Bayi Kembar Siam Tegal Bakal Dirujuk ke RSUP Kariadi
Bayi kembar siam lahir dan dirawat di RSUD dr Soeselo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Menurut rencana, bayi itu akan dirujuk ke RSUP dr Kariadi di Semarang untuk mendapatkan perawatan yang komprehensif.
Oleh
KRISTI UTAMI
·2 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soeselo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (20/8/2021). Setelah kondisinya stabil, bayi itu akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi, Semarang, untuk penanganan lebih lanjut.
Bayi kembar siam yang memiliki satu tubuh dan dua kepala itu dilahirkan di RSUD dr Soeselo secara caesar pada Jumat pukul 23.15. Sebelumnya, ibu bayi itu dirujuk ke rumah sakit oleh bidan Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, pada Jumat pukul 20.00. Bayi yang belum diberi nama itu memiliki panjang 46 sentimeter dan berat 3,3 kilogram.
Menurut tim dokter spesialis anak RSUD dr Soeselo, kondisi anak keempat dari pasangan Rojikin (36) dan Mudirah (33) itu masih lemah. Saat ini, bayi kembar siam tersebut dirawat secara intensif di ruang perinatologi.
”Fokus kami saat ini merawat bayi itu sampai kondisinya stabil. Jika sudah stabil, kami akan merujuknya ke RSUP dr Kariadi supaya bayi itu mendapatkan perawatan yang lebih komprehensif. Di sana, tim dokter juga akan menganalisis terkait memungkinkan atau tidaknya operasi pemisahan bayi,” kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soeselo, Titis Cahyaningsih, Sabtu (21/8/2021).
Sementara itu, kondisi kesehatan ibu bayi, yakni Mudirah, stabil. Saat ini, Mudirah dirawat di ruang Nusa Indah RSUD dr Soeselo. Ruangan itu dikhususkan bagi ibu yang sudah dan akan bersalin.
Fokus kami saat ini merawat bayi itu sampai kondisinya stabil. Jika sudah stabil, kami akan merujuk ke RSUP dr Kariadi supaya bayi mendapatkan perawatan yang lebih komprehensif. (Titis Cahyaningsih)
Ketika hamil anak keempatnya itu, Mudirah mengaku tidak merasakan perbedaan dengan ketika ia hamil anak-anaknya sebelumnya. Selama hamil, Mudirah juga rutin memeriksakan kandungan minimal sebulan sekali.
”Saya tahu kondisi bayi saya seperti itu saat usia kandungan empat bulan satu minggu. Waktu itu, dokter memberi tahu, dari hasil ultrasonografi kelihatan bayinya kembar siam,” ujar Mudirah.
Menurut Mudirah, ia sudah mendapatkan informasi bahwa tim dokter RSUD dr Soeselo berencana merujuk bayinya ke RSUP dr Kariadi. Kendati demikian, ia masih akan mendiskusikan lebih lanjut mengenai perawatan bayi itu dengan suaminya. Adapun suami Mudirah masih berada di Surabaya, Jawa Timur, karena urusan pekerjaan.
Slamet Solehudin dari Bagian Humas RSUD dr Soeselo menjelaskan, orangtua bayi kembar siam tergolong sebagai masyarakat prasejahtera. Karena itu, seluruh biaya persalinan ditanggung oleh pemerintah melalui program jaminan persalinan.
”Untuk biaya perawatan, kami sedang berupaya mendaftarkan bayi ini ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dengan ini, harapannya tidak ada kendala soal pembiayaan perawatan bagi bayi ini ke depan,” tutur Slamet.
Menurut Slamet, RSUD dr Soeselo sudah dua kali merawat bayi kembar siam. Bayi kembar siam pertama dirawat di RSUD dr Soeselo pada tahun 2014.