakibatkan total 40 megawatt hours (MWh) energi listrik tidak bisa disalurkan kepada pelanggan. Padahal, aliran listrik itu juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan vital saat pandemi.
Dia mencontohkan operasionalisasi RS rujukan Covid-19 di sejumlah daerah, tempat vaksinasi, industri yang memproduksi oksigen untuk keperluan medis, serta rumah sehat yang melayani isolasi mandiri pasien.
Ke depan, dia mengatakan, pihaknya akan terus mengedukasi masyarakat. Tujuannya, mengajak mereka tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik.
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jatim Rasyid Naja menambahkan, selain edukasi dan sosialisasi, pihaknya juga rutin mengadakan patroli ke tempat-tempat rawan, terutama di lingkungan sekitar SUTM. Patroli ini melibatkan berbagai pihak agar efektif dan tepat sasaran.
”PLN bersinergi dengan TNI, Polri, serta perangkat desa menggelar razia-razia ke lokasi rawan gangguan listrik akibat layang-layang,” ujar Rasyid.
PLN berharap masyarakat mematuhi imbauan untuk tidak menerbangkan atau bermain layang-layang di tempat rawan atau di sekitar jaringan listrik. Hal itu dilakukan demi menjaga keandalan pasokan listrik, terutama pada masa pandemi Covid-19.
Sementara itu, PLN (Persero) siap memproduksi 2 ton oksigen setiap hari dari 19 pembangkit listrik yang dikelola PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan PT Indonesia Power (IP). Kebijakan itu untuk membantu mengatasi krisis oksigen di Tanah Air.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam pernyataan resminya, Kamis (12/8/2021), mengatakan, PLN memanfaatkan oksigen yang awalnya dibuang di udara bebas pada sistem pendingin pembangkit menjadi oksigen medis murni. Dari PLTGU Muara Karang yang menjadi proyek percontohan, dihasilkan oksigen dengan kemurnian 99,99 persen.
Selain PLTGU Muara Karang, ada tujuh pembangkit lain yang berpotensi menghasilkan oksigen medis. Total potensi produksi oksigen di instalasi pembangkitan PJB mencapai 1,18 ton per hari. Adapun potensi produksi optimum oksigen di 19 instalasi PLN mencapai 2 ton per hari.