Pemkot Surabaya Menjamin Pendidikan Anak-anak Korban Covid-19
Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan pendataan terhadap anak-anak yang kehilangan orangtua akibat terpapar Covid-19 untuk segera diintervensi terkait kehidupan, pendidikan, dan kesehatannya.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
HUMAS PEMKOT SURABAYA
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak PKK Rini Indriyani dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya Antiek Sugiharti mengunjungi beberapa kediaman anak-anak yang ditinggalkan orangtuanya karena Covid-19, Sabtu (21/8/2021).
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, memastikan menjamin seluruh biaya hidup dan pendidikan anak-anak yang kehilangan orangtua akibat terpapar Covid-19. Sampai saat ini paling tidak sudah ada 600 anak dari berbagai jenjang pendidikan yang sudah didata untuk segera diintervensi oleh Pemkot Surabaya.
”Jumlah anak yang menjadi yatim piatu setelah orangtua mereka meninggal karena Covid-19 akan bertambah karena saat ini tim terus mendata,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya Antiek Sugiharti pada Sabtu (21/8/2021).
Saat dihubungi, Antiek sedang bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak PKK Rini Indriyani mengunjungi beberapa kediaman anak-anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya karena Covid-19.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan langsung kondisi mereka setelah ditinggalkan orangtuanya. Pemerintah kota diharapkan dapat memberikan intervensi sesuai untuk masa depan anak-anak tersebut.
Pada kesempatan itu, Eri sempat mengobrol dan memberikan semangat kepada anak-anak tersebut. Bahkan, ia memberikan bingkisan berupa makanan, camilan, mainan, tas sekolah, dan alat tulis.
HUMAS PEMKOT SURABAYA
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Sabtu (21/8/2021) sedang mengunjungi salah seorang anak yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.
Saat berada di salah satu lokasi kunjungan, Wali Kota Eri tampak bercengkerama dan bermain dengan seorang anak berusia tiga tahun bernama Elen. Elen yang mendapatkan bingkisan berupa mainan sangat antusias memainkannya. Elen juga mahir berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Pada kesempatan itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya itu menjelaskan, Pemkot Surabaya akan membangun asrama untuk ditempati anak-anak tersebut. Dengan berada di asrama, pemkot dapat memantau perkembangan mereka. Selain itu, pemkot juga menjamin pendidikan mereka hingga jenjang perguruan tinggi.
”Mereka bisa tinggal di asrama jika mereka mau. Walau tak tinggal di asrama, pendidikan tetap dijamin, tetapi bagaimana mereka semua akan memiliki keterampilan agar dapat bersaing nantinya,” ujar Eri.
Bagi warga Surabaya yang belum disurvei pemkot, Eri berpesan agar mereka lapor ke DP5A. Bisa juga melapor melalui lurah atau camat di wilayah masing-masing untuk segera didata. ”Kesejahteraan warga merupakan yang utama bagi saya. Sekarang waktunya Surabaya sejahtera,” katanya.
Perlu dipastikan mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Tentunya kesehatannya. Termasuk hak pengasuhan sehingga mereka harus ada keluarga yang bisa mengasuh, melindungi, dan menjaga. (Antiek Sugiharti)
Oleh karena itu, Eri mengajak seluruh warga Surabaya untuk meletakkan egoismenya dan bergotong royong mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak itu.
Kompas/Bahana Patria Gupta
Robot yang diberi nama ”Delta” menerima sejumlah kebutuhan untuk warga yang isolasi mandiri di Kampung Tembok Gede III, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/8/2021). Robot yang dibuat dari barang-barang bekas tersebut dibuat oleh tiga warga, yaitu Aseyan, Anang Dharma, dan Dharma. Robot difungsikan untuk membantu Satgas Covid-19 kampung tersebut melakukan penyemprotan, sosialisasi prokes, dan melayani warga yang isolasi mandiri.
