Vaksinasi Covid-19 dan Penelusuran Kontak Erat di Jambi Sasar Wilayah Terisolasi
Vaksinasi didorong menyasar wilayah-wilayah terisolasi bersamaan dengan penelusuran kontak warga terpapar Covid-19. Penelusuran harus diperkuat demi menekan penyebaran senyap Covid-19 di perdesaan.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
MUARO JAMBI, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 dan penelusuran kontak warga terpapar di Jambi menyasar wilayah-wilayah terisolasi. Ketersediaan layanan puskesmas 24 jam bagi warga di kawasan itu kini sangat vital demi kualitas kehidupan lebih baik.
Petugas gabungan mendatangi desa-desa terisolasi di Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Rabu (18/8/2021). Salah satunya Desa Manis Mato berjarak sekitar 100 kilometer dari Kota Jambi. Perjalanan ke sana memakan waktu tiga jam menggunakan transportasi darat dan air.
Tercatat 75 warga menjalani pemeriksaan kesehatan awal dan 60 orang di antaranya bisa divaksin. Sebanyak 15 orang lain belum bisa mendapat vaksin karena tengah demam, batuk, serta kehilangan fungsi indera penciuman. Dari mereka yang terindikasi sakit, dilakukan penelusuran kontak oleh petugas Puskesmas Kemingking Dalam.
”Khusus pemeriksaan PCR, hasilnya masih harus kami antar ke laboratorium di Kota Jambi. Diperkirakan baru keluar sepekan kemudian. Sebagai antisipasi penanganan cepat, uji antigen tetap kami lakukan,” kata Kepala Puskesmas Kemingking Dalam Serli Ari Yuanita.
Salah seorang warga, Maimunah (60), mengaku sudah tiga hari demam. Kondisi serupa dialami anak dan suaminya. Petugas medis meminta mereka tetap tinggal di rumah dan menjaga jarak dari para tetangga.
Kepala Polres Muaro Jambi Ajun Komisaris Besar Yuyan Priatmaja mengatakan, sepanjang pekan ini terus menyasar wilayah-wilayah terisolasi. Desa Manis Mato yang berada di seberang Sungai Batanghari termasuk kawasan sulit dijangkau karena berada di areal gambut. Selain di Manis Mato, vaksinasi juga pernah dilakukan untuk komunitas Suku Anak Dalam.
Untuk mencapai desa itu juga harus melewati areal sejumlah konsesi korporasi. Jika warga diminta datang ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksin, minimal mereka harus mengeluarkan ongkos sewa perahu Rp 100.000 per orang. Karena pertimbangan itulah, vaksinasi dilaksanakan langsung di desa.
”Tim medis dan vaksinator didatangkan langsung ke sini demi memudahkan masyarakat,” katanya.
Serli menambahkan telah mengajukan layanan puskesmas rawat jalan 24 jam. ”Sebab, wilayah kami sulit dijangkau. Jika puskesmas bisa melayani pasien hingga rawat inap, layanan kesehatan ini akan semakin memudahkan kehidupan warga,” katanya.
Camat Taman Rajo Joni Erlintas mengatakan, demi membantu masyarakat, pihaknya didorong memanfaatkan dana desa lewat pengelolaan perahu mesin. Dalam kondisi pandemi ini, keberadaan perahu mesin sangat membantu jika ada warga terpapar Covid-19.
”Ketika ada warga yang harus dievakuasi, dapat langsung diantar ke rumah sakit dengan perahu,” katanya.