Berdasarkan data, pada 15-21 Agustus 2021, jumlah kasus baru Covid-19 di Lampung tercatat 316 kasus. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan periode 8-14 Agustus 2021 yang tercatat 443 kasus.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pemerintah kabupaten/kota yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 4 berupaya melacak kasus Covid-19. Selama masa pembatasan mobilitas masyarakat, jumlah kasus baru Covid-19 di Lampung menurun.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan Joniyansah mengatakan, hingga 21 Agustus 2021, pemerintah kabupaten telah melakukan tes usap antigen Covid-19 kepada 15.031 orang secara acak. Tes tersebut dilakukan petugas puskesmas di 27 kecamatan yang tersebar di Lampung Selatan.
Selain menyediakan layanan tes di puskesmas, petugas juga mengunjungi desa-desa untuk menggelar tes acak Covid-19.
”Dari tes yang dilakukan, ditemukan 1.348 kasus Covid-19. Positivity rate di Lampung Selatan sekitar 8,9 persen,” kata Joniyansah kepada Kompas, Senin (23/8/2021).
Menurut dia, jumlah kasus baru Covid-19 selama PPKM level 4 di Lampung Selatan cenderung menurun. Hal itu mengindikasikan pembatasan mobilitas warga dan pelarangan kegiatan yang menimbulkan kerumunan cukup efektif mencegah penularan virus SARS-CoV-2.
Berdasarkan data, pada 15-21 Agustus 2021, jumlah kasus baru Covid-19 tercatat 316 kasus. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan dengan periode 8-14 Agustus 2021 yang tercatat 443 kasus. Pada periode 1-7 Agustus 2021, jumlah kasus baru Covid-19 di Lampung Selatan juga lebih tinggi, yakni 574 kasus.
Selain menggelar tes Covid-19 secara acak, pemerintah juga menyiapkan tempat isolasi terpusat untuk pasien Covid-19. Pemerintah menyiapkan rusunawa di kota Kalianda yang mampu menampung sekitar 120 pasien. Sayangnya, hingga kini rusunawa tersebut masih kosong karena masyarakat memilih untuk isolasi mandiri di rumah.
Penolakan
Dia menambahkan, ketersediaan stok alat usap antigen Covid-19 di Lampung Selatan masih mencukupi untuk melakukan pelacakan kasus. Saat ini, Dinas Kesehatan Lampung Selatan masih memiliki stok alat usap antigen Covid-19 sekitar 19.000 unit.
Kendati begitu, petugas mengalami kendala karena tidak semua masyarakat bersedia menjalani tes Covid-19. Bahkan, sejumlah warga memilih tidak mengikuti program vaksinasi jika petugas melakukan tes usap antigen Covid-19 sebelum penyuntikan vaksin.
Dari tes yang dilakukan, ditemukan 1.348 kasus Covid-19. Positivity rate di Lampung Selatan sekitar 8,9 persen.
Ruri selaku petugas surveilans Puskesmas Tanjung Sari, Kecamatan Natar, mengatakan, puskesmas berupaya mengintegrasikan program tes acak dengan vaksinasi Covid-19. Sebelum divaksin, warga harus mengikuti tes usap antigen Covid-19.
Namun, sejumlah warga justru memilih tidak mengikuti program vaksinasi Covid-19 jika harus menjalani tes usap antigen. Mereka beralasan tidak mau dites karena sehat dan tidak bergejala. Akhirnya, petugas hanya melakukan tes usap antigen pada warga yang bersedia atau bergejala Covid-19.
Di Puskesmas Tanjung Sari, petugas sudah melakukan tes Covid-19 pada 224 warga. Dari jumlah itu, petugas menemukan 10 kasus positif Covid-19.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat Majril menjelaskan, hingga 23 Agustus 2021, Pemkab telah menggelar tes usap antigen Covid-19 pada 3.043 orang. Dari jumlah itu, petugas menemukan 203 kasus Covid-19.
Selama masa PPKM level 4, kasus baru Covid-19 di Tulang Bawang Barat juga mengalami penurunan. Pada Senin (23/8/2021), penambahan kasus baru Covid-19 di Tulang Bawang Barat hanya 3 orang. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan satu hari sebelumnya yang tercatat ada 7 kasus positif Covid-19.