”Ini waktunya seluruh warga Surabaya meletakkan egoisme, jabatan, dan kelompok. Sebab, paling penting bagaimana bisa bahu-membahu, gotong royong untuk masa depan mereka,” katanya.
Antiek menjelaskan bahwa pemkot memastikan hak anak-anak itu terpenuhi, seperti hak pendidikan, hak pengasuhan, dan hak kesehatan.
”Perlu dipastikan mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Tentunya kesehatannya. Termasuk hak pengasuhan sehingga mereka harus ada keluarga yang bisa mengasuh, melindungi, dan menjaga. Kalau tidak, pemkot akan memberikan tempat (asrama) yang bisa digunakan anak tersebut untuk tinggal,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya ini.
Ia mengatakan, jika ada warga Surabaya yang ingin membantu dan bahkan ingin menjadi orangtua asuh untuk anak-anak tersebut, mereka dapat langsung ke kantor DP5A atau menghubungi call center 112 atau ke hotline 08113345303.
Peduli pendidikan
Kepedulian pemangku kepentingan atau stakeholder terhadap warga Kota Surabaya, khususnya di bidang pendidikan, patut diacungi jempol. Terbukti, hari ini Pemerintah Kota Surabaya menerima bantuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupa beasiswa bagi pelajar di Kota Surabaya total Rp 605 juta.
Acara yang bertajuk Pembukaan Tabungan Pelajar dan Penyerahan Beasiswa Bagi Pelajar Surabaya ini, berlangsung di SMP 1 Unesa Jalan Kawung, Kemayoran, Jumat (20/8/2021).
HUMAS PEMKOT SURABAYA
Pemerintah Kota Surabaya sejak Jumat 16/7/2021) mulai memvaksin siswa SMP di sekolah masing-masing untuk menghindari kerumunan.
Pada kesempatan itu, Kepala OJK Regional IV Jatim Bambang Mukti Riyadi memaparkan, beasiswa total senilai Rp 605 juta ini diserahkan kepada pelajar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta pelajar yang orangtuanya bekerja di bidang UMKM terdampak Covid-19. ”Jadi, ada dua sasaran, totalnya ada 143 pelajar se-Surabaya.
Dia merinci, dana senilai Rp 605 juta tersebut sebagian berasal dari partisipasi pegawai OJK. Artinya, seluruh pegawai OJK Kantor Regional IV menyisihkan penghasilannya untuk membantu para pelajar yang membutuhkan. Hal itu penting dilakukan sebagai bukti kepeduliannya terhadap masyarakat ”Kota Pahlawan”, khususnya di bidang pendidikan.
”Nominal dari partisipasi pegawai kami terkumpul Rp 155 juta. Ini adalah bentuk empati kami menghadapi situasi pandemi. Mohon jangan dilihat jumlahnya, tetapi kami tulus ikhlas membantu. Kita selalu dukung Pemkot Surabaya secara berkelanjutan,” lanjutnya.
Senada dengan itu, Kepala Dewan OJK Wimboh Santoso mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya atas kerja samanya selama ini dan mendukung kehadiran OJK di Surabaya.
Menurut dia, upaya yang dilakukan ini merupakan salah satu bentuk bagaimana kehadiran OJK dapat memberikan arti bagi masyarakat Surabaya. Apalagi, pada situasi Covid-19 yang dinilainya berdampak luar biasa. ”Untuk itu, OJK bersama dengan pemangku kepentingan lain bakal terus berupaya memberikan kebijakan kemudahan agar kehidupan warga bisa normal kembali. Ini tidak mudah, tetapi paling tidak bisa memberikan sedikit amunisi untuk bisa bertahan,” katanya.
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAN LINMAS KOTA SURABAYA
Imbauan bagi warga Kota Surabaya, Jawa Timur, agar terus mematuhi protokol kesehatan seiring mulai meningkatnya pasien yang terpapar Covid-19.