Kondisi Siswa dan Lingkungan Peserta PTM di Magelang Terus Diawasi
Setiap hari, kondisi setiap siswa peserta pembelajaran tatap muka di Kabupaten Magelang akan dicek dan diawasi. Termasuk memastikan kondisi lingkungan tempat mereka tinggal steril dari penularan Covid-19.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Semua siswa peserta uji coba pembelajaran tatap muka di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan terus diseleksi dan dipantau berdasarkan kondisi kesehatan dan lingkungan sekitarnya. Evaluasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menekan risiko penularan Covid-19 selama pembelajaran tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Azis Amin Mujahidin mengatakan, pemantauan kondisi siswa harus dilakukan pihak sekolah melalui komunikasi intensif dengan orangtua murid setiap hari. Tidak hanya sekadar mengecek kondisi kesehatan setiap anak, seleksi dan pemantauan juga dilakukan berdasarkan kondisi kesehatan keluarga dan lingkungan sekitar.
”Jika ada anggota keluarga atau tetangga satu RT yang terkonfirmasi positif Covid-19, siswa yang bersangkutan dilarang mengikuti pembelajaran tatap muka,” ujar Azis, Rabu (25/8/2021).
Kasus Covid-19 dalam lingkup satu RT pun dianggap patut diwaspadai karena jarak antarrumah dalam satu RT relatif dekat. Penularan pun berisiko tinggi karena dalam kehidupan sehari-hari, warga dalam satu RT sering berpapasan dan berinteraksi satu sama lain.
Terkait upaya pengecekan ini, Azis mengatakan, pihak orangtua murid pun diharapkan mau bekerja sama dengan memberikan keterangan sesuai kondisi riil. ”Agar lingkungan sekolah tetap bisa dipastikan aman untuk kegiatan belajar mengajar, kami sungguh berharap orangtua mau berkata jujur,” ujarnya.
Uji coba pembelajaran tatap muka di Kabupaten Magelang direncanakan berlangsung Senin (30/8/2021). Untuk sementara, uji coba di tingkat SMP akan dilaksanakan di delapan SMP. Adapun di tingkat SD dan TK/pendidikan anak usia dini (PAUD) direncanakan diikuti enam SD dan enam TK/PAUD. Keseluruhan sekolah dan lembaga pendidikan tersebut saat ini tengah menunggu izin pembukaan uji coba pembelajaran tatap muka dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang.
Sebagai bagian persiapan pembelajaran tatap muka, lanjut Aziz, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan meminta semua siswa SMP peserta uji coba pembelajaran tatap muka segera divaksinasi. ”Untuk mempermudah kegiatan, vaksinasi mungkin nantinya bisa dilaksanakan langsung di sekolah, bersamaan saat mereka masuk sekolah,” ujarnya.
Adapun 80 persen dari 13.825 guru di Kabupaten Magelang telah divaksinasi. Guru yang hadir dan memberikan materi dalam pembelajaran tatap muka dipastikan sudah tuntas menjalani vaksinasi dua kali.
Uji coba pembelajaran tatap muka ini nantinya akan dilaksanakan dengan pembatasan ketat. Jumlah peserta pembelajaran di tingkat SMP dan SD dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas kelas sehingga jumlah maksimal siswa per kelas masing-masing hanya sekitar 16 siswa dan 14 siswa saja. Semua jenjang kelas di SD dan SMP bisa mengikuti uji coba ini, tetapi keseluruhan murid yang datang dalam satu hari dibatasi maksimal 128 siswa.
Sementara untuk tingkat TK/PAUD, jumlah siswa per kelas dibatasi maksimal lima anak. Di setiap sekolah dan lembaga pengasuhan ini, kegiatan pembelajaran dibatasi berlangsung dua jam per hari.
Selama dua minggu, pembelajaran tatap muka akan diikuti oleh siswa yang sama. Setelah itu, peserta pembelajaran akan diatur berganti dengan siswa lainnya. Jika situasi membaik dan jumlah kasus baru Covid-19 terus berkurang, dimungkinkan jumlah siswa dan sekolah peserta uji coba akan ditambah.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, mengatakan, vaksinasi menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh guru dan siswa peserta pembelajaran tatap muka. ”Bekerja sama dengan puskesmas terdekat, sekolah harus benar-benar mengupayakan vaksinasi bagi siswa dan guru yang ikut pembelajaran tatap muka,” ujarnya.
Nanda mengingatkan, sekolah diminta benar-benar hati-hati dan mematuhi aturan Pemerintah Kabupaten Magelang. Siswa dan orangtua diharapkan tidak terbawa euforia karena terlalu gembira pergi ke sekolah. Mereka diminta tetap menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, dan menjaga jarak dengan teman-teman di sekitarnya.