Isolasi Terpadu KM Bukit Raya Diharapkan Bisa Turunkan Penularan dan Kematian di Sumut
KM Bukit Raya resmi beroperasi menjadi tempat isolasi terpadu Covid-19 terapung di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (21/8/2021). Di tahap awal, kapasitasnya 123 tempat tidur dan akan ditambah hingga 450.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Pengoperasian Kapal Motor Bukit Raya sebagai tempat isolasi terpadu Covid-19 di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, diharapkan bisa menekan penularan dan kematian karena Covid-19. Tempat isolasi terus ditambah di Medan, mengingat kasus aktif yang memerlukan isolasi saat ini mencapai 8.000 kasus.
KM Bukit Raya pun resmi beroperasi sebagai tempat isolasi terpadu, Sabtu (21/8/2021). Tempat isolasi terpadu itu diresmikan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution.
”Mohon kepada warga Medan jangan ragu-ragu menjalani isolasi terpadu. Penularan dan kematian sampai sekarang masih terasa di mana-mana,” kata Erick.
Erick mengatakan, saat ini ada tujuh kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang dioperasikan sebagai tempat isolasi terpadu. Tempat isolasi terapung itu menjamin ketersediaan tempat tidur, tenaga kesehatan, kebutuhan dasar, dan obat-obatan.
Tempat isolasi terapung yang dioperasikan pemerintah saat ini sudah ada di Medan, Bandar Lampung, Bangka Belitung, Makassar, Bitung, Sorong, dan Jayapura.
Mohon kepada warga Medan jangan ragu-ragu menjalani isolasi terpadu. Penularan dan kematian sampai sekarang masih terasa di mana-mana. (Erick Thohir)
Pengoperasian KM Bukit Raya sebagai tempat isolasi terpadu merupakan sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. ”Dalam kondisi pandemi seperti sekarang negara harus hadir dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Erick.
Fasilitas lengkap
Budi mengatakan, KM Bukit Raya selama beberapa waktu belakangan ini tidak beroperasi. Karena itu, kapal tersebut dapat dioperasikan sebagai tempat isolasi terpadu. Selain tempat karantina, kapal itu juga menyediakan tempat rekreasi, fasilitas memancing, olahraga, mendengarkan musik, dan tempat ibadah.
”Warga yang positif Covid-19, terutama yang tinggal serumah dengan kelompok rentan, harus isolasi terpadu. Ini sangat penting untuk menekan penularan dan kematian,” kata Budi.
Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, penularan dan kematian di Sumut hingga kini masih sangat tinggi. Kasus positif baru per Jumat (20/8/2021) pun mencapai 1.481 dalam sehari. Dalam periode itu, jumlah kematian mencapai 21 kasus.
Kasus itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kasus harian di awal Juli, yakni 100-200 kasus positif baru per hari dan 1-4 kematian per hari. Akumulasi kasus positif di Sumut pun kini sudah mencapai 86.877 kasus dan kematian 2.051 kasus.
Bobby mengatakan, penularan bisa semakin meluas jika isolasi kasus positif tidak berjalan dengan baik. Karena itu, mereka kini terus menambah tempat isolasi terpadu. ”Saat ini ada sekitar 8.000 kasus aktif yang harus menjalani isolasi di Medan,” kata Bobby.
Bobby menyebutkan, Pemkot Medan kini mempunyai tiga tempat isolasi terpadu, yakni Hotel Soechi, Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Medan, serta KM Bukit Raya.
Di Medan, Pemprov Sumut juga mengoperasikan Asrama Haji Medan sebagai tempat isolasi terpadu. Masyarakat yang positif pun diharapkan menjalani isolasi terpadu, khususnya bagi yang memenuhi syarat.
Kriteria pasien yang diminta menjalani isolasi terpadu adalah yang bergejala ringan, tinggal serumah dengan kelompok rentan, lanjut usia, ibu hamil, atau berada di zona merah.