Terpapar Covid-19 Bukan Terkena Aib, Segera Rawat Diri di Tempat Isolasi Terpusat
Terpapar Covid-19 bukanlah terkena aib sehingga harus ditutup-tutupi. Jika mengalami gejala terinfeksi Covid-19, masyarakat diimbau agar segera menghubungi petugas kesehatan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Masyarakat diimbau secepatnya menghubungi petugas kesehatan jika mengetahui dirinya mulai mengalami gejala terinfeksi Covid-19. Terpapar Covid-19 bukanlah terkena aib sehingga harus ditutup-tutupi.
”Terpapar Covid-19 bukan terkena aib. Ini virus dan sedang wabah,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Ganip Warsito ketika meninjau tempat isolasi terpusat di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (20/8/2021).
Menurut Ganip, pelaporan secara cepat itu juga akan membantu warga mendapatkan penanganan yang cepat dan sejak dini. Warga yang terpapar Covid-19, tetapi tanpa gejala atau bergejala ringan dan tidak dapat melaksanakan isolasi mandiri disarankan segera menuju tempat isolasi terpusat yang disiapkan pemerintah.
Yang juga penting adalah menegakkan protokol kesehatan, minimal dengan memakai masker untuk proteksi diri. (Ganip Warsito)
Pengisolasian segera itu bertujuan agar warga yang terpapar segera mendapat perawatan dan pengobatan serta tidak menimbulkan penyebaran baru di dalam keluarga atau masyarakat sekitar.
”Saya sangat menyarankan yang kena (Covid-19) segera menuju tempat isolasi terpusat supaya tidak menyebarkan (virus) ke orang lain dan supaya mendapatkan penanganan yang lebih baik,” kata Ganip yang didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin ketika meninjau tempat isolasi terpusat di Kuta, Jumat.
Dalam kunjungannya ke tempat isolasi terpusat di Kuta, Ganip juga menyapa beberapa warga yang sedang menjalani isolasi. Ia menyemangati mereka dengan mendoakan agar warga yang sedang dalam proses penyembuhan dari infeksi Covid-19 itu segera sehat.
Bali bangkit
Lebih lanjut Ganip mengatakan, kebijakan pemerintah menerapkan pembatasan aktivitas menjadi strategi mengurangi risiko penularan Covid-19 dan menekan laju penambahan kasus baru. Strategi lain yang diupayakan adalah memperkuat penelusuran (tracing), pemeriksaan (testing), dan perawatan (treatment) serta vaksinasi untuk mengendalikan pandemi Covid-19. ”Yang juga penting adalah menegakkan protokol kesehatan, minimal dengan memakai masker untuk proteksi diri,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, Kamis (19/8/2021), Ganip bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati melepas mobil masker BNPB untuk masyarakat mulai dari Kantor Gubernur Bali di Denpasar. BNPB mendistribusikan 500.000 buah masker ke seluruh kabupaten dan kota di Bali. Acara itu dirangkai dengan pertemuan koordinasi bersama unsur pentahelix di Bali dalam rangka percepatan pemulihan Bali di masa pandemi Covid-19.
Ganip menyampaikan, pemulihan Bali menjadi penting dan mendapat perhatian pemerintah karena Bali milik rakyat Indonesia dan menjadi ikon pariwisata Indonesia. Untuk itu, ia mengajak seluruh komponen masyarakat agar bersama-sama mengembalikan Bali sebagai daerah yang aman dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga kehidupan masyarakat di Bali segera bangkit dan pulih.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung I Nyoman Gunarta mengatakan, Pemkab Badung menyiapkan tujuh tempat isolasi terpusat. Adapun terkait vaksinasi Covid-19, ujar Gunarta, Pemkab Badung juga sudah memulai program vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil.
Ditemui di Kuta, Gunarta menyebutkan terdapat sekitar 1.890 ibu hamil di Kabupaten Badung yang menjadi sasaran penerima vaksin Covid-19. ”Program vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil direncanakan tuntas pada Oktober mendatang,” kata Gunarta yang turut menerima kunjungan Kepala BNPB di Kuta, Jumat.